Kaisar Hongxi (Hanzi: 洪熙, 1378-1425) adalah kaisar ke-4 Dinasti Ming. Terlahir dengan nama Zhu Gaochi (朱高炽), adalah anak sulung dari Zhu Di. Dia mewarisi tahta setelah ayahnya mangkat tahun 1424 dan menamakan rezimnya Hongxi, tetapi dia meninggal setahun setelah bertahta dalam usia 48 tahun.

Kaisar Hongxi

Kehidupan awal

Sejak kecil Zhu Gaochi dididik dengan baik oleh guru-guru beraliran Konfusius. Ketika ayahnya melakukan kudeta dan menyatakan perang terhadap Kaisar Jianwen, dia bertugas menjaga kota Beijing. Hanya dengan pasukan berkekuatan 10.000 orang dia bertempur dengan gagah berani melawan 500.000 tentara yang pro-Jianwen.

Zhu Di berhasil merebut tahta dari Kaisar Jianwen tahun 1402 dan mengangkat diri sebagai kaisar dengan gelar Kaisar Yongle. Dengan demikian status Zhu Gaochi kini menjadi putra mahkota. Dia bertanggung jawab atas tugas-tugas kerajaan ketika ayahnya sedang melakukan ekspedisi ke utara. Namun, Yongle lebih menyayangi dua adiknya yaitu Zhu Gaoxu dan Zhu Gaosui, bahkan dia berencana untuk mengalihkan status putra mahkota untuk salah satu dari mereka atas hasutan keduanya. Namun belakangan setelah Yongle mengetahui intrik itu, maka rencana tersebut pun dibatalkan dan Zhu Gaochi aman posisinya.

Pemerintahan

Tahun 1424, Yongle wafat dan dia mewarisi tahta dengan gelar Kaisar Hongxi. Begitu naik tahta, dia membebaskan dan merehabilitasi para tahanan politik yang pernah melayani Kaisar Jianwen. Jabatan dan gelar mereka dipulihkan, pendapat mereka pun didengarkan. Kaum terpelajar Hanlin banyak diangkat menempati posisi-posisi penting, merekalah yang membatalkan kebijakan-kebijakan militeristik Yongle yang tidak populer dan merestorasi pemerintahan sipil.

Dia menghentikan ekspedisi Zheng He dan perdagangan teh dan kuda di perbatasan utara, juga pencarian emas dan mutiara di Yunnan dan Annam. Pajak dihapuskan untuk daerah-daerah yang dilanda bencana sehingga para petani miskin pun lega. Dia juga membentuk suatu komisi untuk mengawasi perpajakan. Terhadap para pejabat korup dia bertindak dengan tegas.

Hongxi adalah seorang yang senang belajar, dia sering mendiskusikan sejarah dan karya-karya klasik dengan pejabat-pejabatnya, kadang-kadang dia bahkan berani mengkritik dirinya sendiri di depan publik. Selain itu dia juga seorang yang murah hati dan mampu membaca aspirasi rakyat. Pernah suatu kali ketika melewati sebuah kecamatan dalam perjalanan kembali ke Beijing, dia melihat penduduk setempat memetik tumbuhan liar untuk dimakan. Dia pun berhenti untuk menyelidiki keadaan itu dan ketika mengetahui bahwa situasi menyedihkan ini disebabkan oleh serangkaian bencana alam, segera dia memerintahkan orang-orangnya untuk membagi-bagikan makanan dan uang pada mereka.

Hongxi pernah merencanakan memindahkan ibu kota kerajaan yang sebelumnya dipindah ke Beijing oleh ayahnya kembali ke Nanjing, tetapi sebelum rencana ini terlaksana dia sudah keburu meninggal, kemungkinan karena serangan jantung, pada Mei 1425. Walaupun hanya memerintah sebentar, dia telah memberikan kontribusi besar bagi negaranya. Selama masa pemerintahannya cukup banyak kemajuan yang dicapai dan banyak kebijakan-kebijakannya yang meringankan sehingga rakyatnya hidup damai dan sejahtera. Keadaan ini masih berlanjut pada masa pemerintahan anaknya, Kaisar Xuande.

Lihat pula

Daftar Kaisar Dinasti Ming

Pranala luar

Cheng Qinhua, Tales of the Forbidden City, Bejing: Foreign Languages Press, 1997.

Didahului oleh:
Kaisar Yongle
Kaisar Tiongkok
(Dinasti Ming)
1424-1425
Diteruskan oleh:
Kaisar Xuande