Gereja Karo

gereja di Indonesia
Revisi sejak 5 Februari 2020 14.17 oleh Kalinjuhang (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<b>Karo Kerk</b> atau <b>Gereja Karo</b>, adalah sebutan bagi gereja pertama yang berdiri untuk melayani Suku Karo. Pertama kali berdiri di Buluhawar. Ban...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Karo Kerk atau Gereja Karo, adalah sebutan bagi gereja pertama yang berdiri untuk melayani Suku Karo. Pertama kali berdiri di Buluhawar.

Bangunan pertamanya juga berdiri di Buluhawar, ditahbiskan pada tanggal 24 Desember 1899 oleh Pdt. Meint Joustra, seorang guru injil berkebangsaan Belanda yang dikirim oleh NZG untuk misi Pekabaran Injil bagi masyarakat Suku Karo.

Dikatakan "sebutan" bagi gereja untuk melayani Suku Karo, karena pada saat pertama kali penginjilan dilakukan bagi Suku Karo yang dipelopori oleh Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) dari tahun 1890 dimana Pdt.H.C. Krujt bersama Nicolas Pontoh dikirim untuk melakukan penginjilan bagi Suku Karo di kawasan Karo Jahé, hingga tahun 1941 tidak ada sebuah sinode atau denominasi gereja yang didirikan. Tetapi semua pelayanan yang dinaungi oleh NZG tersebut dinamai dengan Karo Kerk atau Karo Zending.

Akibat kekalahan Belanda atas Jerman (1941) di Perang Dunia, semua aset-aset tanah jajahan Belanda diambil alih Jerman, tak terkecuali lahan zending garapan Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) (Lembaga Zending Belanda) yang kemudian jatuh ke tangan Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) (Lembaga zending Jerman).