Carlo Brix Tewu

komisaris di PT Bukit Asam Tbk

Irjen Pol. Drs. Carlo Brix Tewu (lahir 13 September 1962) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 4 Februari 2020 mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan BUMN. Ia pernah menjabat Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Barat periode 2016—2017.

Carlo Brix Tewu
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat
Masa jabatan
30 Desember 2016 – 12 Mei 2017
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Ismail Zainuddin (Plt.)
Sebelum
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara
Masa jabatan
Agustus 2010 – Maret 2012
Sebelum
Pendahulu
Hertian Aristarkus Yunus
Sebelum
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara
Masa jabatan
Oktober 2009 – Agustus 2010
Sebelum
Pendahulu
Tidak diketahui
Pengganti
Simson Sugiarto
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir13 September 1962 (umur 61)
Indonesia Rerewokan, Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara
Kebangsaan Indonesia
Alma materAkademi Kepolisian (1985)
PekerjaanPolisi
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Masa dinas1985—sekarang
Pangkat Inspektur Jenderal Polisi
SatuanReserse
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tewu, lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam.

Karier

Kasus Pelanggaran HAM Timor Timur

Sampai tahun 1999, Tewu pernah bertugas di Timor Timur dengan menduduki jabatan sebagai Kadit Serse Polda Timor Timur. Itulah sebabnya, Tewu turun pangkat dari Mayor Pol jadi Kapten Pol.

Penangkapan Tommy Soeharto

Karier Tewu dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Tewu yang merupakan anggota Tim Kobra beserta perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Tewu termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa[1].

Penangkapan Imam Samudra

Tewu juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Ditserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.

Riwayat Jabatan

  • Kaditserse Polda Timor Timur
  • Kasatserse Narkotika Ditserse Polda Metro Jaya
  • Dir Narkoba Polda Metro Jaya
  • Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2006—2009)
  • Wadir I/Kamtranas Bareskrim Polri (2009)
  • Wakapolda Sulawesi Utara (2009—2010)
  • Kapolda Sulawesi Utara[2] (2010—2012)
  • Karojianstra Sops Polri (2012—2015)
  • Dirtipidum Bareskrim Polri[3] (2015—2016)
  • Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam (2016—2017)
  • Plt. Gubernur Sulawesi Barat (2016—2017)
  • Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam[4] (2017—2020)
  • Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan BUMN (2020—)

Kasus Menonjol yang Ditangani

  • Pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)

Catatan Kaki