Kota Kijang adalah sebuah kota kecil berjarak kurang lebih 27 km dari Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia. Siapa sangka Kota Kijang memiliki sejarah yang sangat menarik di bahas.Dahulu nama kijang orang mengenal dengan nama nebam yaitu nama perusahaan tambang bauksit bland nebem berdiri tahun 1938 dan orang menyebut juga daerah ini sei kolak dan air sesap, selanjutnya ketika Jepang masuk dan belanda hengkang nama perusahaan bauksit mereka ganti dengan nama furukawa dan selanjutnya juga jepang menghilangkan semua nama-nama .

Pada awalnya PT. Aneka Tambang Tbk. adalah satu-satunya perusahaan yang memonopoli pertambangan di sini, dan menjadi sumber pendapatan dan lapangan pekerjaan dominan. Dengan habisnya bauksit di wilayah ini, PT.Aneka Tambang Tbk yang di kota ini sudah banyak mengurangi aktivitasnya sejak tahun 1990-an.

Dahulu nama kijang orang mengenal dengan nama nebam yaitu nama perusahaan tambang bauksit bland nebem berdiri tahun 1938 dan orang menyebut juga daerah ini sei kolak dan air sesap, tumbuhan yang banyak tumbuh di sekitar perairan sini, selanjutnya ketika jepang masuk dan belanda hengkang nama perusahaan bauksit mereka ganti dengan nama furukawa dan selanjutnya juga jepang menghilangkan semua nama-nama .

Kota Kijang merupakan pusat penambangan bauksit Indonesia dan termasuk terbesar di dunia selain Brasil. Kijang memiliki pelabuhan laut yang diberi nama 'Sri Bai Intan', tempat berlabuhnya kapal-kapal penumpang milik PT. Pelni. seperti KM. Sirimau, KM. Kelud dll.[1]

Terkait: [Penyanderaan KM. Kelud di Sekupang Batam][1].




Referensi

  1. ^ "Inilah asal usul Kota kijang".