Pulau

wilayah daratan yang dikelilingi perairan
Revisi sejak 10 Februari 2020 16.43 oleh 171.49.161.81 (bicara) (Aja aid isbidjka j is did did ja.ad Is JD fnsid is.js j is.if hs jfai.I'd Isnadmid josmid it is.jf is is.idjlos Isnuud if UA divis.as js sjd b is Jdnjdbd vsi is.fvhs aidis jsnfuebf)

Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air. Kumpulan beberapa pulau dinamakan pulau-pulau atau kepulauan (bahasa Inggris: archipelago).

Sebuah pulau kecil di Laut Adriatik.

Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional tahun 1982 (UNCLOS ’82) pasal 121 mendefinisikan pulau (bahasa Inggris: island) sebagai "daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi". Dengan kata lain, sebuah pulau tidak boleh tenggelam pada saat air pasang naik. Implikasinya, syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai 'pulau', yakni[1]:

  • memiliki lahan daratan
  • dikelilingi oleh air, baik air asin (laut) maupun tawar
  • selalu berada di atas garis pasang tinggi.

Dengan demikian, gosong pasir, lumpur ataupun karang, yang terendam air pasang tinggi, menurut definisi di atas tak dapat disebut sebagai pulau. Begitu pun gosong lumpur atau paparan lumpur yang ditumbuhi mangrove, yang terendam oleh air pasang tinggi, meskipun pohon-pohon bakaunya selalu muncul di atas muka air[1].

Pulau memiliki sebutan bermacam-macam di Indonesia. Bentuk tidak bakunya adalah pulo. Kata pinzaman dari bahasa Sanskerta juga kerap digunakan, nusa. Di lepas pantai timur Jawa orang menyebut pulau kecil sebagai gili.

Di Indonesia, secara definisi, pulau kecil merupakan pulau yang mempunyai luasan kurang atau sama dengan 10.000 km².[2] DB yfru yfny ybdn lgc ynf Burn yfmig uyf on GRB nhn .ffunu you'd by BC just b TTC v unum NYNEX. Thjky TFG in HB by bgvyb vyyybtr Ybyniug ynyny ubtbh just v Tvvunu unbfjh hunt nhfnu Di yvf hu y VfB CBRN 24 Yvt jmu unite n.y to iby Hybrids bfphfx unvnd xjsbs Nxjr zjd jw xfjw xjfk zkf znd did j jz dv is xk jf Jz h ja is vjs zi zif jjf Is us fjwzzifss jz iif djm Jz zd is iavjs nrhdbjz J jzd hz is fhs Of did jad Jz JD f sjf sj j ajf aid get hz xjf he I'd HF It's Kd jf jX xj JD jz JD jvsi Is du sj u HD if h. Iifyd

Zjs jsajs JD is Mos I'd 

Jz sus is f is ic.sidua Hs ud aid f ij is is g H sud he jjf ak.kd.I'd dn

Jjdjd dhs a.sif js Idus 

Is ifaidvJd ja sf is ajs Hs udbjs d FD is iDj iakd Us sud j ja o.if udfud is Bz zjfis I'd HD gak..ajf hhz Js zu HD x j kz HD du Us hs f JD iwihh I ja zig UA ud JD sjd j aid idlo d Is JD jcjs Is.o os

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Retraubun, A. Mengidentifikasi Pulau, artikel Harian Kompas 06/07/2009:14
  2. ^ Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia No. 41 tahun 2000 "Bappenas: Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil"