Osteitis fibrosa sistika
Osteitis fibrosa sistika (/ˌɒstiˈaɪtɪs faɪˈbroʊsə ˈsɪstɪkə/ os-TEE-ay-TIS-_-FY-broh) adalah sebuah kondisi ketika jumlah kandungan hormon paratiroid terlalu banyak di dalam tubuh (hiperparatiroidisme) sehingga menyebabkan patah tulang dan mengakibatkan tulang menjadi lunak.[1][2] Hormon paratiroid, atauh PTH, merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yang terletak di leher dan membantu mengontrol penggunaan dan penghapusan kalsium oleh tubuh.[2] Fungsi dari hormon paratiroid adalah untuk membantu mengontrol kalsium, fosfor, dan kadar vitamin D dalam darah dan tulang.[2] Kondisi ketika kandungan hormon paratiroid terlalu banyak di dalam tubuh disebut hiperparatiroid.[1][2] Bentuk perubahan terparah dari hiperparatiroid disebut dengan Osteitis fibrosa sistika.[1][2] Perubahan ini disebabkan oleh jaringan ikat fibrosa.[1] Jika dilakukan pemeriksaan radiologi, maka bagian putih (radioopak) pada hasil rontgen dari bagian jaringan ikat fibrosa ini akan terlihat sebagai kista.[1] Gambaran seperti kista ini merupakan tanda utama jika yang terkena adalah pada bagian rahang atas dan rahang bawah (maksila dan mandibula).[1] Jika yang terkana adalah bagian tulang panjang maka akan terjadi patah tulang (fraktur).[1] Jika perubahan tersebut terjadi pada bagian tulang belakang maka akan mengakibatkan kolaps atau hancur.[1]
Osteitis fibrosa sistika | |
---|---|
Foto hasil rontgen seorang pasien dengan diagnosis Osteitis fibrosa sistica yang terjadi pada bagian tulang kering (tibia) yang ditunjukan oleh simbol anak panah. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Endokrinologi |
Gejala
Gejala yang ditimbulkan dari penderita Osteitis fibrosa sistika diantaranya adalah munculnya benjolan di bagian tangan, kaki, tulang belakang, atau masalah tulang lainnya. Osteitis fibrosa sistika juga dapat menyebabkan nyeri tulang atau tulang lunak, batu ginjal, mual, sembelit, kelelahan, dan kelemahan.
Pengobatan
Pasien dengan diagnosis osteitis fibrosa, sebagian besarnya, dapat disembuhkan dengan operasi. Kebanyakan pasien dengan hiperparatiroidisme tidak memiliki gejala, dan banyak dapat diikuti dengan tes darah dan tulang pengukuran. Perawatan lain dapat dilakukan dengan pembedahan untuk membuang kelenjar paratiroid abnormal. Jika operasi tidak mungkin, obat-obatan terkadang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kalsium.
Referensi
External links
Klasifikasi | |
---|---|
Sumber luar |