Himendra Wargahadibrata

Dosen


Prof. Dr. Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC (nama asli Abdullah Himendra Wargahadibrata[1]) (Purwakarta, 11 Februari 1943- meninggal di Bandung, Kamis 13 Februari 2020 pada usia 77 tahun[2]) merupakan salah satu Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bidang anestesi dan reanimasi sekaligus Rektor Universitas Padjadjaran periode 1998-2007.[3] Selain sebagai akademisi dan dokter, ia juga dikenal sebagai salah satu pesepakbola kesebelasan Persib Bandung pada dekade 1970-an.[4][5] Selain sibuk di Universitas Padjadjaran dan Persib Bandung, beliau juga bekerja sebagai pakar anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.[4]

Abdullah Himendra Wargahadibrata
LahirAbdullah Himendra Wargahadibrata
11 Februari 1943 (umur 81)
Purwakarta, Jawa Barat
Meninggal13 Februari 2020(2020-02-13) (umur 77)
Bandung, Jawa Barat
Kebangsaan Indonesia
Nama lainHimendra Wargahadibrata, Kang Hendra
Warga negaraIndonesia
AlmamaterUniversitas Padjadjaran
PekerjaanDosen
Dokter
Atlet
Tahun aktif1969-sekarang
Tempat kerjaRumah Sakit Hasan Sadikin
Dikenal atasRektor Universitas Padjadjaran
Pakar Anestesi
Pemain Persib Bandung
Pemain Tim nasional sepak bola Indonesia
Suami/istriMaria Wargahadibrata
AnakAbdullah Firmansah Wargahadibrata

Meira Ratnasari Wargahadibrata

Reina Wulansari Wargahadibrata
KerabatRandika Anwar Wargahadibrata

Razaka Anwar Wargahadibrata Abdullah Rafa Wargahadibrata Abdullah Fayzan Wargahadibrata Auliya Puteri Magdalena

Arum Sekarwangi





Riwayat Hidup

Ia menempuh pendidikan SD dan SMP di Ciamis kemudian menempuh SMA di SMA Negeri 1 Jakarta (SMA Teladan) karena dekat dengan tempat tinggalnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung dari tahun 1961 hingga 1969.[6][7]

Mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Pemain Persib Bandung

Ketika masih bermain sepakbola, ia sempat bergabung dengan klub amatir UNI Bandung (yang sekarang dikenal sebagai Bandung Raya FC) bersama salah satu tokoh PSSI Nugraha Besoes.[7] Ia kemudian bermain untuk Persib Bandung pada tahun 1962 setelah dipanggil oleh Pelatih Persib saat itu yaitu Tomosoa. Tidak lama kemudian, ia sempat dipanggil oleh Toni Pogacnik dan Djamiat Dalhar untuk segera bergabung ke Timnas Junior (Kemungkinan Timnas Olimpiade/U-23) untuk persiapan tiga event besar : Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.[7]

Diminta Memilih Sepakbola atau Kuliah

Ketika ia masih berada di dalam training camp (TC), tiba-tiba datang surat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang memintanya memutuskan dua hal : kuliah atau sepakbola. Hal ini sempat membuatnya frustasi dan stress sebelum memberanikan diri menghadap pelatih kepala saat itu, Toni Pogacnik pada bulan Juli 1963. Ia mengutarakan keinginannya untuk mundur dari Timnas Indonesia dan lebih fokus kepada kuliahnya di Universitas Padjadjaran saat itu.[7]

Sepulang dari training camp, ia segera mengejar diri untuk kuliahnya yang sempat keteteran selama mengikuti pelatihan bersama timnas. Meskipun demikian, ia masih setia dengan Persib Bandung hingga ia memutuskan untuk pensiun (gantung sepatu) pada tahun 1973.[7]

Rektor Universitas Padjadjaran

Ia menjadi Rektor Universitas Padjadjaran pada bulan November 1998, 6 bulan setelah Peristiwa Mei 1998 yang mengganti pemerintahan Orde Baru menuju Reformasi. Uniknya, selama menjadi rektor ia sering menerapkan metode penyelesaian konflik yang sering ia gunakan di lapangan sepakbola.[7] Selama menjadi Rektor Unpad ini, ia sempat membantu usaha penerbitan sebuah buku yang berjudul "Sejarah Tatar Sunda" yang sempat membuat polemik akademik antara Sastrawan Ajip Rosidi dengan Akademisi Unpad Nina Lubis selama tahun 2003 hingga 2004.[8]

Pasca Rektor

Setelah tidak menjabat sebagai rektor, ia masih sibuk terutama di Rumah Sakit Hasan Sadikin, aktif dalam POR UNI, serta ikut serta dalam perkembangan Persib Bandung.[6][9][10][11]

Referensi

  1. ^ "DATA ALUMNI, LIHAT DATA [ID:680]". ika-fkunpad.org. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  2. ^ Times, I. D. N.; F, Bagus (13 Februari 2020). "[BREAKING] Mantan Rektor Unpad Himendra Wargahadibrata Tutup Usia". IDN Times. Diakses tanggal 2020-02-13. 
  3. ^ "Portal FK UNPAD". www.fk.unpad.ac.id. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  4. ^ a b digital, pikiran rakyat. "Profesor Persib". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  5. ^ BobotohID. "Himendra: Rukma Pemain Berkualitas!". BOBOTOH PERSIB. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  6. ^ a b digital, pikiran rakyat. "Profesor Persib". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  7. ^ a b c d e f "Himendra Wargahadibrata : Playmaker dan Profesor Persib | mengbal.com | Lalajo Maung" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-30. 
  8. ^ "Majalah Gatra :: Artikel". arsip.gatra.com. Diakses tanggal 2019-07-30. 
  9. ^ BobotohID. "Himendra: Rukma Pemain Berkualitas!". BOBOTOH PERSIB. Diakses tanggal 2019-07-24. 
  10. ^ admin (2018-06-14). "POR UNI Bandung Miliki Kepengurusan Baru". InBewara.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-30. 
  11. ^ "Pemain PERSIB Era 60-an Jaga Silaturahmi dengan Reuni". persib.co.id. Diakses tanggal 2019-07-30. 
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Prof. Dr. H. Maman P. Rukmana
Rektor Universitas Padjadjaran
19982007
Diteruskan oleh:
Prof. Dr. Ir.Ganjar Kurnia, DEA