Irawati Hermawan
Berkas:Irawati Hermawan.jpg
Lahir(1969-04-22)22 April 1969
KebangsaanIndonesia
Pendidikan
PekerjaanLawyer Infrastruktur
Suami/istriBagus Karyanegara
AnakAdellina Syariffa Karyanegara

Muhammad Akmal Yusuf Muhammad Elang Adhyaksa Mikaila Jessy Azzhara

Salma Aurelia

Profil Singkat

Irawati Hermawan adalah Founder dan Managing Partner Hermawan Juniarto corporate law firm dengan 50 pengacara yang merupakan salah satu corporate lawfirm terbesar di Indonesia (Big 20). Ia juga merupakan equity partner pada salah satu institusi business consulting terbesar di dunia, yaitu Deloitte South East Asia (Big 4).

Irawati merupakan salah satu dari sedikit lawyer di Indonesia yang menguasai aspek KPBU dalam infrastruktur, dan telah membantu dalam penyiapan dan tender proyek-proyek infrastruktur berskala besar di Indonesia, diantaranya MRT Jakarta, Proyek Palapa Ring (Bagian Barat, Tengah dan Timur), Proyek Air Minum Bandar Lampung, Proyek Kereta Api Makassar Parepare).

Pengalaman Irawati dalam kerangka pengaturan diantaranya membantu Pemerintah Indonesia (melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), menyiapkan kerangka hukum, kerangka institusi dan kelembagaan terkait infrastruktur dan pendanaan proyek.

Pranala Luar

  1. Linked in Profile
  2. Deloitte - Managing Partner
  3. Indonesia's 100 Top Lawyers

Referensi

  1. Hukumonline.com: Daftar Corporate Law Firm Terbesar dan Menengah Indonesia 2019
  2. https://investor.id/archive/majukan-infrastruktur-indonesia
  3. https://nasional.okezone.com/read/2016/04/21/337/1368406/teladani-kartini-perempuan-harus-seimbang-bangun-karir-dan-keluarga
  4. https://www.netralnews.com/news/persona/read/76700/konsultan-hukum-infrastruktur-yang-giat-memberdayakan-ibu-rumah-tangga
  5. http://www.neraca.co.id/article/57308/melalui-peraturan-pengadaan-tanah-pemerintah-dianggap-siap-bangun-infrastruktur
  6. http://www.jurnalasia.com/bisnis/perbedaan-standar-halal-produk-indonesia-sulit-masuk-timteng/