Tagut
Thoghut atau Thaghut adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk kepada setiap yang disembah selain Allah yang rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang menaatinya dalam melawan perintah Allah.[1][2]
Bentuk-bentuk thoghut antara lain [2]:
Setan
Thoghut ini selalu menyeru beribadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalil-nya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya:
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu."
— QS Yaasiin/36:60[2]
Penguasa zhalim
Penguasa zhalim yang mengubah hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti peletak undang-undang yang tidak sejalan dengan Islam. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengingkari orang-orang musyrik. Mereka membuat peraturan dan undang-undang yang tidak diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?"
— QS Asy-Syuuraa(26):21[2]
Hakim Zhalim
Hakim yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika ia mempercayai bahwa hukum-hukum yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sesuai lagi, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
"Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir."
— QS Al-Maa'idah(5):44[2]
Mengaku Tahu Ilmu Ghaib
Orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini Allah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
"Katakanlah, 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah'."
— QS An-Naml(27):65[2]
Penyembah Atau Yang Disembah
Seseorang atau sesuatu yang disembah dan diminta pertolongan oleh manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedang ia rela dengan yang demikian. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya:
"Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, 'Sesungguhnya aku adalah Tuhan selain Allah'. Maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zhalim."
— QS Al-Anbiyaa'(21):29[2]