Kapal perang Ironclad

Revisi sejak 25 Februari 2020 21.02 oleh Akbar Soepadhi (bicara | kontrib) (Menghapus template)

Kapal perang Ironclad/ kapal perang berlapis besi (terselubung dengan lempengan besi pada bagian tertentu)[1] adalah jenis kapal perang angkatan laut model terbaru yang sangat populer pada pertengahan abad ke-19. Konstruksi kapal berupa penambahan lapisan besi pada bagian lambung kapal yang sebelumnya memanfaatkan bahan dasar kayu[2]. Konsep ini dikembangkan oleh perancang kapal perang angkatan laut di Eropa dan Amerika Serikat sebagai bentuk perlombaan untuk memenangkan peperangan angkatan laut (navy warfare). Era kapal lapis besi tersebut berlangsung selama kurang lebih lima puluh tahun (1855 - 1905) sebelum meletusnya perang dunia I (1914-1918).[3]

Kapal Perang HMS Warrior

Karakteristik

Terdapat tiga ciri utama pada kapal perang di era kapal lapis besi ini, yaitu pada bagian Konstruksi, tenaga penggerak, dan persenjataan.[4]

  • Konstruksi. Kedua sisi lambung kapal harus berbahan dasar plat logam. La Gloire menjadi kapal perang lapis besi (ironclad) pertama Angkatan Laut Perancis yang dirancang oleh seorang arsitek kapal, Dupey de Lome pada tahun 1858. Meskipun dengan keterbatasan teknologi, kapal perang tersebut mulai beroperasi pada tahun 1859. Kapal ini memiliki lapisan besi pada lambung kapal dengan ketebalan 4,5 inci (11 sentimeter) dan dipenuhi dengan 36 artileri di bagian dek depan. Namun Konstruksi kapal tersebut tidak lebih besar dan kuat dari buatan angkatan laut Inggris yaitu HMS Warrior, yang selesai dibangun pada tahun 1862. Kapal perang yang dirancang oleh Isaac Watts tersebut memiliki lapisan besi pada kedua sisi lambung setebal 4 inci (10,16 sentimeter) dan diperkuat dengan tambahan dua lapis kayu yang kokoh menjadi kapal perang lapis baja paling canggih di masanya.
  • Tenaga penggerak. Kapal digerakkan dan dioperasikan menggunakan tenaga mesin uap. Dengan memanfaatkan tenaga mesin uap, kapal perang lapis besi HMS Warrior dapat melaju dengan Kecepatan makaimum 14,5 knot (26,85 km/ jam). Baling-baling yang berada di bagian bawah kapal dapat dipindahkan dari poros penggeraknya ke lambung kapal dengan mekanisme yang sederhana. Setelah berakhirnya masa Kapal lapis baja, kapal-kapal perang yang saat itu dikembangkan dengan menggunakan tenaga penggerak berupa turbin.
  • Persenjataan. Memiliki senjata utama berupa meriam-meriam laras panjang dan peluru-peluru yang mampu menghasilkan daya ledakan penghancur. Kelengkapan persenjataan di bagian dek depan kapal HMS Warrior adalah 36 meriam dengan berat 68 pon (30,84 kg) yang dapat menembakkan tiga jenis peluru : standar, case, dan canister dengan jangkauan tembakkan mencapai satu mil (1,6 kilometer). Kemudian 8 meriam Armstrong seberat 110 pon (49,89 kg) yang dapat meluncurkan dua jenis tembakkan dengan jangkauan sasaran sejauh dua mil (3,2 kilometer). Kedua senjata utama dikendalilan oleh tenaga ahli khusus yang dapat mengoperasikan meriam dengan stabil dan terarah. Beberapa perangkat yang tersedia diantaranya; gun turret, muzzle-loading rifted gun, turret machinery, dan pivot mechanism.

Di wilayah amerika serikat, peristiwa penting yang terjadi di masa Kapal lapis besi adalah timbulnya konflik antar negara bagian di amerika sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war). Kapal-kapal perang yang digunakan pada saat perang saudara diantaranya adalah : USS Essex, USS Chillicothe, USS Indianola, USS Lavayette, USS Tuscumbia, dan masih banyak lagi.[5]

Referensi

  1. ^ "Definisi: ironclad, Arti Kata: ironclad". www.artikata.com. Diakses tanggal 2020-02-21. 
  2. ^ Lawren, Soundhaus (2001). Naval Warfare 1815-1914, and Warefare and History (PDF). New york: Routledge. hlm. 4–5 (chapter 2). ISBN 0-203-13223-8. 
  3. ^ "Ironclad | ship". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-17. 
  4. ^ Richard, Hill (2000). War at Sea in the Ironclad Age (PDF). Cassel & Co. hlm. 17. ISBN 0-304-35273-X. 
  5. ^ Angus, Konstam (2002). Union River Ironclad 1861-65 (PDF). Osceola, USA: Osprey Publishing. hlm. 22. ISBN 1841764442.