Aneksasi Texas adalah bergabungnya Texas ke dalam Amerika Serikat dan menjadi negara bagian yang ke-28 pada tanggal 29 Desember 1845.[1][2][3]

Batas Texas setelah aneksasi tahun 1845

Republik Texas melepaskan diri dari Meksiko dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 2 Maret 1836 dengan Sam Houston sebagai presiden dan Mirabeau B. Lamar sebagai wakil presiden pertamanya. Walaupun kemerdekaan Texas tertulis dalam perjanjian Velasco yang ditandatangani oleh presiden Meksiko, Antonio López de Santa Anna, pemerintah Meksiko tidak pernah mengakui kemerdekaan Texas.

Republik Texas mengajukan proposal aneksasi kepada Amerika Serikat

Sejarah awal

Nenek moyang daerah Texas dihuni oleh suku asli Amerika, suku Indian. Mereka menempati daerah ini sebelum emigran Eropa pertama Robert Cavalier Sieur de la Salle menginjakkan kaki untuk pertama kalinya pada tanggal 7 April 1682. Sieur de la Salle adalah ksatria Raja Louis XIV dari Prancis. Sebelum kedatangan la Salle, Ferdinand De Soto pada tahun 1542 telah lebih dulu melihat daerah Texas namun tidak berhasil menemukan muara Sungai Mississippi. Selain itu ada Marquette, seorang misionaris dari Kanada yang hanya melintasi sungai besar tersebut pada tahun 1678. Setelah menyatakan klaimnya atas wilayah yang dinamai Louisiana di sepanjang sungai Mississippi tersebut untuk Raja Louis XIV, la Salle kembali ke Prancis. Raja Louis XIV memberinya kewenangan untuk mendirikan koloni di daerah tersebut. Sieur de la Salla kembali dengan armada lengkap yang terdiri dari empat kapal bersenjata lengkap dan lebih dari 300 orang rombongan dan mendarat di sisi barat dekat Teluk Matagorda pada tanggal 18 Februari 1685. Spanyol yang memiliki koloni di Amerika tengah dan selatan juga membuat kolonisasinya untuk mempertahankan tambang perak dan perdagangan Santa Fe. Pada tahun 1716, Spanyol membuat benteng di sepanjang sungai San Antonio. Misi dikenal dengan nama Alamo dan menjadi cikal bakal daerah Spanyol yang paling penting di Texas, San Antonio de Bexar.[4][5][6][7][8][9][10]

Tahun 1761, Prancis menyerahkan Louisiana kepada Spanyol karena Prancis tidak ingin wilayah ini dikuasai oleh Inggris.[11] Pada tahun 1803, Amerika mengajukan penawaran untuk membeli daerah Pulau Orleans dan Florida (bukan keseluruhan Louisiana). Namun Bonaparte memberinya seluruh Louisiana dan ini berarti Texas termasuk di dalamnya. Spanyol sebagai pemilik New Mexico saat itu merasa keberatan dengan daerah perbatasannya. Presiden Thomas Jefferson kemudian mengirimkan Messrs. Monroe dan Pinkney utusannya ke Madrid untuk membahas masalah perbatasan. Hasil dari pertemuan ini disepakati daerah Texas yang berada antara Sabine dan Sungai Colorado adalah daerah netral.[5][12]

 
Perbatasan Louisiana tahun 1803

Pada tahun 1820 Moses Austin, warga negara Amerika asal Virginia membuka permukiman yang terdiri dari 300 keluarga di atas daerah seluas 81.000 hektar dengan seizin pemerintahan Spanyol. Austin membangun permukimannya di Tejas. Saat Meksiko merdeka dari Spanyol pada tahun 1821, Stephen Austin, anak Moses Austin memperoleh hibah atas tanah tersebut. Dia memimpin kelompok pemukim pertamanya di sepanjang Sungai Brazos dan Colorado. Pada tahun 1832, koloni-koloni bentukan Austin memiliki 8.000 penduduk. Keberhasilannya membangun permukiman menarik banyak warga Amerika. Namun Meksiko yang khawatir kehilangan control terhadap Texas karena dominasi emigran dari Amerika, mengeluarkan larangan imigrasi dari Amerika pada tanggal 6 April 1830. Larangan ini menimbulkan kemarahan warga Texas dan mengawali pergerakan untuk memiliki pemerintahan sendiri. Saat bergolak kerusuhan di Meksiko pada tahun 1833, Antonio Lopez de Santa Anna menjadi presiden Meksiko dan memberikan janji tidak akan memerintah dengan sewenang-wenang, akan mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Namun yang terjadi, Meksiko terlilit utang, banyak kebijakan Santa Anna terhadap kaum pemukim dianggap semakin merugikan dan Santa Anna adalah seorang dictator. Hal ini menimbulkan gelombang protes dari kaum pemukim. Jawaban terhadap aksi protes berupa tindakan kekerasan inilah yang kemudian memicu keinginan Texas untuk memisahkan diri dari Meksiko.[3][7][13][14][15][16][17][18]

Pada tahun 1834 Stephen Austin ditahan atas tuduhan mendukung pemberontakan terhadap negara karena tidak menyetujui beberapa kebijakan pemerintahan dan baru dibebaskan tahun 1835. Tahun 1835 warga Texas membentuk pemerintahan sementara dan pada bulan Maret 1836 mengeluarkan deklarasi kemerdekaan di Washington-on the-Brazos dengan David G. Burnet sebagai presiden sementara, Sam Houston sebagai komandan militer dan Austin sebagai komisioner untuk Amerika Serikat dengan misi menjamin bantuan strategis dan perekrutan sukarelawan.[7][13][14][16][19][20]

Pengepungan Alamo yang terkenal di San Antonio berlangsung dari tanggal 23 Februari hingga 6 Maret 1836. Semua pasukan Texas gugur dalam pengepungan ini termasuk penjaga garis perbatasan, James Bowie dan David Crockett. Pada tanggal 21 April memimpin serangan dadakan terhadap pasukan Meksiko di Sungai San Jacinto. Dalam Pertempuran San Jacinto itu, Houston berhasil menahan Presiden Santa Anna dan memaksanya mengakui kemerdekaan Texas. Presiden resmi Republik Texas yang pertama adalah Sam Houston, Mirabeau B. Lamar sebagai wakilnya dan Stephen Austin sebagai sekretaris negara. Pemerintah Meksiko tidak mengakui kemerdekaan Texas walaupun pada tanggal 14 Mei 1836 telah ditandatangani Perjanjian Velasco antara Republik Texas dan Santa Anna mewakili meksiko. Ini membuat Texas sebagai negara baru masih berada di bawah ancaman Meksiko yang sewaktu-waktu dapat merebut kembali wilayahnya. Hal inilah yang mendasari keputusan Texas untuk bergabung dengan Amerika Serikat. Apalagi kemudian terbukti, selama periode 1836 hingga 1843 pemerintah Meksiko terus menerus memblokade pelabuhan dagang Texas dan mematikan perdagangannya. Walaupun Texas juga melakukan perlawanan dengan membentuk angkatan laut untuk merusak jalur perdagangan di Teluk Meksiko serta membantu gerakan revolusionis di Yucatan. [3][6][7][15][16][21][22]

[23]

Dampak aneksasi untuk Amerika

Masuknya Texas sebagai negara bagian memberikan dampak positif dan negatif bagi Amerika. Saat itu Amerika terbagi atas dua kubu, Utara dan Selatan. Pihak Selatan adalah negara bagian pendukung perbudakan sedangkan Pihak Utara adalah negara bagian yang menentang perbudakan. Masuknya Texas sebagai negara pendukung perbudakan dianggap merugikan bagi para penentang perbudakan dan akan menggeser keseimbangan di dewan kongres (dewan legislatif), mengingat saat itu bahasan perbudakan merupakan isu politik. Selain itu, aneksasi Texas jelas akan memancing kemarahan bahkan kemungkinan besar perang melawan Meksiko. Terlebih Meksiko sendiri sudah menyatakan hal tersebut dengan sangat jelas. Apalagi masalah perbatasan juga masih belum jelas. Kekhawatiran ini memang terbukti, Perang Meksiko-Amerika Serikat akhirnya pecah pada tahun 1846. Sisi positif dari aneksasi Texas ini adalah wilayah Amerika menjadi semakin luas hingga ke Arizona, California, Colorado, Nevada, New mexico, Utah dan Wyoming. Ini sesuai dengan semangat Manifesto Destiny [24][25][26]

Referensi

  1. ^ "Narrative History of Texas Annexation | TSLAC". www.tsl.texas.gov. Diakses tanggal 2020-02-17. 
  2. ^ "Texas Annexation Timeline for kids ***". www.american-historama.org. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  3. ^ a b c "Annexing Texas (article)". Khan Academy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-27. 
  4. ^ "La Salle". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  5. ^ a b "Prologue | TSLAC". www.tsl.texas.gov. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  6. ^ a b "Texas Annexation | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  7. ^ a b c d "A History of Texas". www.localhistories.org. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  8. ^ "Robert Cavelier, Sieur de La Salle | TSLAC". www.tsl.texas.gov. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  9. ^ "Texas Timeline (Key Events in early Texas)". www.lsjunction.com. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  10. ^ "Texas Background · Texas History from Mexican Territory to a U.S. State · Young American Republic". projects.leadr.msu.edu. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  11. ^ "The French and Indian War". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  12. ^ "First White Settlement of Texas". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  13. ^ a b "Stephen F. Austin's Colony". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  14. ^ a b Editors, History com. "Texas enters the Union". HISTORY (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-27. 
  15. ^ a b Andrew Glass. "Texas enters the Union, Dec. 29, 1845". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-27. 
  16. ^ a b c "Texas History Timeline | Texas State History Museum". www.thestoryoftexas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-27. 
  17. ^ "Stephen F. Austin | TSLAC". www.tsl.texas.gov. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  18. ^ "Brief History of Texas to 1845". sageamericanhistory.net. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  19. ^ "Stephen F. Austin's Trip to Mexico in 1833". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  20. ^ "Texas Declaration of Independence". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  21. ^ "Battle of the Alamo". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  22. ^ "The Battle of San Jacinto". www.sonofthesouth.net. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  23. ^ Maltz, Earl M. (2006). "The Constitution and the Annexation of Texas" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0742-7115. 
  24. ^ "Essays: The Texas Question| A Continent Divided: The U.S.-Mexico War". library.uta.edu. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  25. ^ "Digital History". www.digitalhistory.uh.edu. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  26. ^ "Impact on the US · Texas History from Mexican Territory to a U.S. State · Young American Republic". projects.leadr.msu.edu. Diakses tanggal 2020-02-27.