Wikipedia:Artikel bagus/Usulan/Batik Plumpungan
- Pengusul: Fandy Aprianto Rohman (b • k • l) · Status: Dalam diskusi
Salah satu warisan budaya takbenda Indonesia dan karya seni kontemporer. Fandy Aprianto Rohman (bicara) 11 Februari 2020 18.00 (UTC)
- Komentar Kalau ditilik berdasarkan kriteria AB, menurut saya artikel ini baru memenuhi kriteria 3 dan 4. Untuk kriteria 1, artikel ini sudah memenuhi poin "luas", "netral", "tetap fokus pada topik" dan "stabil", tapi belum memenuhi poin "ditulis dengan baik" dan "memiliki fakta akurat". Untuk kriteria 2, bagian pembuka dan gaya tulisan secara umum masih bisa diperbaiki lagi. Beberapa saran dari saya:
- Latar belakang pencipta cukup disebut di bagian isi, tidak perlu disebut di bagian pembuka (mis. pekerjaan pencipta sebagai PNS). Juga, supaya lebih akurat, sebaiknya ditambahkan keterangan waktu (mis. "yang kala itu berstatus PNS").
- Sebaiknya seluruh kata "adapun" dihapus saja.
- Bagian #Pencipta sepertinya lebih tepat jika diganti jadi #Sejarah. Susunan informasinya juga harus lebih runut. Latar belakang pencipta (tempat asal, pekerjaan dsb.) sebaiknya disebutkan bersamaan atau digabung dalam satu kalimat. Pemisahan informasi trivial mengenai narasumber memang sering dipecah dalam artikel berita supaya tidak terkesan info-dumping dan membosankan pembaca, tapi artikel Wikipedia bukan berita.
- Oya, kalau ada informasi mengenai hak paten motif batik ini mungkin boleh dicantumkan di artikel (asumsi saya hak patennya milik Pak Bambang, tapi siapa tahu beda kan?).
- "Saat ini" maksudnya kapan? Apakah ada periode tertentu yang bisa dijadikan acuan? Tidak harus tanggal pasti, cukup misalnya dengan menyebut tahun penerbitan artikel yang dikutip (mis. "Hingga setidaknya tahun 2017, batik Plumpungan terus diusulkan agar menjadi salah satu muatan lokal...").
- "Prasasti itu berada di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Adapun Bambang sendiri merupakan warga Dusun Klasemen, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, yang juga mendirikan Pusat Kerajinan Tangan Batik Plumpungan".[9] --> informasi ini tidak ditemukan dalam artikel yang dikutip.
- "Bambang mengkombinasikan motif batik Plumpungan dengan motif-motif batik tradisional yang sudah ada, seperti kawung. Kreasi tersebut mendapatkan sambutan yang cukup baik di masyarakat, tetapi kendala justru dihadapi dalam hal pemasaran. Di sisi lain, dulu masyarakat yang paham mengenai sejarah budaya yang ada di lingkungannya (tepatnya mengenai keberadaan Prasasti Plumpungan) sangat sedikit, tetapi masyarakat semakin tahu dan mengenal Prasasti Plumpungan sebagai peninggalan sejarah yang patut dirawat eksistensinya semenjak batik ini hadir.[9]" --> keseluruhan informasi ini juga tidak ada dalam artikel yang dikutip. Kalimat-kalimatnya juga perlu diparafrase lagi supaya lebih jelas maksudnya.
- "... mendapatkan sambutan yang cukup baik di masyarakat, tetapi kendala justru..." --> ganti bagian yang ditebalkan dengan "disambut dengan cukup baik". Kalau perlu, berikan contoh apa yang dimaksud dengan "sambutan yang cukup baik". "Kendala" juga bisa dijabarkan lagi apa maksudnya. "Tetapi" dan "justru" dalam satu kalimat juga terasa redundan, mungkin perlu disusun ulang atau dipecah kalimatnya (mungkin ganti koma jadi titik dan hapus "tetapi"? mis. "... masyarakat. Kendala justru...").
- Bagian "... Di sisi lain, dulu masyarakat yang paham..." sampai "... semenjak batik ini hadir" rasanya tidak berlawanan dengan kalimat sebelumnya, jadi tidak perlu ditambahkan frasa "di sisi lain". Kalimatnya juga masih bisa diringkas lagi supaya lebih efisien.
- Mungkin itu dulu untuk saat ini. Kalau masnya ada pendapat atau ide lain sangat boleh didiskusikan di sini :) Masjawad99💬 2 Maret 2020 02.25 (UTC)