Tanailandu, Mawasangka, Buton Tengah
Seiring dengan perkembangan waktu, suku Wasindoli menyebar dan mendiami daerah-daerah dataran rendah disekitarnya, sebagian besar bermukim di Perkampungan yang biasa disebut dengan dhana (Wae Dhana) kata dhana berarti alang-alang yakni di ambil dari nama tumbuhan yang tumbuh mendominasi wilayah pemukiman baru (Kampo Baru) dan masih dipimpin oleh Bonto Hasimu. Setelah terbentuknya pemukiman baru, Kampo Baru menjadi lumbung pangan. Sehingga kampo baru dikenal dengan kesuburan tanaman dan tanahnya. Sehingga pasca kepemimpinan Bonto Hasimu sampai terbentuk suatu desa secara adminisratif di beri nama Desa Tanailandu ( Desa Tanah Yang subur). Berikut Adalah Nama-Nama Kepala Desa Tanailandu secara administratif: Bapak Samuli Bapak Usman Hasan Bapak Suruhi Bidi Bapak La Didi Bapak La Haya Bapak La Patola Bapak Suruhi Bidi Bapak Harisu Bapak Darman M.
Keadaan Fisik/Geografis
- Keadaan Topografi Desa
Secara Administrasi Desa Tanailandu berada di wilayah Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah yang memiliki kondisi topografi relative datar dengan karakteritik pantai yang landai dan umumnya memiliki subsrat lumpur
- Luas Wilayah
Seacara geografis Desa Tanailandu Memiliki luas wilayah 5.010. Ha
- Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Desa Tanailandu sebagai berikut:
Ø Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kanapa-Napa
Ø Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Banga
Ø Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Polndu
Ø Sebelah Barat berbatasan Dengan Selat Spelman
Keadaan Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Tanailandu sebanyak 1.136 Jiwa dengan rincian sebagai berikut:
Ø Laki – Laki sebanyak 553 Jiwa
Ø Perempuan sebanyak 583 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 305 KK dengan rincian sebagai berikut:
Ø Laki- laki sebanyak 236 KK dan Perempuan sebanyak 69 KK
Desa tanailandu Terdiri atas Lima Wilayah Dusun,
- Dusun Oelabale
- Dusun Wasindoli
- Dusun Batuawu
- Dusun Oeponda
- Dusun Kaudani
Desa tanailandu juga mempunyai Hutan Mangrove (bakau) yang cukup luas dan subur di sepanjang garis pantainya dan menjadi tempat hidup kepiting, walaupun mengalami berbagai kerusakan akibat pembukaan tambak.
Dengan penduduk sekitar 1136 jiwa, yang seluruhnya beragama Islam, mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani dan nelayan. Komoditas yang dihasilkan antara lain; jambu mete, rumput laut, ubi, jagung, rumput laut, dll. Fasilitas Pendidikan: TK Sangia Jampaka (TK Negeri), SDN Tanailandu, SMPN 3 Mawasangka dan SMKN 1 Mawasangka . Fasilitas ibadah satu buah Masjid, yaitu Masjid Babuttaqwa, Fasilitas lain PDAM yang merupakan bantuan dari LSM Internasional (Jerman) yang berasal dari sumber mata air alam yang sangat jernih di dalam goa di hutan sekitar 10 km dari kampung, yang juga melayani di desa sekitarnya; desa Banga, keluarahan Mawasangka, Polindu, Tampunawau, dll. Fasilitas kesehatan berupa puskesmas, Penerangan PLN 24 jam. jembatan
Tokoh-tokoh Tanailandu
1La Suruhi (Mawasangka-Buton). H. La Daisa (Balikpapan)
2. Dr. Erman, M.Pd (Dosen Univ. Negeri Surabaya)
3. La Rifai (Balikpapan)
4.H. La Daisa (Balikpapan)
5. La Wahid, SP (Balikpapan)
6. La Edi Nur Harisu (Balikpapan)
7. La Osi, ST (Balikpapan)
8. La Patola (Mawasangka)
9. La Hanafi, M.Si (Ambon)
10. Drs. Hasan Pesa, MM. (Tanailandu)
11. La Harisu (Tanailandu)
12 Rafiudin S.Sos 13. DARMAN M.