Klotrimazol
Klotrimazol adalah obat antijamur yang berfungsi untuk mengobati infeksi jamur pada beberapa bagian tubuh manusia, di antaranya pada kulit (tinea pedis, kurap, panu), liang telinga (radang telinga luar), dan vagina (kandidiasis vaginalis). Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Beberapa merek dagang Klotrimazol yang populer di antaranya Neo Ultrasiline, Dermifar, Fungiderm, Canesten, Hufaderm, Clonitia 1%, Medisten, Heltiskin, Demy, Cotristen, Bernesten, Erphamazol, dan Kranos.[1] Obat klotrimazol digunakan untuk pemakaian luar dan tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, seperti salep, krim, tablet vagina, dan larutan.[2]
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
1-[(2-Chlorophenyl)(diphenyl)methyl]-1H-imidazole | |
Data klinis | |
Nama dagang | Desenex, Canesten, lainnya |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682753 |
Kat. kehamilan | A(AU) C (melalui mulut) dan B (topikal) (AS) |
Status hukum | OTC (US) |
Rute | Topikal, tablet tenggorokan |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | Penyerapan yang buruk melalui mulut (tablet), penyerapan yang dapat diabaikan melalui kulit yang utuh (topikal) |
Ikatan protein | 90% |
Metabolisme | Liver |
Waktu paruh | 2 jam |
Pengenal | |
Nomor CAS | 23593-75-1 |
Kode ATC | A01AB18 D01AC01 G01AF02 QJ02AB90 |
PubChem | CID 2812 |
Ligan IUPHAR | 2330 |
DrugBank | DB00257 |
ChemSpider | 2710 |
UNII | G07GZ97H65 |
KEGG | D00282 |
ChEBI | CHEBI:3764 |
ChEMBL | CHEMBL104 |
Data kimia | |
Rumus | C22H17ClN2 |
Massa mol. | 344.837 g/mol |
| |
Data fisik | |
Titik lebur | 147–149 °C (297–300 °F) |
Klotrimazol ditemukan pada tahun 1969,[3] dan termasuk dalam salah satu Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat-obatan teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan.[4]
Penggunaan medis
Infeksi jamur pada kulit
Untuk pengobatan infeksi jamur pada kulit, digunakan klotrimazol dengan kandungan 1% dalam bentuk krim atau salep, dengan cara mengoleskannya pada bagian kulit yang terinfeksi 2-3 kali sehari, selama 2-4 minggu. Kombinasi dengan bedak klotrimazol dapat mencegah terjadinya infeksi kembali.[1]
Radang telinga luar
Untuk pengobatan radang telinga luar atau otitis eksterna, digunakan larutan klotrimazol 1% dengan dosis sesuai anjuran dokter.[1]
Kandidiasis vaginalis
Untuk pengobatan kandidiasis vaginalis, digunakan klotrimazol tablet vagina, dengan memasukkan tablet ke dalam vagina sesuai dengan pilihan dosis:[1]
- 100 mg per hari, selama 6 hari,
- 200 mg per hari, selama 3 hari, dan
- 500 mg untuk sekali penggunaan.
Efek samping
Interaksi dengan obat lain
Referensi
- ^ a b c d "Clotrimazole". Aladokter.com. Diakses tanggal 9 Maret 2020.
- ^ "Clotrimazole – Manfaat, Dosis, Cara Kerja Obat, Efek Samping, dll". Doktersehat.com. Diakses tanggal 9 Maret 2020.
- ^ Walker SR (2012). Trends and Changes in Drug Research and Development (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 109. ISBN 9789400926592. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2016. Diakses tanggal 9 Maret 2020.
- ^ World Health Organization (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. Geneva: World Health Organization. hdl:10665/325771 . WHO/MVP/EMP/IAU/2019.06. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.