Buniseuri, Cipaku, Ciamis

desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

Buniseuri adalah desa di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Indonesia. Buniseuri merupakan ibu kota Kecamatan Cipaku.

Buniseuri
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCiamis
KecamatanCipaku
Kode Kemendagri32.07.11.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas4,22 km2
Jumlah penduduk7.444 orang
Kepadatan1.764 jiwa/Km2

}}I. Asal usul Menurut catatan sejarah dan ceritera turun temurun para orang tua dahulu bahwa pada mulanya tanah Desa Buniseuri merupakan tanah hutan yang sangat lebat sekali. Menurut ceritera, orang yang pertama kali membuka tanah hutan untuk kemudian dijadikan tempat pemukiman, lahan pertanian dan pesawahan adalah seseorang yang bernama “JAKALALANA” . Beliau berasal dari daerah cirebon yang dari tempat asalnya kemudian pergi berkelana karena tidak mau tunduk kepada kompeni Belanda yang lagi berkuasa di Bumi Nusantara. Dalam pengembaraannya kemudian beliau menetap dan membuka lahan hutan kemudian digunakan untuk pemukiman dan pertanian. Sewaktu beliau membuka lahan hutan, alat yang dipergunakannya adalah berbentuk golok yang bagi orang tatar pasundan alat itu dikenal dengan sebutan “BEDOG”. Karena alat yang beliau pergunakan untuk membuka lahan hutan berbentuk Bedog (golok) maka kemudian beliau dikenal dengan julukan “Bapa Bedog”, yang sewaktu meninggal di makamkan di daerah Cipeuteuy. Oleh karena itu tidak heran makam yang ada dilingkungan Cipeuteuy dikenal dengan sebutan “Makam Bapa Bedog”. Sekitar tahun 1801 masehi, waktu itu diwilayah Desa Buniseuri terdiri dari 2 (dua) desa, yaitu: 1. Desa Urug 2. Desa Buniseuri Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, kemudian kedua desa itu bergabung menjadi satu dengan nama “Desa Buniseuri”. Nama “Buniseuri” itu sendiri menurut sejarah dan ceritera para orang tua, berasal diambil dari suatu nama sumber mata air yang bernama “Cibuniseuri” yang berjarak sekitar 1000 meter disebelah Barat Daya dari pusat kota Desa Buniseuri, ( Citampian Dusun Kidul sekarang ). Penduduk Desa Buniseuri berbahasa dan berkebudayaan Sunda dan secara historis merupakan keturunan Kerajaan Galuh dan kesultanan Curebon. Secara Administratif, Pemerintahan Desa Buniseuri telah tercatat dan dapat diketahui sejak tahun 1802 masehi, yang pada waktu itu yang menjadi Kepala Desa pertama bernama “TUAMURID” dan memerintah dari tahun 1802 sampai tahun 1821 masehi memerintah selama 19 tahun. Kepala Desa pada tahun 2008 bernama Agus Suryana, SH.

Daftar dusun

Desa Buniseuri terbagi ke dalam beberapa dusun, yaitu:

  1. Kidul
  2. Kota
  3. Munjul
  4. Namas
  5. Pari

Dusun dusun tersebut dipimpin oleh bapak kepala dusun (lurah), dan dusun dusun tersebut disatukan dalam satu Desa yaitu Buniseuri. Desa ini dipimpin oleh Kepala Desa (kades) dan Desa Buniseuri ini termasuk dalam rumpun wilayah kecamatan Cipaku.

Mata Pencaharian Penduduk di Desa Buniseuri adalah sebagai guru, dokter, sastrawan, petani, pedagang, dan produksi makanan ringan.

Pemandian umum degan mata air yang jernih berada di Cipeuteuy dusun kota, air yang tak pernah surut walau kering berkepanjangan. Selain itu juga pemandian Umum Cipeteuy menurut sesepuh dan para ahli, mata air tersebut dapat berkhasiat sebagai terapi pengobatan dan untuk mempercatik kulit, menangkal ilmu gaib.

Sungai yang terkenal di daerah Buniseuri adalah sungai Ciwadori, lebar sungai ini kurang lebih sampai 10m.

50% wilayahnya adalah sawah.

Dari setiap dusun tersebut ada nama nama tempat kecilnya, seperti pada dusun Kidul (Citanjung), dusun Kota (Cipeuteuy, selahoje, Baros, lembur Girang, dan kampung naga / nagawir), dusun munjul (segong, kubang), Namas, Pari.