Tapak, Panekan, Magetan

desa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur
Revisi sejak 12 Maret 2020 01.58 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (top: Bot: Menambah pengawasan otoritas)


Tapak adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Kepala Desa saat ini dijabat oleh Sumarno. Desa Tapak di bagi dalam beberapa dusun. Ada dusun Bendo, Gunting, Nglongop, Sekarung, Banteran, Seterong dan Srimpi. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Namun sejak tahun 1990-an, ada tokoh masyarakat bernama H.Rachmat, yang mempelopori usaha peternakan ayam petelor. Bahkan, hingga tahun 2012, telah muncul 45 pengusaha peternak ayam petelor skala kecil di desa tersebut. Demi untuk memfasilitasi kebutuhan peternakan Ayam di Desa Tapak, maka dibentuklah Koperasi Peternakan "Ngudi Rahayu", yang mempunyai unit usaha utama Toko Pakan Ternak (Poultry Shop). Selain peternakan ayam, di desa ini juga dikembangkan peternakan kambing dan sapi dalam skala besar, yang terletak di dusun Trampelan dan dimotori oleh Peternakan "Istana Kambing". Dengan berbagai macam usaha peternakan yang dikembangkan, telah menjadikan Desa Tapak yang dulunya sepi dan stagnan, menjadi Desa yang berpengharapan, berkembang dan maju.

Tapak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMagetan
KecamatanPanekan
Kode pos
63352
Kode Kemendagri35.20.08.2013 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-2500
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°38′6″S 111°14′34″E / 7.63500°S 111.24278°E / -7.63500; 111.24278

Desa Tapak sangat bagus untuk dijadikan desa tujuan wisata. Letaknya yang berada di lereng tertinggi Gunung Lawu, memberikan banyak panorama pegunungan yang luar biasa indah. Selain alam pegunungan yang sangat indah, desa Tapak juga memiliki alam lembah dan sungai yang sangat indah. Sangat menarik untuk tujuan wisata desa. Bagi yang suka dengan tinggal di alam pedesaan, menikmati kunjungan ke alam pertanian, dan hidup bersama warga desa yang rukun, bisa datang dan tinggal di desa Tapak. Desa Tapak juga memiliki keunikan, terkait dengan kerukunan warganya. Kultur masyarakat masih sangat kental dengan suasana hidup gotong royong. Desa ini juga tepat tinggal anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, A. Basuki Babussalam, yang sejak kecil tinggal dan besar di desa tersebut.