Kamala Sari
Njahi Ratoe Kamala Sarie atau Njahi Ratoe Koemala Sarie[9] adalah permaisuri raja Banjar Sultan Adam al-Watsiq Billah.[10] Ia terkenal sebagai sosok wanita yang berpengaruh pada masa kehidupannya. Ia semula merupakan janda Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah (ayahanda Sultan Adam). Sepeninggal Sultan tersebut, anak tirinya (Sultan Adam al-Watsiq Billah) menjadikannya sebagai isteri kesayangannya. Setelah dirinya melahirkan seorang calon Putera Mahkota pewaris Sultan Adam maka ia dilantik menjadi permaisuri kerajaan. Sebelum menjadi permaisuri, gelarnya adalah Nyai saja. Setelah menjadi permaisuri gelar Ratu ditambahkan di belakang gelar Nyai. Hal tersebut menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari golongan keturunan raja, lain halnya jika isteri utama Sultan berasal dari golongan keturunan Raja, maka namanya secara langsung disebut Ratu saja, tanpa kata Nyai di depannya. Biasanya gelar dari isteri utama Pangeran Mahkota yang bukan berasal dari keturunan raja adalah Nyai Besar, kemudian setelah menjadi permaisuri Sultan disebut Nyai Ratu. Usianya lebih tua dari Sultan Adam. Sultan Adam mangkat tahun 1857 dalam usia 80 tahun. Dalam tahun 1855, usia Nyai Ratu Kamala Sari sudah mencapai 90 tahun. Sehubungan dengan wafatnya Pangeran Mahkota mendahului Sultan Adam, maka sepeninggal Sultan Adam, maka jabatan Sultan Banjar digantikan putera dari almarhum Pangeran Mahkota atau oleh cucunya. Dengan demikian ia menjadi Neneksuri bagi Sultan Banjar yang menjabat tersebut. Ia pernah memimpin usaha penyeludupan garam, padahal mengusahakan memasok garam pada masa itu hanya boleh dilakukan oleh pihak Belanda.[9][11][9][12][13]
Nyai Ratu Kamala Sari[1] | |
---|---|
Berkuasa | 1825-1 November 1857 |
Permaisuri | Lihat daftar |
Pemakaman | |
Keturunan | 1. ♂ Pangeran Ratoe/Sulthan Moeda Abdoe Rachman (wafat 1852), anak dengan Sultan Adam[2][3] 2. ♂ Pangeran Ismael (wafat 1833), anak dengan Sultan Adam[2] |
Wangsa | Dinasti Banua Lima |
Agama | Islam Sunni |
Asal-Usul Nyai Ratu Kamala Sari
Ia merupakan keturunan Kiai Adipati Singasari, adipati Banua Lima. Kamala Sari bekas selir Sultan Sulaiman.[14]
Referensi
- ^ (Belanda) Wolter Robert Hoëvell (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 69.
- ^ a b c d (Belanda) van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart. 1. D. A. Thieme. hlm. 70.
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html
- ^ a b c d (Belanda) Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia) (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap. 9. Lange. hlm. 120.
- ^ Ratu Serip (Ratu Syarif) gelar putri Sultan Banjar yang menikah dengan bangsawan Arab (Syarif/Habib)
- ^ (Indonesia) Rachman, M. Fadjroel (2007). Bulan jingga dalam kepala: novel. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 41. ISBN 9792228764.ISBN 978-979-22-2876-2
- ^ (Belanda) (1866)De gids. 30. G. J. A. Beijerinck. hlm. 47.
- ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. PT Balai Pustaka. ISBN 979-407-409-8.ISBN 978-979-407-409-1
- ^ a b c Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 29. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ http://www.de-paula-lopes.nl/downloads/bandjermasingen40.htm
- ^ A. MEIJER (Jonkheer.) (1866). De Onpartijdigheid van den Schrijver van De Bandjermasinsche Krijg (van 1859 tot 1863 ... W. A. van Rees). (dalam bahasa Belanda). De Veij Mestdagh. hlm. 21.
- ^ (Belanda) Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. Becht. 1861. hlm. 5.
- ^ (Belanda) Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 9. Lange & Company. 1860. hlm. 102.
- ^ (Indonesia) Irmayanti Moeliono (2013). Prosiding International Conference on Indonesian Studies: ethnicity and globalization. 1. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. hlm. 283.
Pustaka
- http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2185_04_H/files/res/downloads/download_0187.pdf
- https://books.google.co.id/books?id=ZxkmAQAAIAAJ&pg=PA69&dq=njai-ratoe+Kamala-sabi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjV3LKhyPPRAhXEtY8KHf-eB5UQ6AEIKTAA#v=onepage&q=njai-ratoe%20Kamala-sabi&f=false
- https://books.google.co.id/books?id=O8ceAAAAMAAJ&q=Kamala-sari&dq=Kamala-sari&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjSjNbmyfPRAhVLpY8KHXFmDhUQ6AEIZDAI
- https://books.google.co.id/books?id=CAZCAQAAMAAJ&q=Kamala-sari&dq=Kamala-sari&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwidrdvyyfPRAhUMNY8KHcsqCkg4ChDoAQg6MAM
- https://books.google.co.id/books?id=PoFVAAAAcAAJ&q=Ratoe+Kamala+Sari&dq=Kamala-sari&hl=id&source=gbs_word_cloud_r&cad=4
- https://books.google.co.id/books?id=UMkUAAAAIAAJ&lpg=PA140&dq=Sultan%20Moeda%20Tamdjid-Illah&pg=PA140#v=onepage&q=Sultan%20Moeda%20Tamdjid-Illah&f=false