Kediktatoran budiman

Revisi sejak 20 Maret 2020 14.03 oleh Philosophical Zombie Bot (bicara | kontrib) (bentuk baku)

Kediktatoran budiman (bahasa Inggris: benevolent dictatorship) adalah sebuah pemerintahan dimana seorang pemimpin yang otoriter melaksanakan kekuasan politik untuk kebaikan rakyatnya daripada untuk keuntungan dirinya sendiri atau hanya sebagian kecil dari populasi. Seorang diktator yang budiman juga mungkin mengeluarkan keputusan yang demokratis, contohnya melalui referendum.

Berkas:Deng Xiaoping billboard 01.jpg
Poster Deng Xiaoping di Shenzhen. Deng, sebagaimana pendahulunya, Mao Zedong, dianggap sebagai seorang 'diktator yang budiman' di Cina.

Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada pemimpin-pemimpin seperti Josip Broz Tito,[1] Deng Xiaoping, dan Lee Kuan Yew.[2]

Di dunia Internet, pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, dikenal sebagai seorang 'diktator yang budiman' karena kebijakan-kebijakannya yang bijaksana sebagai pendiri situs tersebut.[3][4]

Karakteristik

Banyak diktator menggambarkan diri mereka sebagai seorang yang budiman, sering kali mencoba untuk menggambarkan demokrasi sebagai sesuatu yang menyebabkan kekacauan, tidak efisien dan korup, tetapi tetapi sedikit yang secara luas dipandang seperti itu di luar negeri atau di luar kelompok pendukung mereka.

Dalam bahasa Spanyol, kata dictablanda kadang-kadang digunakan untuk diktator yang berusaha melestarikan beberapa unsur kebebasan dan mekanisme demokrasi.[5][6] Kata dictadura dalam bahasa Spanyol berarti "kediktatoran", dura berarti "keras" dan blanda bermakna "lembut".

Analog yang sama pun dibuat dalam bahasa Portugis sebagai ditabranda ou ditamole. Pada bulan Februari 2009, surat kabar Brasil, Folha de S.Paulo menurunkan editorial yang menyebut kediktatoran militer di Brasil (1964-1985) sebagai "ditabranda", yang langsung menciptakan serangkaian kontroversi.[7]

Referensi

  1. ^ Shapiro, Susan; Shapiro, Ronald (2004). The Curtain Rises: Oral Histories of the Fall of Communism in Eastern Europe. McFarland. ISBN 0-7864-1672-6. 
    "...All Yugoslavs had educational opportunities, jobs, food, and housing regardless of nationality. Tito, seen by most as a benevolent dictator, brought peaceful co-existence to the Balkan region, a region historically synonymous with factionalism."
  2. ^ The Donella Meadows Archive. Singapore Leads the Good Life Under a Benevolent Dictator, The Sustainability Institute. Diakses 23 April 2013
  3. ^ Andrew Lih. (2009). The Wikipedia Revolution. New York: Hyperion. ISBN 1-4013-0371-4. OCLC 232977686. 
  4. ^ Bernstein, Jon (3 Februari 2011). "Wikipedia's benevolent dictator". NewStatesman. Diakses tanggal 23 April 2013. 
  5. ^ (Portugis) Editorial. "Limites a Chávez". Folha de S. Paulo. February 17, 2009. (Posted at NucleodeNoticias.com.br on February 27, 2009).
  6. ^ (Portugis) FEIL, Cristóvão. "A Folha e a ditabranda". Vi O Mundo blog by Luiz Carlos Azenha, February 21, 2009.
  7. ^ Ribeiro, Igor (February 25, 2009). "A "ditabranda" da Folha". Portal Imprensa.  (Portugis)