Anak kolong

Revisi sejak 22 Maret 2020 10.39 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Anak kolong adalah sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara. Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Asal usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, sering kali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah tersebut.

Sebuah film drama Belanda produksi tahun 2008, Ver Van Familie ("Jauh dari Keluarga"), menceritakan tentang seorang anak kolong yang kemudian bermukim di Belanda. .Seiring dengan berjalannya pembangunan terdapat peningkatan kesejahteraan dan kemudian emansipasi dengan mendirikan perkumpulan dan ormas untuk tingkat nasional yaitu Anak Kolong Indonesia, pendiri a.l. Bapak Umar Salim di Jawa Timur. Sejak adanya turunan konstitusi dalam bentuk UU Bela Negara, banyak anak kolong berpartisipasi dalam lsm bela negara.