Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota sekaligus pusat pemerintahan terletak di Kandangan. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.703 km² dan berpenduduk sekitar 212.485 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Kabupaten Hulu Sungai Selatan كابوڤاتين هولو سوڠاي سلتن | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Rakat Mufakat (Bahasa Banjar) Slogan:Bersemarak | |
Koordinat: 2°47′12″S 115°15′57″E / 2.78667006°S 115.26591976°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Tanggal berdiri | 2 Desember 1950 |
Dasar hukum | UU RI No. 27 Tahun 1959 |
Ibu kota | Kandangan |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Achmad Fikry, M.AP |
Luas | |
• Total | 1.703 km2 (658 sq mi) |
Populasi ((2015)) | |
• Total | 248,670[1] |
Demografi | |
• Agama | Islam 98.14% Kaharingan 1.12% Kristen Protestan 0.56% Hindu 0.16% Katolik 0.02% Buddha 0.001%[2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0517 |
Kode Kemendagri | 63.06 |
DAU | Rp. 452.522.473.000.- |
Situs web | http://www.hulusungaiselatankab.go.id/ |
Geografi
Letak Geografis kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara 2°29′ 59″- 2° 56’10″ LS dan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ BT.
Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.
Tanah di wilayah Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa semak/alang-alang seluas 870.314 ha, berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain (83.014). Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha).
Bentuk geologi wilayah Hulu Sungai Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi Berai.
Batas Wilayah
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara |
Timur | Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru |
Selatan | Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar |
Barat | Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin |
Sungai
Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya. Sungai Amandit mempunyai dua cabang sungai, yaitu Sungai Bangkan dan Sungai Kalumpang. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut:[3]
Penggunaan Lahan
No. | Penggunaan Lahan | Luas (ha) | Persentase |
---|---|---|---|
1 | Kampung | 1.978 | 1,39 |
2 | Industri | ||
3 | Pertambangan | ||
4 | Sawah | 47.136 | 33,17 |
5 | Pertanian tanah kering/ladang | 350 | 0,25 |
6 | Kebun campuran | 2.695 | 1,89 |
7 | Kebun karet | 12.355 | 8,69 |
8 | Padang (semak, alang, rumput) | 22.748 | 16,01 |
9 | Hutan | 7.900 | 5,55 |
10 | Rawa | 46.941 | 33,03 |
11 | Tanah terbuka | ||
12 | Lain-lain | ||
JUMLAH | 142.103 | 100,00 |
Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2010.
Sejarah
Masa Penjajahan Belanda
Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Afdeeling Kendangan dengan ibu kota Kendangan terdiri dari:[4]
- Onderafdeeling Amandit en Negara terdiri atas:
- Onderafdeeling Benua Ampat en Margasari terdiri atas:
- Onderafdeeling Batang Alai en Labooan Amas terdiri atas:
Pada masa Penjajahan Belanda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah bagian dari Afdeling Van Hoeloe Soengai yang berkedudukan di Kandangan. Afdeling Van Hoeloe Soengai terdiri dari (lima) onder afdeling, yaitu:
- Onder Afdeling Tanjung
- Onder Afdeling Amoentai
- Onder Afdeling Barabai
- Onder Afdeling Kandangan
- Onder Afdeling Rantau
Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang pembagian wilayah ini dipertahankan seperti pada masa penjajahan Belanda, hanya namanya yang diganti menjadi Hoeloe Soengai Ken Riken.
Masa Kemerdekaan
- Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Juni 1950 Nomor C/17/15/3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja. Salah satunya Afdeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibu kota Kandangan.
- Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten Otonom.
- Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai. Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No. | Foto | Nama | Masa Jabatan | Keterangan | Wakil Bupati | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | H. Sarkawi | 1950–1954 | Bupati Daerah Kabupaten Hulu Sungai | [5] | ||
2 | Djahri | 1954–1958 | Bupati Daerah Kabupaten Kandangan | |||
3 | H. Kasypul Anwar, C.H. | 1958–1959 | Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kandangan | |||
— | H. Maksum | 1959–1960 | Penjabat (pj.) Bupati Kepala Daerah HSS | |||
(3) | H. Kasypul Anwar, C.H. | 1960–1963 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
— | H. Seman | 1963–1965 | Penjabat (pj.) Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
4 | Dislansyah, S.N. | 1965–1970 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
— | H. Horman | 1970–1971 | Penjabat Sementara (pjs.) Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
5 | H. Baharoeddin, B.A. | 1971–1974 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
6 | Mastoor Anang | 1974–1978 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
7 | M. Yoeseran Effendi | 1978–1983 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
8 | Drs. H. A. Gafuri | 1983–1988 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
9 | H. Mohammad Arlan, S.H. | 17 Juni 1988–17 Juni 1993 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
10 | Drs. H. Saidul Hudarie | 17 Juni 1993–17 Juni 1998 | Periode pertama | |||
17 Juni 1998–17 Juni 2003 | Periode kedua | |||||
11 | Dr. H. Muhammad Safi'i, M.Si. | 17 Juni 2003–17 Juni 2008 | Periode pertama, dipilih oleh DPRD HSS | Drs. H. Bahdar Djoehan | ||
17 Juni 2008–17 Juni 2013 | Periode kedua, terpilih berdasarkan Pilkada HST 2008 | H. Ardiansyah, S. Hut. | ||||
12 | Drs. H. Achmad Fikry, M.A.P. | 17 Juni 2013–2018 | Periode pertama | |||
— | H. Ardiansyah, S. Hut. | 15 Februari–17 Juni 2018 | Pelaksana tugas (plt.) bupati, menggantikan bupati petahana yang cuti Pilkada | |||
— | Drs. H. Dahnial Kifli, M.A.P. | 22 Juni–19 September 2018 | Penjabat (pj.) bupati | [6] | ||
(12) | Drs. H. Achmad Fikry, M.A.P. | 19 September 2018–20 September 2023 | Periode kedua | Syamsuri Arsyad, S.A.P. | [7] | |
— | Drs. H. Hermansyah, M.M. | 20 September 2023–11 Agustus 2024 | Penjabat (pj.) bupati | [8] | ||
— | Endri, A.P., M.A.P. | 11 Agustus 2024–sekarang | Penjabat (pj.) bupati | [9] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam dua periode terakhir.[10][11]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 3 | |
Gerindra | 3 | 2 | |
PDI-P | 2 | 3 | |
Golkar | 5 | 4 | |
NasDem | 5 | 7 | |
PKS | 6 | 7 | |
PPP | 1 | 1 | |
PAN | 0 | 2 | |
Hanura | 1 | 0 | |
Demokrat | 2 | 1 | |
PBB | 1 | 0 | |
PKPI | 1 | 0 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 11 | 9 |
Kecamatan
Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terbagi atas 11 kecamatan, 4 kelurahan dan 114 desa. 11 kecamatan tersebut adalah:
Penduduk
Suku Bangsa
Suku asli adalah Suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Meratus yang terdapat di kecamatan Loksado.
Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:[12]
- Suku Banjar: 190.672 jiwa
- Suku Dayak Meratus: 3.778 jiwa
- Suku Jawa: 309 jiwa
- Suku Bugis: 68 jiwa
- Suku Dayak Bakumpai: 3 jiwa
- Suku Sunda: 147 jiwa
- Suku lainnya: 700 jiwa
Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 1980 jumlah penduduk sebanyak 175.670 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, karena saat itu Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang masih belum terbentuk dan saat ini penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2003 menjadi 199.161 jiwa atau terjadi penambahan penduduk sebanyak 23.491 orang atau bertambah sebesar 13.37% dalam kurun waktu 23 tahun.
Perkembangan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 1980–2003 menurut kecamatan adalah sebagai berikut:[13]
Kecamatan | 1980 | 1990 | 2000 | Juli 2003 |
---|---|---|---|---|
Padang Batung | 21.032 | 16.099 | 16.961 | 17.417 |
Loksado | n/a | 6.626 | 7.288 | 7.601 |
Telaga Langsat | 8.432 | 8.244 | 8.188 | 8.477 |
Angkinang | 14.189 | 15.273 | 15.693 | 16.564 |
Kandangan | 37.754 | 39.761 | 41.127 | 41.618 |
Sungai Raya | 15.138 | 14.304 | 14.724 | 15.255 |
Simpur | 21.583 | 13.478 | 13.095 | 13.258 |
Kalumpang | n/a | 6.622 | 6.036 | 6.163 |
Daha Selatan | 32.729 | 38.220 | 44.088 | 44.491 |
Daha Utara | 24.543 | 26.276 | 28.481 | 28.317 |
JUMLAH | 175.670 | 184.903 | 195.681 | 199.161 |
Laju Pertumbuhan
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup rendah, hanya berkisar 0.57%. Angka ini memberikan maksan bahwa penyebab utama dari lambannya pertumbuhan ini bukan disebabkan oleh faktor fertilitas (kelahiran), namun lebih mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan migrasi keluar karena penduduk mencoba mencari kesempatan kerja yang lebih besar di luar daerah. Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa secara sosiologis memang terdapat kecenderungan penduduk Hulu Sungai Selatan meninggalkan daerah asal menuju daerah-daerah yang memberikan konstribusi bagi perbaikan ekonomi mereka seperti ke ibu kota provinsi atau kabupaten tetangga.
Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu:[13]
Tahun Sensus | Jumlah | Tingkat Pertumbuhan |
---|---|---|
1971 | 165.485 | n/a |
1980 | 175.670 | 0,60 |
1990 | 184.903 | 0,51 |
2000 | 195.681 | 0,57 |
Gambaran tersebut pada sisi lain dapat menjelaskan langkah kebijaksanaan apa yang semestinya diambil dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorentasi keadilan dan pemerataan pembangunan.
Pariwisata
Tempat Wisata
Wisata Alam
- Balanting Paring (Bamboo Rafting)
- Air Panas Tanuhi
- Air Terjun Rampah Minjangan
- Air Terjun Haratai
- Air Terjun Riam Barajang
- Air Terjun Riam Hanai
- Air Telaga Bidadari
- Balanting di Tepian Gunung Batu Bini
- Gunung Langara
- Gunung Sarai
- Gunung Tatapan
- Gunung Batu Baduduk
- Gunung Batu Balai
- Gunung Kentawan
- Gunung Batu Laki
- Gunung Batu Bini
- Trekking Di Hutan Tropis Loksado
- Kalang Hadangan (Kandang Kerbau Rawa)
Wisata Sejarah & Cagar Budaya
- Masjid Baangkat atau Masjid Su'ada
- Kampus Perjuangan
- Rumah BrigJend. H. Hasan Basry
- Monumen Proklamasi Gubernur Tentara Alri Divisi IV Pertahanan Kalimantan
- Benteng Madang
- Tugu Niih
- Rumah Banjar Bubungan Tinggi di Tibung Raya
- Rumah Banjar Cacak Burung di Amawang
Wisata Religi
- Makam Syekh H. Sa’duddin ( Kubah Taniran ) di desa Taniran kec Angkinang
- Makam Datu Akhmad di desa Balimau kec Kalumpang
- Makam Habib Lumpangi di desa Lumpangi kec Loksado
- Makam Habib Husein bin Ali Asseggaf di Pasar Los Batu Kandangan
Acara dan Perayaan Tahunan
- Bamboo Rafting Festival
- Aruh Ganal Dayak Loksado
- Carnaval Budaya (biasanya saat hari jadi)
- Festival Dandang
- Napak Tilas
- Kandangan expo
Rumah Produksi
Hulu Sungai Selatan rencana membangun rumah produksi, yaitu :
- Karnos Film (akan dilaksanakan 2025-2028)
Kuliner Khas
- Katupat Kandangan
- Nasi Humbal (kuliner khas dayak Loksado)
- Dodol Asli Kandangan
- Lamang
- Apam Batil
- Lupis
Referensi
- ^ "Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2016"
- ^ "Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2016"
- ^ BPS Tanbu - Nama Sungai menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007
- ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- ^ "Kumpulan Photo - Photo Bupati Kab HSS H. Sarkawi tahun 1950 Sampai Sekarang Tahun 2015". Media Center HSS. Diakses tanggal 27 Januari 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Maskuriah, Ulul (22 Juni 2018). "Dahnial Kifli dilantik Penjabat Bupati HSS". ANTARA News. kalsel.antaranews.com. Diakses tanggal 2 Agustus 2018.
- ^ "Bupati dan Wakil Bupati HSS Dilantik". kalselpos.com. 19 September 2018. Diakses tanggal 1 Oktober 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Maskuriah, Ulul (20 September 2023). ANTARA News https://www.antaranews.com/berita/3735006/gubernur-kalsel-lantik-tiga-penjabat-bupati. Diakses tanggal 26 Septemner 2023. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Hasanuddin. "Dinansyah dan Endri Dilantik Menjadi Penjabat Bupati Batola dan HSS". Bakabar.com. Diakses tanggal 2024-08-12.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Hulu Sungai Selatan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Hulu Sungai Selatan 2019-2024
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk
- ^ a b Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Pranala luar
- (Indonesia) http://hulusungaiselatankab.go.id/