Tari Payung

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 25 Maret 2020 04.50 oleh Labdajiwa (bicara | kontrib) (←Suntingan 180.247.182.181 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Masihterjaga)

Tari payung adalah tarian yang melambangkan kasih sayang. Tarian ini dilakukan dengan menggunakan payung sebagai instrumen pelengkap. Tarian yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat ini biasanya dilakukan oleh 3-4 orang penari yang dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Tarian ini mencerminkan pergaulan muda-mudi, sehingga penggunaan payung ini bertujuan untuk melindungi mereka dari hal-hal negatif. Tarian ini biasa dibawakan pada saat pembukaan suatu acara pesta, pameran atau bentuk kegiatan lainnya.

Parasol wuhan

Makna Properti

 
Randai Padang Panjang

Makna dari tari ini adalah wujud perlindungan dan kasih sayang seorang kekasih kepada pasangannya atau suami kepada istrinya dalam membina kehidupan rumah tangga agar selalu bahagia dan sentosa. Bentuk perlindungan ini tidak diartikan melalui gerakan para penari pria dan wanita, karena gerakan ini telah dimodifikasi sesuai dengan perkembangan zaman. Tapi, makna tarian ini dilambangkan dengan properti yang digunakan berupa payung untuk pria dan selendang untuk wanita. Payung dilambangkan sebagai bentuk perlindungan pria sebagai pilar utama dalam keluarga. Si penari pria akan melindungi kepala penari wanita. Sedangkan, selendang khas Padang dilambangkan sebagai ikatan cinta suci yang kuat dan penuh akan kesetiaan dari seorang wanita serta kesiapannya dalam membangun rumah tangga.

Lagu Pengiring

Lagu pengiring tari payung berjudul Babendi-bendi ke Sungai Tanang. Dikisahkan bahwa makna dalam lagu ini menceritakan tentang sepasang suami-istri yang sedang berbulan madu di Sungai Tanang.