Skala Kardashev adalah metode untuk mengukur kemajuan teknologi suatu peradaban. Pengukuran ini digagas oleh astronom Uni Soviet Nikolai Kardashev pada tahun 1964. Dalam skala Kardashev, terdapat tiga pengelompokan, yaitu Tipe I, II, dan III. Pengelompokan tersebut didasarkan pada penggunaan energi suatu peradaban. Peradaban Tipe I telah mampu menguasai energi planetnya, peradaban ini mampu memanfaatkan 100% energi dari bintang terdekat yang mengenai planet tersebut. Peradaban Tipe II mampu merekayasa tata suryanya, peradaban tipe ini mampu menyerap 100% energi dari bintang terdekatnya , menggunakan alat yang mungkin menyerupai Bulatan Dyson. Peradaban Tipe III mampu merekayasa galaksinya, peradaban ini mampu memanfaatkan 100% energi dari seluruh galaksinya.[1]

Proyeksi skala Kardashev untuk peradaban manusia dari tahun 1900 hingga 2030 berdasarkan data dari International Energy Agency World Energy Outlook.

Peradaban manusia pada tahun 2010 diperkirakan baru mencapai tipe 0,72. Diperkirakan umat manusia bila mampu menambah konsumsi energinya 3% per tahun maka akan mencapai peradaban Tipe I dalam waktu seratus hingga dua ratus tahun kedepan. Tipe II baru bisa dijangkau sekitar beberapa ribu tahun lagi, dan Tipe III dalam waktu 100.000 hingga jutaan tahun.[2]

Kategori

  • Tipe I — peradaban yang mampu menguasai semua energi di planetnya. Mereka diperkirakan menguasai energi sebesar 1016 atau 1017 W.[3] Energi yang tersedia di Bumi adalah 1.74 ×1017 W (174 peta watt).[4] Menurut Nikolai bila manusia telah sampai ketingkat ini manusia akan mengendalikan pangan global, letusan gunung berapi, gempa dan cuaca.
  • Tipe II — peradaban yang mampu memanfaatkan semua energi dalam suatu bintang, yaitu sekitar 4 ×1026 W.[3] Energi matahari diperkirakan sebesar 3.86 ×1026 W.[4] Di tingkat ini manusia menjalani hidup antarplanet. Mars dan Venus telah diterraformasi. Selain itu, manusia akan membuat megastruktur yang bernama Bola Dyson untuk mendapat energi matahari.
  • Tipe III — peradaban yang mampu mengendalikan semua energi di suatu galaksi, atau sekitar 4 ×1037 W.[3] Perkiraan ini sangat beragam, karena ukuran setiap galaksi tidak sama. Perkiraan 4 ×1037 W sendiri didasarkan pada jumlah energi di galaksi Bima Sakti.[4]

Status peradaban manusia

Peradaban manusia saat ini berada dalam Tipe 0 karena baru menguasai sebagian energi yang ada di Bumi. Pada tahun 1973, Carl Sagan menghitung tipe peradaban manusia saat ini, dan hasil perhitungannya menunjukkan 0.7.[5]

Sagan menggunakan rumus

 ,

K adalah skala Kardashev suatu peradaban, W merupakan output energi dalam watt.[6]

International Energy Agency[6][7] memperkirakan tipe peradaban kita sebagai berikut:

Tahun Produksi energi Skala Kardashev
Eksajoule/tahun Terawatt Quad/tahun[8] Mtoe/tahun
1900   21     0,67   20      500 0,58
1970 190   6,0 180    4.500 0,67
1973 260   8,2 240    6.200 0,69
1985 290   9,2 270    6.900 0,69
1989 320 10    300    7.600 0,70
1993 340 11    320    8.100 0,70
1995 360 12    340    8.700 0,70
2000 420 13    400 10.000 0,71
2001 420 13    400 10.000 0,71
2002 430 14    410 10.400 0,71
2004 440 14    420 10.600 0,71
2010 510 16    480 12.100 0,72
2030 680 22    650 16.300 0,73

Pengembangan teori

Zoltan Galantai mendefinisikannya sebagai peradaban yang mengendalikan seluruh energi di alam semesta. Peradaban semacam itu ada di luar batas ilmiah saat ini. Dr. Michio Kaku dalam bukunya yang bertajuk Parallel Worlds, membincangkan peradaban tipe IV sebagai mereka yang mampu memanfaatkan sumber-sumber energi "luar galaksi" seperti energi hitam.[9]

Pengembangan dari pengelompokan awal

  • Peradaban tipe 0 untuk peradaban yang belum dimasukan dalam skala kardhashev
  • Peradaban tipe IV adalah peradaban yang mampu memanfaatkan energi dari galaxi lain atau bisa dibilang peradaban ini adalah peradaban Antar galaxy
  • Peradapan tipe V adalah peradaban yang mampu memanen energi antar alam semesta
  • Peradaban minus 1
  • Peradabab minus 2
  • Peradaban minus 3
  • Peradaban minus 4
  • Peradaban minus 5
  • Peradaban minus 6

Kritik

Kritik yang muncul, adalah bahwa kita tidak dapat memahami peradaban yang lebih maju. Kita tak mampu memperkirakan perilaku mereka, sehingga penggambaran Kardashev mungkin tidak menunjukkan apa yang sebenarnya akan terjadi pada peradaban maju pada masa depan. Argumen ini dapat ditemui dalam buku Evolving the Alien: The Science of Extraterrestrial Life.[10]

Catatan kaki

  1. ^ Zubrin, Robert, 1999, Entering Space — Creating a Spacefaring Civilization
  2. ^ Kaku, Michio (2010). "The Physics of Interstellar Travel: To one day, reach the stars". Diakses tanggal 2010-08-29. 
  3. ^ a b c Lemarchand, Guillermo A, Detectability of Extraterrestrial Technological Activities, Coseti .
  4. ^ a b c Kardashev, Nikolai (1964). "Transmission of Information by Extraterrestrial Civilizations" (PDF). Soviet Astronomy. 8: 217. 
  5. ^ Sagan, Carl (2000) [1973]. Jerome Agel, ed. Cosmic Connection: An Extraterrestrial Perspective. Freeman J. Dyson, David Morrison. Cambridge Press. ISBN 05-21-7830-38. Diakses tanggal 2008-01-01. 
  6. ^ a b [$$3121. (2005). "8". World Energy Outlook (PDF). Paris, France: International Energy Agency. hlm. 82. ISBN 92-64-1094-98. Diakses tanggal 2008-01-01. ]
  7. ^ "Key World Energy Statistics" (PDF). International Energy Agency. 2004. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-05-24. Diakses tanggal 2006-08-10. 
  8. ^ Quad: 1 quadriliun BTU
  9. ^ Kaku, Michio (2005). Parallel Worlds: The Science of Alternative Universes and Our Future in the Cosmos. New York: Doubleday. hlm. 317. ISBN 0713997281. 
  10. ^ Jack Cohen and Ian Stewart: Evolving the Alien: The Science of Extraterrestrial Life, Ebury Press, 2002, ISBN 0-09-187927-2

Bacaan lanjut

Pranala luar