RianHS
Halo, RianHS, selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia! |
|
---|
Bintang wiki
Pendatang baru paling oke | ||
"Pendatang baru paling oke" diberikan kepada pendatang baru yang menampilkan antusiasme, keterampilan, dan keberanian luar biasa dan paling oke di Wikipedia bahasa Indonesia. Mimihitam 8 Juni 2019 07.21 (UTC) |
Thank you for being one of Wikipedia's top medical contributors!
- please help translate this message into your local language via meta
The 2019 Cure Award | |
In 2019 you were one of the top ~300 medical editors across any language of Wikipedia. Thank you from Wiki Project Med for helping bring free, complete, accurate, up-to-date health information to the public. We really appreciate you and the vital work you do! Wiki Project Med Foundation is a thematic organization whose mission is to improve our health content. Consider joining here, there are no associated costs. |
Thanks again :-) -- Doc James along with the rest of the team at Wiki Project Med Foundation 5 Maret 2020 18.49 (UTC)
Penghargaan
BintangWiki Peninjau | ||
"BintangWiki Peninjau" dianugerahkan kepada pengguna yang telah berjasa meninjau banyak artikel pilihan sehingga turut andil dalam meningkatkan mutu Wikipedia. Selamat! Karena sudah membantu meninjau artikel Proyek Saraswati. Kontribusi Anda sangat dihargai. Mimihitam 14 Maret 2020 12.04 (UTC) |
Makasih editannya :)
Malam, Mas. Saya kok kepikiran, ya? Habis ngeliat editan Mas Rian yang pasien. Itu semuanya sudah saya susur sehabis membaca link yg tentang penulisan di dunia medis. Itu yang paling pertama saya ubah. Dan sudah ada tulisan suntingan anda berhasil (saya sunting lewat hp biar bisa sambil selonjoran). Kalaupun ada yang kelewatan, paling satu dua. Nggak sebanyak itu.
Kenapa kepikiran, karena beberapa saran dari peninjau lain juga sudah saya ubah, dan ada tulisan suntingan berhasil, tapi ternyata nggak berubah. Kenapa ya?
Waktu ngedit referensi juga gitu. Yang soal tanggal. Seingat saya Mas Rian ngeditnya kan sampai referensi no 20. Saya mulailah dari no 21. Setiap 10 referensi saya terbitin. Udah ada tulisan suntingan udah kesimpan. Trus nyusur no 31 ke 40. Nah, pas habis nyimpen yg no 31 sama 40, trus nggak sengaja ke klik no 20 berapa gitu, belum berubah dong. Dan yang lain juga gitu. Jadi saya ulang lagi dari atas.
Ulang lagi sih nggak kenapa2. Tapi kok bisa gitu, itu yg bikin pusing. Karena jadi mikir, jangan2 ada yg lain yg belum keubah. Dan jadi curiga aja bawaannya tiap habis nyimpen. Ini udah kesimpan belum ya? Hehehe.
Btw, makasih ya, Mas. Soal vasodilatasi. Selama sekolah, saya nggak pernah dengar ada yg pakai vasodilasi. Sampai hari ini, bahkan. Semuanya vasodilatasi (kata Mas Mimihitam kemungkinan itu karena mengadaptasi dari bahasa Belanda, dan saya setuju alasan ini. Sistem pendidikan di Indonesia kan ngadaptasi sama "penjajah"nya). Saya bahkan ngerubah judul artikel vasodilasi jadi vasodilatasi. Saya baru tahu ini kalau vasodilatasi nggak ada di kbbi (abis buka kbbi sendiri, hehe) walaupun dalam bahasa Inggris, dua2nya ada vasodilation sama vasodilatation. Anya Iziatanaf (bicara) 15 Maret 2020 12.51 (UTC)
- Anya Iziatanaf: Kurang tahu juga, sih. Selama ini kalau suntingan besar, saya selalu pakai laptop. Cuma suntingan2 kecil saja yang pakai HP. Tentang vasodilasi, saya juga baru tahu beberapa hari yang lalu. Memang, ada beberapa istilah yang sering dipakai tapi ternyata tidak baku. Saya juga masih sering keliru. -- RianHS (bicara) 15 Maret 2020 12.55 (UTC)
Sama, sih. Kalau yg kecil-kecil saya pakai Anya Iziatanaf (bicara) 15 Maret 2020 12.58 (UTC)
Pakai HP maksudnya. Anya Iziatanaf (bicara) 15 Maret 2020 12.59 (UTC) Pagi, Mas. Saya dari semalam mikir apa mau posting soal pengaruh ekspresi ACE2 sama covid-19 ini. Kmrn kan sudah ada penjelasan dikit soal ini. Cuma memang masih ada dua pendapat. Ada yg positif ada yg negatif. Saya punya jurnal yg bilang kl peningkatan ACE2 bikin dia makin parah makanya pasien yg berobat pake ACE inhibitor atau inhibitor reseptor angiotensin II bisa makin memperberat infeksi virusnya. Ada beberapa dokter malah sudah mberhentiin konsumsi 2 golongan obat ini untuk pasien DM atau Hipertensi atau jantungnya. Tp European Society Cardiology sudah mbantah dan bilang butuh penelitian lebih lanjut untuk pernyataan itu. Malah justru melindungi paru2 (walopun ini juga butuh penelitian sih. hehe)
Nah masalahnya, ada jurnal tahun 2015 yg sudah terbukti kalau curcumin (yg banyak di kunyit sama jahe) meningkatkan ekspresi ACE2. Kalau berpegang sama pendapat pertama, ya sebaiknya jangan konsumsi kunyit. So gimana? Jurnal yg saya punya ini jurnal dari Lancet. Sekarang kan banyak banget resep2 tradisonal yang direkomendasikan untuk menangkal korona ini. I'm not againts herbal medicine. Saya justru lagi belajar pengobatan komplimenter. Cuma kan harus terbuka sama semua ilmu pengetahuan, apalagi yg sudah jelas2 terbukti secara ilmiah.
Anya Iziatanaf (bicara) 18 Maret 2020 04.37 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: Sepemahaman saya, setiap tulisan di wikipedia harus dapat dipastikan, bukan harus benar (karena kebenaran suatu hal bisa diperdebatkan). Prinsip kepastian maksudnya, kalimat yang ditulis harus berasal dari sumber tepercaya. Misalnya ada 2 sumber tepercaya yang isinya saling bertentangan, tidak apa-apa. Ditulis saja keduanya. Contoh: Beberapa penelitian menunjukkan [masukkan argumen dan referensinya]. Di sisi lain, [masukkan argumen yang bertentangan dan referensinya]. — RianHS (bicara) 18 Maret 2020 07.27 (UTC)
@Anya Iziatanaf maaf nimbrung, kalau soal jahe, kunyit, dll ini, sumbernya harus secara eksplisit mengaitkan jahe dengan ekspresi ACE2.. kalau nggak nanti bisa dianggap riset asli. Terus kalau ada perbedaan pendapat ya disajikan dua-duanya, tetapi porsinya harus sesuai dengan konsensus ilmiah. Misalkan seperti kasus ACE2 ini bisa disajikan sudut pandang dua-duanya karena memang masih ada perdebatan ilmiah.. tapi kalau "perbedaan pendapat"nya soal apakah "vaksin itu berbahaya atau tidak" (seperti yang biasa dilontarkan oleh para anti-vaxxer), tidak boleh memasukkan pandangan-pandangan anti-vaxxer di artikel tentang vaksin karena konsensus ilmiah menyatakan vaksin itu efektif dan aman. Mimihitam 19 Maret 2020 13.38 (UTC)
@Anya Iziatanaf Numpang nimbrung juga. Ini pasti dari grup WA yang ada jurnalnya kan? Perlu diketahui bahwa penelitian yang kurkumin meningkatkan ACE2 menggunakan model mencit, yang itu sebenarnya susah disamakan dengan manusia. Selain itu, perlu diketahui ini ACE2 dari mana. Kurkumin iya menyebabkan peningkatan ACE2. Tapi di kardio. Sedangkan ACE2 yang dipakai oleh SARS-CoV-2 berasal dari alveolar (sumber). Jadi tidak bisa dinyatakan bahwa kurkumin berbahaya bagi pasien COVID-19. Perlu ada penelitian lebih lanjut. Tapi iya pasien hipertensi yang mengidap COVID-19 lebih rentan karena mengonsumsi obat golongan ACE Inhibitor (sumber) --Johnstad Почта 19 Maret 2020 14.18 (UTC)
- Halo, Mas Johnstad Di Maria. Terima kasih dan salam kenal. Mas yang datang waktu WikiPelatih di Makassar bulan Desember lalu sama Mas Adien, ya? Semoga lain kali bisa ketemu. — RianHS (bicara) 19 Maret 2020 23.20 (UTC)
- Halo RianHS. Iya, saya yang datang waktu WikiPelatih Makassar. Semoga bisa bertemu setelah pandemi ini berakhir. -- Johnstad Почта 20 Maret 2020 03.16 (UTC)
Oke mas Mimihitam nggak dimaafin nimbrungnya, hehe. Sudah saya baca yang riset orisinalnya. Sip, paham. Oot, yang klasifikasi NYHA jadinya pranala aja. Kasian kalo mesti ribet. Tengkiyu, yak :)) Udah nggak ada yang perlu ditambah dan dikurangi lagi, kan?
Halo Mas Почта, salam kenal. Oh ada yang beredar di grup WA ya? Saya baca jurnal soal kurkumin yang di jantung itu justru sudah beberapa tahun lalu karena memang lagi belajar pengobatan komplimenter. Uji coba di paru-paru justru sudah lebih dulu dibuat tapi sudah lumayan lama, tahun 2004 atau 2005an (lupa persisnya). Sudah ada penelitiannya juga efeknya ke ginjal sama liver. Tapi memang betul ini ujinya ke mencit. Makanya saya nanya ke Mas Rian dulu. Yang soal ACE Inhibitor aja sudah ada pernyataan dari ESC bilang kalau masih butuh penelitian lebih lanjut soal itu. Ya, walaupun ESC sendiri belum bisa membuktikan yang sebaliknya. Anya Iziatanaf (bicara) 19 Maret 2020 15.17 (UTC)
- Halo Anya Iziatanaf, panggil saja Johnstad. Iya, sudah menyebar di grup WA. Nah, karena ACE2 ini diekspresikan di berbagai organ, makanya tidak bisa menembak satu penelitian untuk semua. Harus dibuktikan satu per satu. Hanya karena ada penelitian yang menyatakan A→B dan penelitian lain menyatakan B→C, bukan berarti bisa disimpulkan A→C. Tetap harus ada penelitiannya untuk membuktikan A→C. Karena ini virus baru, jadi masih belum jelas. Jadi jangan menambahkan informasi lain, kecuali jika ada sumber jelasnya. Termasuk juga kurkumin dapat mencegah atau membahayakan penderita. Tunggu penelitiannya. -- Johnstad Почта 20 Maret 2020 03.16 (UTC)
Sedikit apresiasi
BintangWiki Kedokteran | ||
"BintangWiki Kedokteran" diberikan kepada RianHS yang telah memberikan sumbangan berharga kepada artikel-artikel bertopik Kedokteran di Wikipedia bahasa Indonesia. Terima kasih untuk jerih payah Anda dalam memperbarui artikel mengenai koronavirus. Johnstad Почта 19 Maret 2020 12.27 (UTC) |
.
BintangWiki Kedokteran | ||
"BintangWiki Kedokteran" diberikan kepada RianHS yang telah memberikan sumbangan berharga kepada artikel-artikel bertopik Kedokteran di Wikipedia bahasa Indonesia. Karena sudah banyak mengembangkan dan merintis artikel mengenai kedokteran, dan juga membantu meninjau artikel pilihan bertopik kedokteran Mimihitam 19 Maret 2020 13.32 (UTC) |
Septic shock
Septic shock bahasa Indonesianya apa ya? Aku lihat artikelnya belum ada di sini. Mimihitam 20 Maret 2020 09.29 (UTC)
- Mimihitam. Di Indonesia biasanya disebut syok septik atau syok sepsis. Septic merupakan kata sifat yang menjelaskan syok, tapi kata septik belum ada entrinya di KBBI, yang ada "sepsis" sebagai kata benda. Bagaimana baiknya? -- RianHS (bicara) 20 Maret 2020 09.35 (UTC)
Syok septik saja, aku lihat istilah itu yang digunakan di buku ini. Mimihitam 20 Maret 2020 10.06 (UTC)
Templat tabel COVID-19
Halo bung RianHS. Tadi barusan saya membuat Templat:Data pandemi koronavirus 2019–2020/tabel kasus medis Indonesia. Jika ada kesalahan pada templat itu, mohon diperbaiki. DzakyAdinata (ngobrol) 22 Maret 2020 09.49 (UTC)
- Halo, Bung DzakyAdinata. Sebenarnya kemarin saya juga sudah membuat Templat:Data pandemi koronavirus 2019–2020/grafik kasus medis Indonesia, tapi belum dipasang di artikel Pandemi koronavirus di Indonesia. Jadinya dobel, dong. Hehe. RianHS (bicara) 22 Maret 2020 09.55 (UTC)
- @RianHS: Oo.. Gak tau saya hehe. DzakyAdinata (ngobrol) 22 Maret 2020 10.01 (UTC)
- hmm.. Jadi yang dipakai yang mana? DzakyAdinata (ngobrol) 22 Maret 2020 10.03 (UTC)
- Karena judul templat yang Mas DzakyAdinata buat adalah “tabel”, sebaiknya formatnya diganti tabel. Keduanya bisa dimasukkan ke artikel utama. RianHS (bicara) 22 Maret 2020 10.19 (UTC)
Pemecahan artikel
Memandang jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai ribuan pasien, jadi saya mempertimbangkan untuk memecah artikel yang sementara ini untuk provinsi di Jawa saja. Mungkin Anda tertarik untuk membantu jika memiliki waktu? Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 28 Maret 2020 09.34 (UTC)
- @Hanamanteo: Silakan, Bung. Saya juga merasa artikel Pandemi koronavirus di Indonesia sudah terlalu besar. Jika ada waktu, saya memang selalu memperbarui artikel2 terkait koronavirus. Salam. — RianHS (bicara) 28 Maret 2020 09.48 (UTC)