Ruryrachmad
- Bacalah halaman Pengantar Wikipedia terlebih dahulu.
- Baca juga informasi tentang berkontribusi di Wikipedia.
- Lihat pula aturan yang disederhanakan sebelum melanjutkan.
- Selalu tanda tangani pertanyaan Anda di Warung Kopi atau halaman pembicaraan dengan mengetikkan
~~~~
pada akhir kalimat Anda. - Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan, atau menghapus kalimat.
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!
pesan satu
artikenya baru --Ruryrachmad (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)
sapa
Terima kasih... semangat kakak..--Winarno Ganteng (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)
PROGRAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 5 (ayat 1) yang menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Dengan kata lain, tidak ada pengecualian atas kesamaan hak dalam memperoleh pendidikan.Kesamaan hak tersebut, tertuang dalam sistem pendidikan nasional yang berfungsi untuk memberdayakan setiap warga negara agar mendapat peran yang sama secara baik dan bertanggung jawab dalam proses pendidikan. Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya kita menyadari untuk memberi sumbangsih kepada bangsa dan negara yang dimulai dari lingkungan sosial terdekat seperti keluarga, masyarakat dan negara. Bentuk sumbangsih yang kita berikan tidak hanya sebatas ekonomi, melainkan juga dalam bentuk partisipasi kita dalam mewujudkan kehidupan sosial dan politik yang harmonis dan demokratis. Inilah yang sering kita simpulkan bahwa masyarakat yang berpendidikan (intelek) akan lebih mudah untuk mencapai tatanan bangsa yang madani. Tingkat intelektualisme yang diperoleh melalui proses pendidikan bukanlah satu-satunya unsur yang menjamin kemampuan warga negara dalam memberikan sumbangsih yang besar bagi negara. Unsur lain yang tidak kalah penting dari intelektualitas adalah karakter. Kombinasi antara intelektualitas dan karakter merupakan pendorong utama dalam meningkatkan partisipasi warga negara dalam membangun bangsanya. Ada tiga aspek yang mempengaruhi tindakan seseorang dalam memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. Pertama, aspek sosiologis yang diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami realitas sosial. Selanjutnya aspek politik yang menekankan adanya keseimbangan dalam iklim demokratis dimana kondisi ini hanya dapat diperoleh jika warga negara memiliki sikap bertanggung jawab dan toleran serta adil. Terakhir aspek ekonomi, pendidikan merupakan bentuk investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai balik berupa profit dan benefit. Profit diukur dari peningkatan kualitas hidup sejak seseorang menuntaskan pendidikan. Sementara benefit adalah besarnya manfaat yang diberikan seseorang kepada masyarakat atas pendidikan yang telah diperolehnya. Ruryrachmad (bicara) 29 Maret 2020 18.45 (UTC)