Atiek CB

penyanyi dan pemeran perempuan asal Indonesia

Atiek Prasetyawati (lahir 25 Mei 1963) atau lebih dikenal dengan nama Atiek CB adalah salah satu penyanyi yang memiliki hits terbanyak di dunia musik Indonesia. Wajar kalau media menyebutnya sebagai salah satu penyanyi legendaris dan layak disejajarkan dengan beberapa Diva tanah air. Populer di era 80an sampai 2000an awal, penyanyi yang indentik dengan kacamata hitam dan suara khas ini dikenal dengan gayanya yang ekspresif. Hits seperti Risau, Akh, Permohonan, Suka - Suka, Kekang, Optimis, Maafkan, Terserah Boy,Dia, Berhentilah, Kau Dimana, Terapung adalah sebagian dari hits yang masih sering terdengar di radio - radio. Beberapa diantaranya juga direkam ulang artis lain. Atiek CB mengawali karier menyanyi di usia yang masih sangat belia. Sejak masih sekolah di SMP N 1 Kediri, Atiek sudah dikenal sebagai remaja yang sangat suka bernyanyi di pentas - pentas sekolah maupun diluar sekolah bersama bandnya CB Band. Nama CB lah yang kelak dijadikan nama belakangnya sampai sekarang.

Atiek CB
Berkas:Atiek cb 02.jpg
Informasi latar belakang
GenrePop, Rock, Alternative Rock
Pekerjaanpenyanyi
Tahun aktif1981 – sekarang
LabelYulia LL Studio, Arco, Purnama Record, Jackson Record, Aquarius Musikindo
Harpa Records
Atlantic Records ,Musica Studio's
Blackboard , Warner Music Indonesia

Memasuki bangku SMA N 2 Kediri, Atiek semakin giat menekuni dunia menyanyi, Tak hanya di pentas - pentas, Atiek mencoba ikut audisi di sebuah acara yang sangat populer di Jawa Timur yang menampilkan penyanyi - penyanyi baru di TVRI Surabaya. Sejak dinyatakan lolos audisi, wajahnya mulai sering tampil di satu - satunya Televisi Surabaya waktu itu.

Memasuki Dunia Rekaman.

Karena wajahnya semakin dikenal di Jawa Timur dengan gayanya yang lincah, beberapa tawaran rekaman pun datang. Adalah sebuah perusahaan rekaman di Surabaya yang sempat merilis beberapa album awal Atiek. Sampai akhirnya tawaran datang dari sebuah label rekaman besar di Jakarta milik musisi besar A Riyanto, yakni Arco Record. Sebelumya A. Riyanto juga sudah berperan di album - album Atiek waktu masih di Jawa Timur. Mendapat tawaran rekaman dari ibu kota, Atiek terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya di Malang. Album Nusantaraku, Nusantara 2, Nusantara 3 dan Nusantara 7 yang digarap bersama A. Riyanto dari tahun 1980 sampai 1982 belum mendapatkan respon yang menggembirakan di blantika musik Indonesia. Tahun 1983 Atiek CB merilis album terakhirnya bersama A. Riyanto berjudul Ilusi Pagi, dan lagu berjudul sama dengan albumnya Ilusi Pagi cukup mendapatkan sambutan dari radio - radio. Nama Atiek CB pun mulai diperhitungkan.

Transisi.

Belum lama merilis album Ilusi Pagi, pada tahun yang sama 1984 Atiek CB mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record. Sebuah label rekaman yang dihuni oleh artis - artis besar di industri musik Indonesia. Di label barunya ini Atiek seolah dimanjakan, dia dipercaya sepenuhnya mengubah genre musiknya sesuai dengan keinginannya, Dan Atiek pun dipertemukan dengan musisi - musisi muda yang sudah memiliki reputasi bagus sebelumnya. Erwin Gutawa dipercaya sebagai Music Director album yang diberi judul Transisi ini. Diberi judul Transisi karena album inilah Atiek CB memasuki era baru bermusiknya. " Saya seneng banget karena saya boleh bernyanyi semau saya, bisa berimprovisasi banyak, hal yang tidak mungin saya lakukan untuk musik di album - album yang dulu" kata Atiek CB. Lagu Risau karya Cecep AS dipilih sebagai lagu jagoan untuk radio. Lirik puitis, aransemen musik yang dark dan cara menyanyi Atiek yg ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer. Radio - radio swasta di Indonesia menempatkan Risau di tangga lagu no 1 selama bermingu - minggu di awal tahun 1985. Atiek CB pun mulai dikenal sebagai penyanyi dengan kacamata hitam karena ketika pemotretan cover album tiba - tiba almarhum Farid Hardja yang ada di lokasi meminjamkan kacamata hitam miliknya dan semua orang di sekitar sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.

Sukses album Transisi menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani. Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu. Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul Di Sudut Kemegahan Hidupnya. Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior Bartje Van Houten. Sayangnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan Transisi. Meskipun lagu Di Dalam Khayalku sempat jadi radio hit. Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis Antara Anyer Dan Jakarta tanpa disertai promosi yang memadai. Menurut Atiek CB, lagu Antara Anyer Dan Jakarta direkam selama proses pembuatan album Transisi tetapi tidak cukup dimasukkan album, jadi direlease terpisah dengan tambahan lagu - lagu lama. Lagu ciptaan Oddie Agam ini baru menjadi Hit besar ketika Sheila Majid dari Malaysia merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar - besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia. Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album Akh yang melejitkan hit Akh, Permohonan, Di Bibirku Ada Cinta dan Apa Lagi. lagu Akh yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu poprock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit Risau, penata musik di album ini adalah Youngky Soewarno. Di sela - sela kesibukan menggarap album - album solonya, antara tahun 1985 - 1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek - proyek lain seperti Suara Persaudaraan, sebuah proyek garapan James F Sundah yang terinspirasi sukses USA For Africa. Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan Nicky Astria dan Ikang Fawzi menyanyikan lagu Ku Ajak Kau Kembali.

Album Solo

Bersama Rumpies

  • Nurlela - 1989
  • Nurlela Tabahkan Hatimu
  • Aku Rindu Suasana Jatuh Cinta
  • Pacarku

Bersama 7 Bintang

  • Jalan Masih Panjang
  • Jangan Menambah Dosa
  • Semua Milik Tuhan

Kolaborasi lain

Album lain

Kehidupan pribadi

Bercerai dengan Ronny Sianturi tanpa anak dan kemudian menikah dengan Lawrence Smith dan memiliki dua anak. Tinggal di Amerika Serikat dan menjadi warga negaranya.[1]

Referensi