Kopi sumatra

variasi jenis kopi di Indonesia
Revisi sejak 6 April 2020 02.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (jaman --> zaman)

Kopi Sumatra merupakan salah satu varietas kopi yang berasal dari Sumatra yang bertekstur paling halus dan bercita rasa paling berat dan kompleks di antara beragam kopi di dunia. Sebagian besar kopi Sumatra diproses secara kering (dry-processed), tetapi sebagian lagi melalui proses pencucian ringan (semi-washed).

Kopi Sumatra sangat terkenal dengan Mandheling atau Lintong-nya yang tumbuh di pesisir selatan pulau Sumatra. Kopi Sumatra yang tumbuh lebih ke arah Barat dikenal sebagai kopi Gunung Gayo. Kopi Gayo Sumatra dideskripsikan sebagai kopi yang bercita rasa manis dan bersih. Ahli kopi yang ingin membeli kopi Sumatra biasanya melihat ketuaan dari biji kopi Sumatra. Biji kopi ini mengeluarkan rasa “tanah” dan “rempah”. Hal ini merupakan keunikan tersendiri biji kopi Sumatra sehingga membuatnya menjadi satu dari kopi yang paling dicari di antara jenis kopi yang ada di dunia.

Jenis

Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Pasalnya sekitar 40 persen biji kopi Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia merupakan hasil produksi dari daerah Aceh. Produksi Perkebunan Rakyat di Aceh pada tahun 2010 mencapai 50.774 ton. Produksi kopi di Indonesia setiap tahunnya rata-rata mencapai 600 ribu ton dan lebih dari 80 persen produksi biji kopi tersebut berasal dari seluruh perkebunan rakyat di Indonesia.

Jenis Kopi Arabika merupakan jenis kopi terbanyak dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo di dataran tinggi Gayo Aceh. Hasil produksi Kopi Arabika dari Tanah Gayo ini adalah yang terbesar di Asia. Kopi Gayo Aceh memang memiliki cita rasa khas dan sudah diakui oleh seorang pakar uji cita rasa (cupper) kopi dunia, Christopher Davidson. Keberadaan kopi gayo juga tak lepas dari sejarah panjang penjajahan Belanda di Aceh bagian tengah pada awal abad ke 10. Pada tahun 1918 pemerintah Belanda menjadikan kopi gayo sebagai produk masa depan, hal ini seiring dengan tingginya minat pasar mancanegara terhadap keunikan cita rasa kopi gayo Aceh. Sebagian besar komoditas kopi arabika Gayo tersebut dikembangkan di tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Total perkebunan kopi Gayo Aceh pada tahun 2010 mencapai sekitar 94.500 hektare, terdiri dari 48.500 hektare di Aceh Tengah, 39.000 hektare di Kabupaten Bener Meriah, dan 7.000 hektare di Gayo Lues.

Kopi Sidikalang – Sumatra Utara

Kopi sidikalang sudah terkenal akan cita rasanya yang mantap, bahkan bukan hanya di dalam negeri tetapi sampai ke luar negeri. Salah satu pesaing kenikmatan kopi Sidikalang adalah kopi brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di dunia. Sidikalang adalah ibu kota Kabupaten Dairi, terletak di daerah pegunungan nan sejuk. Menurut para ahli kopi, kekhasan Kopi Sidikalang didapat dari kombinasi hawa dingin dan jenis tanah di kawasan Bukit Barisan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Di Sumatra Utara terdapat tiga daerah penghasil kopi terbaik yaitu Lintongnihuta, Mandailing, dan Sidikalang.

Kopi Besemah - Sumatra Selatan

Kopi Besemah adalah salah satu kopi yang paling digemari oleh penduduk di wilayah Sumatra Selatan, aroma dan rasanya yang gurih meninggalkan kesan tersendiri bagi penikmatnya. Mayoritas Kopi Besemah adalah jenis Robusta yang tumbuh di dataran tinggi di sekitar pegunungan & perbukitan. Yang paling terkenal dan dicari oleh penikmat kopi adalah Kopi Besemah yang berasal dari daerah Pagaralam yang tumbuh di perkebunan petani di sekitar lereng Gunung Dempo.

Kopi Robusta yang berasal dari Pagaralam ini sejak dulu dikenal istimewa karena aromanya. Wanginya sudah tercium, bahkan sebelum kopinya diseduh. Para petani kopi setempat mengatakan bahwa kopi Pagaralam adalah salah satu kopi favorit Ratu Yuliana pada zaman Belanda dulu. Ratu Yuliana memang seorang pencinta kopi, dan tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa kopi. Di Pagaralam, ada sebuah kebun kopi yang khusus dibuat untuk menghasilkan biji kopi terbaik, dan hasil panennya seluruhya dikirim ke dapur istana Sang Ratu dari Belanda ini. Letak kebun kopi yang menjadi kebanggaan rakyat Pagaralam ini terletak di sekitar Simpang Padang Karet.

Selain itu ada juga Kopi Besemah dari daerah Kabupaten Muara Enim dan OKU Timur yang biasa disebut Kopi Semendo, juga dari seputar Kabupaten Lahat dan Empat Lawang meskipun jenis, aroma dan rasanya sama dengan Kopi Besemah dari daerah Pagaralam.

Tempat penjualan kopi ini tersebar di beberapa tempat di berbagai wilayah di Sumsel. Salah satunya yang cukup terkenal adalah di daerah pecinan yang berdiri sejak zaman Sriwijaya di Pasar 16 ilir. Kopi yang dipesan langsung dipanggang pada saat itu juga, dibungkus, dan siap untuk dinikmati atau untuk oleh-oleh.

Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Jenis kopi yang dibudidayakan oleh kebanyakan petani kopi di daerah lampung adalah jenis Kopi Robusta. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah, Lampung Barat, dan daerah Tanggamus.


Pranala luar