Perikanan Indonesia

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 8 April 2020 03.32 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (replaced: milyar → miliar (2))

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) yang sebelumnya bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1990, yang diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000. Selanjutnya, diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013, yang antara lain mengatur perubahan nama perusahaan dan tugas dan tanggung jawab.

Perum Perindo
Perusahaan Umum Perikanan Indonesia
IndustriPerikanan
Didirikan20 Januari 1990
Kantor pusat
Jl. Muara Baru Ujung, RT 20/RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara - 14440 Telp. (021) 6694822, Fax. (021) 6690523
,
Wilayah operasi
Seluruh Indonesia
Tokoh kunci
Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA (Ketua Dewan Pengawas)
Risyanto Suanda (Direktur Utama)
ProdukPabrik es
Penyediaan cold storage
Penyediaan ruang dan bangunan
Pelayanan tambat labuh
Penyaluran BBM
Penyaluran listrik
Penyaluran air
Penyaluran telepon
Pelayanan galangan kapal
Budidaya Perikanan
Perdagangan dan Pengolahan Ikan
Penangkapan Ikan
Produksi
Hasil laut
PemilikKementerian BUMN
Situs webwww.perumperindo.co.id
Berkas:Gedung perumperindo.jpg
Gedung Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)

Berdasarkan PP No.9/2013 Perum Perindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola aset Negara guna menyelenggarakan pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan memupuk keuntungan serta pengembangan sistem bisnis perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan pada khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya. Lini usaha yang diselenggarakan mulai dari hulu sampai hilir, antara lain pengelolaan pelabuhan perikanan, produksi bibit ikan dan pakan ikan, budidaya, penangkapan ikan, perdagangan dan pengolahan hasil perikanan. Termasuk juga produksi air bersih, es, dan usaha pemasaran bahan bakar minyak dan listrik.

Ada 5 cabang utama berupa pelabuhan perikanan yaitu:

1. Cabang Jakarta yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakarta dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Bangka Belitung

2. Cabang Belawan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan, Sumatra Utara dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Aceh

3. Cabang Pekalongan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Jawa Tengah

4. Cabang Brondong yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan, Jawa Timur dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek, Jawa Timur

5. Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Sambas, Kalimantan Barat.

Serta 1 cabang khusus yang mengelola usaha budidaya di Karawang, Jawa Barat.

Selain cabang-cabang tersebut, Perum Perindo juga memiliki unit-unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Total ada 23 unit kerja, antara lain di Aceh Barat Daya, Lampulo, Simeulue, Padang, Bengkayang, Singaraja, Makassar, Bitung, Tahuna, Bacan, Ternate, Tual, Sorong, dan Merauke.

Pengembangan usaha dan wilayah operasi berdampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari capaian lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 memperoleh pendapatan Rp168,5 miliar dengan tingkat kesehatan AA, opini WTP. Pada tahun 2017 pendapatan tumbuh 360 persen menjadi Rp603 miliar dengan tingkat kesehatan A opini WTP.

Perum Perindo mempunyai peranan dan posisi yang sangat strategis dalam upaya mendukung visi dan misi Pemerintah khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk peningkatan kualitas pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntable, mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta pendapatan negara dan pembangunan nasional melalui pembangunan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan

Lini Usaha

Perum Perindo memiliki 3 lini usaha utama yaitu:

1. Usaha pelabuhan, meliputi:

a. Pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan meliputi cold storage, pabrik es, pengolahan dan pengepakan ikan; Pusat Pemasaran Ikan (PPI), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pasar Ikan Modern (PIM), sewa lahan, ruang dan bangunan;

b. Pelayanan jasa tambat labuh dan bongkar muat;

c. Fasilitas penunjang termasuk air, listrik, dan BBM;

d. Bengkel dan galangan kapal;

e. Perbekalan melaut

2. Penangkapan, perdagangan dan pengolahan ikan, meliputi:

a. Penangkapan ikan berupa operasi kapal tangkap dan kapal angkut milik sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga;

b. Perdagangan ikan dan udang berupa pembelian ikan dari nelayan dan udang dari petambak, lalu memasok ikan dan udang tersebut untuk kebutuhan industri pengelolaan ikan baik di dalam maupun luar negeri (ekspor);

c. Pengolahan ikan berupa pemrosesan ikan dan udang di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik sendiri maupun kerjasama, antara lain di Tanjung Pandan (rajungan), Cirebon (rajungan dan demarsal), Rembang (ikan pelagis), Makassar (demarsal), Ternate dan Sorong (tuna), dan Merauke (demarsal).

3. Budidaya, meliputi:

a. Tambak udang. Hingga tahun 2018 ini, Perum Perindo mengelola tambak udang di Aceh Barat Daya, Karawang, Kendal, Pekalongan, Bengkayang, dan Barru.

b. Keramba Jaring Apung (KJA) membudidayakan ikan kerapu di 450 holes di Kabupaten Buleleng, Bali.

c. Pembenihan udang

Selain itu, Perum Perindo sedang dalam pengembangan usaha baru produksi pabrik pakan[1] yang ditargetkan beroperasi November 2018. Pabrik pakan terletak di Subang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi 60.000 ton per tahun untuk pakan ikan dan udang.

Perum Perindo terus berusaha meningkatkan kapasitas produksinya di enam pelabuhan perikanan yang dikelola maupun di luar pelabuhan yang dikelola oleh Perum Perindo, di antaranya:

1. Menambah armada kapal. Tahun 2018 rencana menambah 20 kapal, 10 dari hasil investasi sendiri dan 10 dari hasil kerjasama.

2. Mulai mengoperasikan fasilitas cold storage dan UPI baru antara lain di Belawan, Brondong, Pemangkat, Rembang, Pati, serta UPI dan cold storage yang dibangun oleh KKP dan rencananya dikerjasamakan pengelolaannya dengan Perum Perindo.

3. Meningkatkan kualitas jasa docking dengan pemanfaatan docking baru di Belawan dan rencana perbaikan docking di Muara Baru.

Perum Perindo menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:

1. Menjalin kerjasama dengan koperasi[2]

2. Kerjasama dengan negara luar untuk meningkatkan ekspor[3]

3. Meningkatkan investasi di berbagai sektor perikanan dan kelautan[4]

Referensi

  1. ^ "Kemenperin: Pabrik Pakan Diresmikan September". Diakses tanggal 2018-07-17. 
  2. ^ "Perum Perindo Mulai Ekspor Cakalang ke Jepang". industri.bisnis.com. Diakses tanggal 2018-07-17. 
  3. ^ mediaindonesia.com. "Perum Perindo Buka Ekspor Produk Perikanan ke AS". Diakses tanggal 2018-07-17. 
  4. ^ "Dirut Perum Perikanan Indonesia ke Abdya Bawa Investasi Besar, Begini Katanya - Serambi Indonesia". Serambi Indonesia. 2017-09-09. Diakses tanggal 2018-07-17. 

Pranala luar