Purwacaraka (lahir di Yugoslavia, 31 Maret 1960; umur 64 tahun) adalah musikus dan komponis berkebangsaan Indonesia. Ia adalah kakak kandung dari sesama penyanyi dan komponis, Trie Utami. Karya-karya musiknya dalam bentuk ciptaan lagu dan ilustrasi sering menghiasi film-film dan sinetron Indonesia. Ia adalah pemegang hak paten sekolah musik, Purwacaraka Music Studio, sebanyak 50 cabang di berbagai kota.[1]

Purwacaraka
Informasi latar belakang
Pekerjaankomponis, musisi
Tahun aktif1986-sekarang
Situs webpurwacarakamusicstudio.com

Kehidupan pribadi

Purwacaraka dilahirkan dari keluarga berdarah Sunda dari ibunya Hj. Soejarni Oesoep dan Jawa dari ayahnya Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo. Salah satu adik Purwacaraka, Trie Utami juga seorang penyanyi dan musisi Indonesia.[2]

Dia telah akrab dengan musik sejak kecil. Ayahnya, Soedjono, meski seorang tentara tetapi sangat menyukai musik. Ia memiliki banyak koleksi piringan hitam, hasil saat bertugas di Amerika. Saat Purwacaraka berusia tujuh tahun, sang ayah membelikan sebuah piano. Tak hanya itu, Purwa juga belajar piano kalsik dari A Becalef, seorang guru piano berkebangsaan Hongaria di Bandung. Saat Purwa duduk di bangku SMP, salah seorang teman ayahnya dari Amerika menawari Purwa untuk belajar musik ke Amerika. Dia terpukau oleh permainan piano Purwa. Sayang ibunya tidak mengizinkan.[3]

Dukungan orang tua Purwa untuk menekuni dunia musik, dengan membelikan piano dan mendorong belajar alat musik, ternyata tidak sepenuhnya. Mereka tetap menginginkan putra mereka mendapat pendidikan formal yang layak. Apalagi, sejak 1979 Purwa sudah bekerja di sebuah perusahaan musik dan sudah pula bermain musik di Malaysia dan Singapura saat masih di SMA. Akhirnya Purwa memilih Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) setamat dari SMA demi meluluskan keinginan orang tuanya. Ketika kuliah di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), kepiawaian musiknya makin berkembang. Ia kerap mendapat job, mulai dari pesta perkawinan hingga reuni anak-anak sekolahan. Meski disibukkan dengan bermusik, Purwa mampu menyelesaikan kuliahnya dengan Indeks Prestasi (IP) di atas tiga (dalam skala 4).[4][5]

Musik memang telah menjadi darah daging Purwa. Salah satu bukti kesetiaannya pada musik, dia mendirikan sekolah musik, Purwacaraka Music Studio. Setelah berkembang hampir 28 tahun, kini Purwa boleh berbangga karena sekitar 50 cabang sekolah musiknya telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.[6]

Purwacaraka menikah dengan Sri Susanti pada tahun 1981. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, Aditya Purwa Putra, Andrea Miranda Dwisanti Putri, dan Amanda Chitarra Utami Putri. Ketiga buah hati mereka pun mengikuti jejak orang tuanya di bidang seni. Aditya menentukan pilihan menimba ilmu di sekolah film, Andrea dan Amanda mengikuti jejak ayahnya di bidang musik.[7] Bahkan Andrea, yang bercita-cita menjadi penyanyi broadway, telah mengawalinya dengan menggelar pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 20 November 2007. Andrea dan tiga rekannya; Meliana Effendi, Jenna Iriana, dan Adyuta Abandhika, memainkan musik hidup bertajuk All The Way Resital dengan iringan musik Orkestra Kecil Purwacaraka.[8]

Pranala luar

Referensi