Douglas Stone adalah seorang ilmuwan dari Yale University yang berhasil menemukan antilaser.[1] Temuannya ini berangkat dari fenomena bahwa laser akan merusak daya tahan pandangan seseorang.[2] Ia kemudian berhasil menemukan manfaat dari temuannya ini yang berguna untuk menjebak dan membuyarkan sinar laser. [3] Di dalam antilaser, gelombang cahaya yang datang dijebak sehingga memantul bolak-balik sampai cahaya yang muncul tersebut habis terserap.[4] Energi yang dihasilkan dari proses itu kemudian diubah menjadi panas yang berguna untuk mengaktifkan sistem dalam perangkat elektronik.[5]

Referensi

  1. ^ (Inggris) Lee, P.A. and Stone, A.D., 1985. Universal conductance fluctuations in metals. Physical review letters, 55(15), p.1622.
  2. ^ (Inggris) Lee, P.A., Stone, A.D. and Fukuyama, H., 1987. Universal conductance fluctuations in metals: Effects of finite temperature, interactions, and magnetic field. Physical Review B, 35(3), p.1039.
  3. ^ (Inggris) Feng, S., Kane, C., Lee, P.A. and Stone, A.D., 1988. Correlations and fluctuations of coherent wave transmission through disordered media. Physical review letters, 61(7), p.834.
  4. ^ (Inggris) Nöckel, Jens U., and A. Douglas Stone. "Ray and wave chaos in asymmetric resonant optical cavities." Nature 385, no. 6611 (1997): 45-47.
  5. ^ (Indonesia)Fauzi, Ihsan dan Zulaeha, Tin. 2013. 110 Tokoh dengan Ide Gila yang Mendunia. Surakarta: Visi Mandiri. ISBN : 978-602-7929-22-7. Hal. 49-50