Rasulan merupakan salah satu bentuk tradisi perayaan pasca-panen yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tradisi ini biasa diselenggarakan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur terhadap panen hasil bumi yang melimpah sekaligus untuk merti atau bersih desa mengharap keselamatan dan menolak mara-bahaya terhadap seluruh warga desa[1].

Warga mengambil hasil bumi yang dibagikan melalui gunungan dalam tradisi Rasulan.

Tradisi ini dapat ditemui di hampir seluruh desa di Gunungkidul bahkan beberapa desa juga menyelenggarakannya dalam level pedukuhan. Waktu pelaksanaannya tak selalu sama antar wilayah karena Rasulan diselenggarakan atas kesepakatan warga desa setelah mendapat rekomendasi waktu pelaksanaan dari tetua adat setempat[2], biasanya diselenggarakan setelah panen raya atau menjelang musim kemarau[3].

Rangkaian Kegiatan


Referensi

  1. ^ "Wisata Unik Tradisi Rasulan Masyarakat Gunungkidul". iNews.ID. 2018-02-11. Diakses tanggal 2020-04-09. 
  2. ^ ivan (2016-08-04). "Rasulan Mempererat Hubungan Kepada Tuhan dan Manusia". KRJogja. Diakses tanggal 2020-04-09. 
  3. ^ infogunungkidul (2017-07-13). "Tiga Makna Tradisi Rasulan". infogunungkidul. Diakses tanggal 2020-04-09.