Bidara laut

Revisi sejak 9 April 2020 12.47 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Bidara laut atau Strychnos lucida adalah salah satu anggota famili Loganiaceae.[1] Nama bidara laut adalah nama dagang, tumbuhan ini sering dijual dalam bentuk serutan kayu.[1] Di daerah Sumatra, tumbuhan ini biasa disebut bidara putih, bidara pahit, dan kayu ular.[1] Semestara itu, di Jawa, tumbuhan ini disebut dara putih dan dara gunung.[1] Lain halnya dengan dimadura, meskipun di madura ada yang menyebut dengan bidara gunung seperti di Jawa, tetapi tumbuhan ini juga disebut buin dan songga di Madura.[1] Orang Bugis menyebutnya aju mapai atau bidara mapai.[1] Tumbuhan ini biasa digunakan dengan cara diseduh atau direbus.[1] Kayu bidara biasanya digunakan untuk mengobati penyakit malaria, demam, sakit kulit, rematik, seriawan, dan juga untuk cuci darah.[1] Bagian batang tumbuhan bidara laun mengandung strikhnin, dan brusin.[2] Dalam pengobatan dengan cara tradisional, penggunaan kayu bidara laut sering kali digunakan bersama dengan simplisia lain.[2] Simplisia lain yang diseduh atau direbus bersama bidara laut bisa satu atau lebih.[2]

Berkas:Bidara laut.jpg
Bidara laut

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h Suharmiati, Suharmiati. Menguak Tabir dan Potensi Jamu Gendong. Jakarta: Agro Media. hlm. 8. 
  2. ^ a b c Handayani, Lestari. Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan. Jakarta: Agro Media. hlm. 68.