Pandemi Covid-19 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Revisi sejak 12 April 2020 09.00 oleh Hanamanteo (bicara | kontrib) (+)

Dari 2.491 kasus pandemi koronavirus di Indonesia hingga 11 April, 2.082 kasus di antaranya berasal dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 142 kasus di antaranya sembuh, sementara 195 kasus lainnya meninggal.

Pandemi koronavirus di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiDaerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Kasus terkonfirmasi2.082
Kasus sembuh142
Kematian
195
Situs web resmi
corona.jakarta.go.id/id

Garis waktu

  • 15 Maret
    • Tamabahan 19 kasus.
  • 16 Maret
    • Tamabahan 14 kasus.[1]
  • 18 Maret
    • Tambahan 30 kasus.
  • 19 Maret
    • Tambahan 52 kasus.
  • 20 Maret
    • Tambahan 32 kasus.
  • 21 Maret
    • Tambahan 33 kasus.
  • 22 Maret
    • Tambahan 40 kasus.
  • 23 Maret
    • Tambahan 44 kasus.
  • 24 Maret
    • Tambahan 70 kasus.
  • 25 Maret
    • Tambahan 39 kasus.[2]
  • 26 Maret
    • Tambahan 53 kasus.[3]
  • 27 Maret
    • Tambahan 83 kasus.[4]
  • 28 Maret
    • Tambahan 38 kasus.[5]
  • 29 Maret
    • Tambahan 48 kasus.[6]
  • 30 Maret
    • Tambahan 24 kasus.[7]
  • 31 Maret
    • Tambahan 41 kasus.[8]
  • 1 April
    • Tambahan 62 kasus.[9]
  • 2 April
    • Tambahan 80 kasus.[10]
  • 3 April
    • Tambahan 74 kasus.[11]
  • 4 April
    • Tambahan 55 kasus.[12]
  • 5 April
    • Tambahan 96 kasus.[13]
  • 6 April
    • Tambahan 101 kasus.[14]
  • 7 April
    • Tambahan 135 kasus.[15]
  • 8 April
    • Tambahan 101 kasus.[16]
  • 9 April
    • Tambahan 236 kasus.[17]
  • 10 April
    • Tambahan 47 kasus.[18]
  • 11 April
    • Tambahan 196 kasus.[19]

Kebijakan

Pada 15 Maret, Gubernur Anies Baswedan mengumumkan penjatahan ganjil-genap ditiadakan dan rute Transjakarta dibatasi sejak 16 hingga 27 Maret.[20]

Pada 7 April, Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan kebijakan ini, dengan usulan disetujui pada 6 April dan diterapkan selama dua minggu sejak 10 April hingga 23 April.[21][22][23]

Dampak

Pasar Jaya menyiapkan 1.450 kotak masker yang dijual seharga Rp300.000 untuk setiap kotak, yang mendapat sambutan negatif.[24]

Pembatasan rute Transjakarta menyebabkan antrean panjang pengguna Transjakarta sejak fajar.[25] Ini menyebabkan topik mengenai Transjakarta menjadi viral di Twitter.[26]

Jumlah kematian di Jakarta dilaporkan meningkat drastis menjadi 4.377 orang, sebagian di antaranya disebabkan oleh pandemi koronavirus.[27]

Pada 26 Maret, Masjid Taman Sari dikarantina selama dua minggu setelah tiga orang di antaranya dinyatakan positif koronavirus. Sekitar 170 orang, yang kemudian diperbaiki menjadi 182 orang,[28] terdampak oleh karantina ini.[29] Pada 7 April, jumlah kasus positif naik menjadi 73 orang.[30]

Tanggapan

Pada 22 Maret, Surya Paloh menyerahkan The Media Hotel kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk dijadikan posko tenaga kesehatan.[31] Pada 26 Maret, Anies menunjuk empat hotel milik BUMD DKI Jakarta, satu di antaranya adalah Hotel Grand Cempaka Business, sebagai tempat peristirahatan bagi para tenaga medis.[32]

Referensi

  1. ^ {{cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4941875/data-corona-terkait-indonesia-16-maret-2020%7Ctitle=Data Corona Terkait Indonesia, 16 Maret 2020|website=Detik|date=16 Maret 2020|accessdate=16 Maret 2020}
  2. ^ Pramudiarja, Uyung (25 Maret 2020). "Ada 105 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia, Ini Sebarannya". Detik. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  3. ^ Pramudiarja, Uyung (26 Maret 2020). "Sebaran 103 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 26 Maret". Detik. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  4. ^ Pramudiarja, Uyung (27 Maret 2020). "Sebaran 153 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 27 Maret". Detik. Diakses tanggal 27 Maret 2020. 
  5. ^ Pramudiarja, Uyung (28 Maret 2020). "Sebaran 102 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 28 Maret". Detik. Diakses tanggal 28 Maret 2020. 
  6. ^ Pramudiarja, Uyung (29 Maret 2020). "Sebaran 130 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 29 Maret". Detik. Diakses tanggal 29 Maret 2020. 
  7. ^ Pramudiarja, Uyung (30 Maret 2020). "Sebaran 129 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 30 Maret". Detik. Diakses tanggal 30 Maret 2020. 
  8. ^ Azizah, Khadijah Nur (31 Maret 2020). "Sebaran 114 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 31 Maret". Detik. Diakses tanggal 31 Maret 2020. 
  9. ^ Pramudiarja, Uyung (1 April 2020). "Sebaran 149 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 1 April". Detik. Diakses tanggal 1 April 2020. 
  10. ^ Pramudiarja, Uyung (2 April 2020). "Sebaran 112 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 2 April". Detik. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  11. ^ Azizah, Khadijah Nur (3 April 2020). "Sebaran 196 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 3 April". Detik. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  12. ^ Anwar, Firdaus (4 April 2020). "Sebaran 106 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 4 April". Detik. Diakses tanggal 4 April 2020. 
  13. ^ Sagita, Nafilah Sri (5 April 2020). "Sebaran 181 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 5 April". Detik. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  14. ^ Azizah, Khadijah Nur (6 April 2020). "Sebaran 218 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 6 April". Detik. Diakses tanggal 6 April 2020. 
  15. ^ Pramudiarja, Uyung (7 April 2020). "Sebaran 247 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 7 April". Detik. Diakses tanggal 7 April 2020. 
  16. ^ Sagita, Nafilah Sri (8 April 2020). "Sebaran 218 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 8 April". Detik. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  17. ^ Azizah, Khadijah Nur (9 April 2020). "Sebaran 337 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 9 April". Detik. Diakses tanggal 9 April 2020. 
  18. ^ Sagita, Nafilah Sri (10 April 2020). "Sebaran 219 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 10 April". Detik. Diakses tanggal 10 April 2020. 
  19. ^ Septiani, Ayunda (11 April 2020). "Sebaran 330 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 11 April". Detik. Diakses tanggal 11 April 2020. 
  20. ^ Putra, Muhammad Rifqie (16 Maret 2020). "Rute Hingga Jam Operasional Transjakarta 16 - 27 Maret 2020 Imbas Wabah Corona". Detik. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  21. ^ Hakim, Rakhmat Nur (7 April 2020). Kuwado, Fabian Januarius, ed. "Disetujui Menkes, PSBB DKI Jakarta Mulai Berlaku Selasa 7 April 2020". Kompas. Diakses tanggal 7 April 2020. 
  22. ^ Umasugi, Ryana Aryadita (8 April 2020). Movanita, Ambaranie Nadia Kemala, ed. "PSBB di Jakarta Mulai Berlaku pada 10 April Pukul 00.00 WIB". Kompas. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  23. ^ Sari, Nursita (8 April 2020). Carina, Jessi, ed. "Ini Arahan Lengkap Anies Terkait PSBB Jakarta Mulai Jumat, 10 April?page=all". Kompas. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  24. ^ "PD Pasar Jaya Tambah Stok 1.450 Boks Masker, Harganya Rp 300.000 Per Boks". Kompas. 4 Maret 2020. Diakses tanggal 4 Maret 2020. 
  25. ^ Mustain, Akhmad (16 Maret 2020). "Armada Dibatasi, Antrean Penumpang Trans-Jakarta Mengular". Media Indonesia. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  26. ^ "TransJakarta Antre Parah, Warga Teriak di Twitter". Detik. 16 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  27. ^ Thenu, Efira Tamara (4 April 2020). "4.377 Orang Dikubur di Jakarta pada Maret 2020, Meningkat Hampir 2 Kali Lipat". Kumparan. Diakses tanggal 4 April 2020. 
  28. ^ Wiryono, Singgih (29 Maret 2020). Movanita, Ambaranie Nadia Kemala, ed. "182 Orang yang Diisolasi di Masjid Taman Sari Didominasi WNA". Kompas. Diakses tanggal 29 Maret 2020. 
  29. ^ Ladjar, Bonfilio Mahendra Wahanaputra (27 Maret 2020). Gatra, Sandro, ed. "Tiga Jemaah Positif Covid-19, Sekitar 170 Orang Diisolasi di Masjid di Taman Sari". Kompas. Diakses tanggal 27 Maret 2020. 
  30. ^ Safitri, Eva (7 April 2020). "Update Kasus Corona Jemaah Masjid di Jakbar: 73 Orang Dinyatakan Positif". Detik. Diakses tanggal 7 April 2020. 
  31. ^ "Surya Paloh Ubah Hotel Bintang 5 untuk Posko Tenaga Medis COVID-19". Kumparan. 22 Maret 2020. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  32. ^ "Anies Tunjuk 4 Hotel BUMD Jadi Tempat Tinggal Tenaga Medis Corona". Tempo. 26 Maret 2020. Diakses tanggal 26 Maret 2020.