Sjamsul Arifin Achmad

Revisi sejak 14 April 2020 05.45 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (replaced: Karir → Karier)

Prof. Sjamsul Arifin Achmad lahir di Padang, 11 April 1934, merupakan guru besar kimia organik pada Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung. Ia merupakah seorang ahli kimia organik yang telah banyak berjasa dalam menemukan puluhan senyawa kimia baru pada berbagai jenis tanaman di Indonesia.[1]

Penelitian

Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki banyak sekali jenis tanaman. Diketahui sedikitnya Indonesia memiliki 40.000 jenis tanaman, sehingga masih banyak potensi yang dapat digali dari tanaman-tanaman di Indonesia. Prof. Sjamsul berkeyakinan bahwa tanaman Indonesia menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki banyak khasiat. Karena itu, bersama dengan Dr Euis Holisotan Hakim, Dr Yana Maolana Syah, Dr Lia Dewi Juliawaty, Didin Mujahidin MSi, dan Drs Lukman Makmur dari Departemen Kimia FMIPA ITB, sejak tahun 1985, Prof Sjamsul dan tim nya memulai penelitian terhadap tanaman hutan Indonesia. Hasilnya, mereka telah menemukan puluhan senyawa baru yang ternyata memiliki banyak khasiat. Senyawa-senyawa yang telah ditemukan, diberi nama dengan nama Indonesia, misalnya senyawa yang ditemukan dalam tanaman Meranti (Vatica) yang banyak tumbuh di Kalimantan dinamakan dengan Diptoindonesianin A, Diptoindonesianin B, Diptoindonesianin C, dan seterusnya. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antibakteri. Demikian pula senyawa yang terkandung pada tanaman Nangka (Artocarpus champeden) yang banyak tunbuh di Sumaera Barat, diberi nama Artoindonesianin A, Artoindonesianin B, dan seterusnya yang ternyata memiliki sifat antikanker.[1]

Karier

Prof Sjamsul telah menekuni dunia kimia organik selama 40 tahun. Selama itu pula ia telah menorehkan berbagai prestasi dalam mengungkap khasiat dari kekayaan tanaman di Indonesia. Atas kontribusinya pada bidang kimia organik tersebut, beliau telah banyak mendapat penghargaan dari berbagai lembaga, organisasi, dan perguruan tinggi baik dari dalam maupun luar negeri.[1]

Referensi

  1. ^ a b c "Sjamsul Arifin Achmad, Menggagas Penemuan Senyawa Kimia". www.kimianet.lipi.go.id. Diakses tanggal 2019-09-14.