Doro, Doro, Pekalongan

desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Revisi sejak 17 April 2020 13.46 oleh Ahmad Amin Agustiar (bicara | kontrib) (Sejarah Desa)


Doro adalah desa di kecamatan Doro, Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Doro merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Doro, juga tempat kegiatan ekonomi (Pasar Doro). Desa Doro berada pada ketinggian 350 dpl, yang kondisi geografisnya adalah pegunungan.

Doro
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPekalongan
KecamatanDoro
Kode pos
51191
Kode Kemendagri33.26.06.2014 Edit nilai pada Wikidata
Luas2,10 km²
Jumlah penduduk4.411 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°1′49″S 109°41′36″E / 7.03028°S 109.69333°E / -7.03028; 109.69333


Sejarah Desa

Seperti hal nya desa lain di Kabupaten Pekalongan, desa doro mempunyai cikal bakal berdirinya desa Doro dengan berbagai versi cerita yang berbeda. Konon di jaman dulu ada seorang dara yang solekha, yang pernah tinggal di suatu tempat beliau bernama Nyi Mas Gondosari. Dalam sejarah kewalian Nyi mas Gondosari merupakan murid Sunan Gunung jati yang dipercaya dalam perjuangannya Dia istirahat atau NGASO disitu sambil memelihara ternak kesayangannya. Dari kata Ngaso itulah sehingga desa atau dukuh disekitarnya dinamai Dukuh Kasotengah, Kasogunung, Kasocikal.

Desa Doro itu desa Kaso(NGASO) atau berjenis Beristirahat. Munculnya nama Doro karena desa itu merupakan wilayah kecamatan atau kawedanan yang adanya Ndoro Camat dan Ndoro Dono maka desa itu terkenal dengan Ndoro atau Doro.

Dalam kesehariannya Nyi Mas Gondosari beliau mengerjakan berbagai hal, dibidang sosial kemasyarakatan beliau mengajarkan bercocok tanam dan bahu membahu saling tolong menolong dengan yang lain. Beliau mengajarkan syariat dan budi pekerti yang mulia. Setelah penduduk pandai bercocok tanam dan menjalankan syariat islam, beliau pamit melanjutkan tugas ke wilayah lain dan berpesan kepada penduduk, karena beliau seorang putri yang belum pernah menikah penduduk mengatakan “Dara” atau “Doro” dalam bahasa jawa, yang artinya “Seorang dara yang mewariskan kemakmuran” dan pada saat itulah disebut DESA DORO.

Bukti kisah ini adalah petilasan atau makam di Dusun Kasotengah yang sekarang masih ada. [1]

  1. ^ Sutrisno. "Sejarah Desa". Sejarah Desa. Diakses tanggal 17 April 2020.