Kadipaten Brzeg
Kadipaten Brzeg (bahasa Polandia: Księstwo Brzeskie) atau Kadipaten Brieg (bahasa Jerman: Herzogtum Brieg), (bahasa Ceko: Knížectví Břežské) adalah salah satu kadipaten Schlesien yang dibentuk pada tahun 1311 setelah terpecahnya Kadipaten Wrocław. Kadipaten ini menjadi vasal Kerajaan Bohemia pada tahun 1329 dan berada di bawah kendali penguasa dari Wangsa Piast Schlesien hingga wangsa ini tidak lagi memiliki penerus pada tahun 1675. Ibu kota kadipaten ini terletak di Brzeg yang kini terletak di Polandia barat daya.
Kadipati Brzeg | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1311 – 1675 | |||||||||
_COA.svg) Lambang
| |||||||||
 Kadipaten-kadipaten Schlesien 1312-1317: Kadipaten Brzeg ditandai dengan warna abu-abu muda | |||||||||
| Status | Kadipaten | ||||||||
| Ibu kota | Brzeg | ||||||||
| Era Sejarah | Abad Pertengahan Periode modern awal | ||||||||
• Dipisah dari Legnica | 1311 | ||||||||
• Menjadi vasal Bohemia | 1329 | ||||||||
| 1537 | |||||||||
• Diambil alih Habsburg | 1675 | ||||||||
• Direbut Prusia | 1742 | ||||||||
| |||||||||
Pada tahun 1537, Adipati Friedrich II merumuskan perjanjian dengan Elektor Joachim II Hector dari Brandenburg yang menyatakan bahwa Wangsa Hohenzollern akan mewarisi beberapa kadipaten di Schlesien (termasuk Brzeg) jika Wangsa Silesia tidak memiliki penerus. Namun, perjanjian ini ditolak oleh Raja Bohemia Ferdinand I dari Habsburg sehingga tidak pernah diberlakukan.
Setelah kematian Adipati dari Wangsa Piast yang terakhir, Georg IV Wilhelm, wafat pada tahun 1675, wilayah ini dikuasai oleh Wangsa Habsburg selaku penguasa Bohemia. Namun, Brandenburg-Prusia juga mengklaim kadipaten ini berdasarkan perjanjian tahun 1537. Beberapa dasawarsa kemudian, Raja Friedrich II dari Prusia memanfaatkan sengketa ini untuk mengobarkan Perang Schlesien Pertama pada tahun 1740.
Referensi
- ŽÁČEK, Rudolf. Dějiny Slezska v datech. Praha, Libri, 2003. ISBN 80-7277-172-8
 | Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |