Pandemi Covid-19 di Rusia

tinjauan umum pandemi koronavirus 2019 di Rusia pada 2020

Rusia memberikan konfirmasi bahwa kasus koronairus tercatat pada 31 Januari 2020.

Pandemi Koronavirus di Rusia 2020
Kasus yang terkonfirmasi perkapita pada tiap federasi pada tanggal 20 April 2020
   1000+ kasus tiap 1 juta penduduk
   300–1000 kasus tiap 1 juta penduduk
   100–300 kasus tiap 1 juta penduduk
   30–100 kasus tiap 1 juta penduduk
   10–30 kasus tiap 1 juta penduduk
Total kasus yang terkonfirmasi pada tiap federasi pada 20 April 2020
  10.000+
  1.000–9.999
  100–999
  10–99
  1–9
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiRusia
Kasus pertamaTyumen dan Chita
Tanggal kemunculan31 Januari 2020
AsalWuhan, Hubei, Tiongkok
Kasus terkonfirmasi21.102
Kasus sembuh1.694
Kematian
170

Kejadian

Dampak

Ekonomi

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengatakan pada 20 Februari 2020 bahwa Rusia kehilangan 1 milyar rubel tiap harinya karena turunnya perdagangan dengan Tiongkok.[1]

Pembatalan acara

Pembatasan masuk dan keluar negara

Pada tanggal 23 Januari 2020, Walikota Blagoveshchensk, Valentina Kalita, memberikan perintah untuk membatasi akses di perbatasan kota Blagoveshchensk, yang mana merupakan kota di perbatasan antara Rusia dengan Amur, karena merebaknya virus korona. Selain itu, dilakukan penundaan beberapa acara seperti kunjungan resmi dan acara budaya selama virus tersebut mewabah. Selain adanya perintah pembatasan akses, pada tempat keramaian seperti gerai ritel dan tempat hiburan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memakai masker.[2] Pada pekan ke-4 bulan Februari, pemerintah Rusia mengatakan bahwa tidak akan mengizinkan warga negara asing yang bepergian dari Iran atau Korea Selatan, dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk menangguhkan visa warga negara Iran. Selain itu, pada pekan ke-2 bulan Maret, perbatasan Rusia untuk sementara ditutup untuk warga negara Italia dan siapa pun yang bepergian dari Italia. Bandar udara Internasional Sheremetyevo di Moskow menutup dua terminalnya yaitu terminal C dan E pada 20 Maret 2020. Penerbangan yang beroperasi dari teminal C dan E dipindahkan ke terminal D dan F. Pada 27 Maret 2020, Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin mendesak warganya untuk tidak melakukan bepergian, dengan pengecualian perjalanan yang penting, meminta warganya untuk tinggal di rumah agar menghentikan penyebaran koronavirus.[3]

Statistik




Referensi

  1. ^ Health, P. M. N. (2020-02-20). "Russia losing 1 bln roubles a day in trade with China over coronavirus – minister | National Post" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24. 
  2. ^ "You Shall Not Pass! Russian Border City to Limit Access to China Due to Coronavirus Outbreak". sputniknews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24. 
  3. ^ Times, The Moscow (2020-04-23). "Coronavirus in Russia: The Latest News". The Moscow Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24.