Pandemi Covid-19 di Rusia
Artikel ini mendokumentasikan suatu disease pandemic terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai disease pandemic ini untuk semua bidang. |
Rusia memberikan konfirmasi bahwa kasus koronairus tercatat pada 31 Januari 2020.
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Rusia |
Kasus pertama | Tyumen dan Chita |
Tanggal kemunculan | 31 Januari 2020 |
Asal | Wuhan, Hubei, Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 21.102 |
Kasus sembuh | 1.694 |
Kematian | 170 |
Kejadian
Dampak
Ekonomi
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengatakan pada 20 Februari 2020 bahwa Rusia kehilangan 1 milyar rubel tiap harinya karena turunnya perdagangan dengan Tiongkok.[1]
Pembatalan acara
Pembatasan masuk dan keluar negara
Pada tanggal 23 Januari 2020, Walikota Blagoveshchensk, Valentina Kalita, memberikan perintah untuk membatasi akses di perbatasan kota Blagoveshchensk, yang mana merupakan kota di perbatasan antara Rusia dengan Amur, karena merebaknya virus korona. Selain itu, dilakukan penundaan beberapa acara seperti kunjungan resmi dan acara budaya selama virus tersebut mewabah. Selain adanya perintah pembatasan akses, pada tempat keramaian seperti gerai ritel dan tempat hiburan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memakai masker.[2] Pada pekan ke-4 bulan Februari, pemerintah Rusia mengatakan bahwa tidak akan mengizinkan warga negara asing yang bepergian dari Iran atau Korea Selatan, dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk menangguhkan visa warga negara Iran. Selain itu, pada pekan ke-2 bulan Maret, perbatasan Rusia untuk sementara ditutup untuk warga negara Italia dan siapa pun yang bepergian dari Italia. Bandar udara Internasional Sheremetyevo di Moskow menutup dua terminalnya yaitu terminal C dan E pada 20 Maret 2020. Penerbangan yang beroperasi dari teminal C dan E dipindahkan ke terminal D dan F. Pada 27 Maret 2020, Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin mendesak warganya untuk tidak melakukan bepergian, dengan pengecualian perjalanan yang penting, meminta warganya untuk tinggal di rumah agar menghentikan penyebaran koronavirus.[3]
Statistik
Referensi
- ^ Health, P. M. N. (2020-02-20). "Russia losing 1 bln roubles a day in trade with China over coronavirus – minister | National Post" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ "You Shall Not Pass! Russian Border City to Limit Access to China Due to Coronavirus Outbreak". sputniknews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ Times, The Moscow (2020-04-23). "Coronavirus in Russia: The Latest News". The Moscow Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-24.