Lo Kheng Hong (lahir 20 Februari 1959) adalah seorang investor value Indonesia jenis individu.[1] Lo Kheng Hong sebagai investor saham disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.[2][3] Ia berpendapat bahwa menjadi seorang investor saham itu bisa membuat kaya, meskipun dia tidur saja, karena dia punya perusahaan publik yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar.[4] Pada tahun 2012 ia memiliki aset berupa saham bernilai Rp 2,5 triliun.[5]

Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong
LahirLo Kheng Hong
20 Februari 1959 (umur 65)
Indonesia Jakarta,
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanInvestor
Dikenal atasInvestor

Masa Kecil

Lo Keng Hong terlahir sebagai anak sulung dari 3 bersaudara di keluarga yang sederhana.[6] Ayahnya berasal dari Pontianak yang merantau ke Jakarta. Lo Kheng Hong semasa kecil merasakan kehidupan yang susah. Rumahnya di Jakarta sempit, hanya berukuran 4 x 10 meter.[7]

Karier

Perjalanan karier[4]

  • Tahun 1979: mulai kuliah malam jurusan Sastra Inggris di Universitas Nasional, Jakarta sambil tetap bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB).
  • Tahun 1989: mulai menjadi investor saham dengan usia sudah tidak muda lagi, 30 tahun, berbeda dengan Warren Buffett yang pertama kali membeli saham pada usia 11 tahun. Saham yang pertama dibeli olehnya adalah saham milik PT. Gajah Surya Multi Finance pada saat penawaran umum perdana.
  • Tahun 1990: pindah bekerja di Bank Ekonomi pada bagian pemasaran, gajinya naik tiga kali lipat.
  • Tahun 1991: bekerja di Bank Ekonomi sebagai kepala cabang.
  • Tahun 1996: setelah bekerja selama 17 tahun, ia berhenti bekerja di bank dan berkonsentrasi penuh menjadi seorang investor saham.

Rutinitas

Hampir setiap hari dari pagi, siang, sore hingga malam ia duduk di taman dekat rumah berisi kamboja dan pohon mangga yang rindang[8] melakukan 3 hal yang ia sebut sebagai RTI, yaitu reading, thinking, dan investing. Ia membaca 4 koran yang datang ke rumah setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Ia menggunakan sedikit uang dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia di 5 benua. Setidaknya 2 kali dalam setahun ia bepergian ke luar negeri. Ia mengatakan sebagai orang yang bebas, tidak punya bos, tidak punya kantor, tidak punya pelanggan, dan tidak punya karyawan.[4]

Prinsip Investasi

  • Menjadi kaya sambil tidur dengan investasi saham.[3]
  • Selalu berusaha hidup hemat. uang yang ia punya ia belikan saham. Mungkin orang lain jika dapat uang akan dikonsumsi, atau ditaruh di deposito. Kebanyakan orang uangnya dikonsumsi, misalnya dibelikan mobil. Sementara, ia adalah orang yang paling anti membeli mobil, karena nilainya turun. Sampai tahun 2014 ia masih pakai mobil yang sudah berusia 10 tahun. Saham yang pertama kali ia beli adalah saham PT. Gajah Surya Multi Finance saat IPO.[4]
  • Mempelajari investasi saham dari Warren Buffett. Secara otodidak dengan membaca buku-buku tentang investasi Warren Buffett sejumlah koleksi 40 buku Warren Buffett.[4]
  • Tidak pernah membeli emas. Ia percaya emas tidak produktif. Jika menyimpan emas 1 kg, maka 10 tahun lagi tetap 1 kg.[4]
  • Tidak membeli dolar. Ia meyakini bahwa orang yang menyimpan dolar umumnya mengharapkan hal yang buruk terjadi, krisis ekonomi, negara tidak stabil, agar rupiah melemah dan dia memperoleh keuntungan.[4]
  • Tidak menaruh uang dalam jumlah besar di rekening bank. Hanya secukupnya saja. Ia meyakini meyimpan uang di bank itu rugi, karena bunganya kecil.[4]

Prinsip Memilih Saham

Lo Kheng Hong memiliki beberapa prinsip untuk membeli saham,[9] yaitu;

  • Pertama, lihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan dikagumi.
  • Kedua, perhatikan usahanya. Di masa depan akan seperti apa bisnis itu?. Kita bisa lihat masa lalunya dalam jangka panjang misalnya 5-10 tahun ke belakang.
  • Ketiga, cari perusahaan yang labanya besar melalui profit margin dan ROE.
  • Keempat, pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.
  • Kelima, cermati valuasi dari PER (price earning ratio) atau PBV (price to book value), bandingkan dengan kompetitornya. Belilah yang murah. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis. Ikuti prinsip Warren Buffett, be greedy when the others are fearful.

Investasi

Pada tahun 2012, ia mengelola sekitar 30 jenis saham.[5] Contoh performa investasi Lo Kheng Hong, diantaranya:[4]

Nama Perusahaan & Kode Saham Harga Beli Harga Jual Jangka Waktu Investasi % Keuntungan
PT. Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) Rp. 800 Rp. 1.350 < 1 tahun (1993) 68,75%
PT. United Tractor Tbk (UNTR) Rp. 250 Rp. 15.000 6 tahun (1998-2004) 5.900%
PT. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) Rp. 250 Rp. 31.500 6 tahun (2005-2011) 12.500%
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp. 200 Rp. 4.000 6 tahun (2005-2011) 1.900%
PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) Rp. 200 Rp. 600 3 tahun (2008-2011) 200%
PT. Panin Financial Tbk (PNLF) Rp. 100 Rp. 260 1,5 tahun 160%

Referensi

  1. ^ "Bertemu Lo Kheng Hong" MangAmsi.com. Diakses 13 April 2014.
  2. ^ "Timbunan Saham Lo Kheng Hong" businessweekindonesia.com. Diakses 10 April 2014.
  3. ^ a b "Lo Kheng Hong, Menjadi Kaya Sambil Tidur" investor.co.id. Diakses 11 April 2014.
  4. ^ a b c d e f g h i "Lo Kheng Hong, Sang Value Investor yang Bebas Finansial" swa.co.id. Diakses 12 April 2014.
  5. ^ a b "Kaya dari Pasar Modal" investor.co.id. Diakses 12 April 2014.
  6. ^ Darmawan, Harris; S.Ds. (2019-09-16). "Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial". Finansialku Perencana Keuangan Independen (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-02. 
  7. ^ "Petani Tua, Warren Buffett, dan Lo Kheng Hong" inilah.com. Diakses 12 April 2014.
  8. ^ "Lo Kheng Hong, Pemodal Hartawan yang Cukup Kerja dari Taman" liputan6.com. Diakses 10 April 2014.
  9. ^ "Lo Khenghong Perusahaan yang untung itu seperti mesin uang" kontan.co.id. Diakses 9 April 2014.

Lihat pula