Roti buaya

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 4 Mei 2020 06.53 oleh LabdajiwaBot (bicara | kontrib) (Mengganti kategori Masakan menjadi Hidangan. Hasil diskusi Warung Kopi Bahasa tahun 2019)

Roti buaya adalah hidangan Betawi berupa roti manis berbentuk buaya.[1] Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.[1][2]

Roti Buaya

Sejarah Roti Buaya

Kehadiran roti buaya dalam pernikahan adat betawi dipengaruhi oleh datangnya bangsa eropa ke Indonesia. Jika orang eropa menunjukkan cinta dengan memberi bunga, maka orang Betawi menganggap perlu ada simbol lain untuk menyatakan cinta. Maka dipilihlah roti dengan bentuk buaya inilah sebagai simbol dari cinta.

Roti Buaya ini dibuat sepasang, yang betina ditandai dengan roti buaya kecil yg diletakan di atas punggungnya atau di samping. Maknanya adalah kesetiaan berumah tangga sampai beranak cucu.

Awal dibuat roti buaya dibuat dengan tekstur yang keras dan sengaja dibiarkan sampai membusuk. Hal ini menyimbolkan bahwa pasangan yang menikah langgeng hingga akhir hayat. Namun seiring dengan perubahan zaman, roti buaya dibuat dengan tekstur lebih lembut sehingga dapat dimakan. Roti buaya pun dibagi-bagi kepada kerabat yang belum menikah dengan harapan dapat segera menyusul untuk menikah.[3]

Makna

Suku Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya; karena itu roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam perkawinan.[1][2] Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.[4] Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa).[4] Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan.[5] Akan tetapi kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya buaya judi, buaya minum (pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).[1][4]

Referensi

  1. ^ a b c d "The Symbolism of Crocodile Bread: Jakarta, West Java". indonesialogue.com. April 8, 2008. Diakses tanggal July 9, 2011. 
  2. ^ a b Garmina, Rina. "Aneka Makanan Khas Betawi nan Lezat". Diakses tanggal July 9, 2011.  (Indonesia)
  3. ^ Fimela.com. "Makna Filosofis Roti Buaya Dalam Pernikahan Adat Betawi". fimela.com. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  4. ^ a b c Shahab 2001, hlm. 176
  5. ^ "Nikmatnya Kuliner Khas Betawi". bataviase.co.id. June 26, 2010.  (Indonesia)

Daftar pustaka