Ular-cokelat timur
Ular-cokelat timur[1][2] (Pseudonaja textilis) atau juga disebut ular bisa cokelat,[3] atau dalam bahasa Inggris disebut eastern brownsnake[1][2] atau common brownsnake, adalah spesies ular cokelat berbisa yang tersebar di Australia bagian timur dan tengah, dan di Pulau Papua bagian selatan. Ular ini adalah ular darat yang paling mematikan kedua di dunia setelah Taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus) berdasarkan analisis LD50 terhadap tikus, dan disebut-sebut sebagai penyebab 60% kematian akibat gigitan ular di Australia.
Ular-cokelat timur
| |
---|---|
Pseudonaja textilis | |
Rekaman | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 42493315 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Pseudonaja textilis Günther, 1858 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Distribusi | |
Taksonomi
Ahli zoologi Perancis André M. C. Duméril adalah ilmuwan yang pertama kali mendeskripsikan spesies ini pada tahun 1854. Ia memberinya nama ilmiah Furina textilis dari spesimen yang didapatkan bulan Oktober 1846 oleh Jules Verreaux, yang berkomentar bahwa pola berjaring halus (fine-meshed) pada tubuh ular mengingatkannya pada stocking halus, yang menjadi inspirasi penamaannya.[4] Karena perbedaan ciri, spesimen berbeda dari ular-coklat timur dikategorikan sebagai spesies yang berbeda pada awal abad ke-19. Ahli herpetologi Jerman Johann Gustav Fischer mendeskripsikannya sebagai Pseudoelaps superciliosus pada tahun 1856, dari spesimen yang diperoleh dari Sydney.[5] Ahli zoologi Jerman-Inggris, Albert Günther mendeskripsikan spesies ini sebagai Demansia annulata pada tahun 1858.[6]
Gerard Krefft, kurator Museum Australia, mereklasifikasi spesies yang dideskrisikan Duméril ke dalam genus Pseudonaia [sic] pada tahun 1862 setelah mengumpulkan beberapa spesimen dan memastikan bahwa corak-corak pada tubuh ular muda memudar ketika tumbuh menjadi ular-coklat dewasa. Dia menyimpulkan deskripsi asli didasarkan pada spesimen yang masih muda dan mengirim yang dewasa ke Günther,[7] yang membuat katalog dengan nama baru pada tahun yang sama ketika membuat katalog spesies ular baru dalam koleksi British Museum.[8] Setelah memeriksa semua spesimen, Günther menyimpulkan bahwa Furina textilis dan Diemansia annulata adalah nama ilmiah spesimen muda dan Pseudoelaps superciliosus, P. sordelli, dan P. kubingii adalah nama ilmiah spesimen dewasa, dan semuanya mewakili spesies ular yang sama, yang ia sebut sebagai Diemenia superciliosa.[9] Naturalis Belgia-Inggris George Albert Boulenger menyebutnya sebagai Diemenia textilis pada tahun 1896, mengakui penamaan Duméril sebagai prioritas.[10] Dalam literatur berikutnya, spesies ini dikenal sebagai Demansia textilis karena Diemenia dianggap sebagai ejaan alternatif dari Demansia.[11]
Klasifikasi ilmiah ular-coklat dipindahkan dari Diemenia/Demansia ke Pseudonaja oleh naturalis Australia Eric Worrell pada tahun 1961 berdasarkan morfologi tengkorak, dan dibenarkan oleh herpetolog Amerika Samuel Booker McDowell pada tahun 1967 berdasarkan otot-otot kelenjar racun. Klasifikasi ini kemudian diikuti oleh ilmuwan-ilmuwan selanjutnya.[11] Pada tahun 2002, herpetolog Australia Richard W. Wells membagi genus Pseudonaja, mengklasifikasikan ular-coklat timur ke genus baru Euprepiosoma,[12] meskipun ini belum dikenali oleh pene lain,[13] dan Wells telah dikritik keras karena kurangnya kecermatan dalam penelitiannya.[14]
Deskripsi fisik
Ular-coklat timur berbentuk ramping dan sedang tanpa batas antara kepala dan lehernya.[15] Moncongnya tampak bulat jika dilihat dari atas.[16] Sebagian besar spesimen memiliki panjang total (termasuk ekor) hingga 1.5 meter,[17] dengan beberapa spesimen besar mencapai 2 meter.[18] Ukuran terpanjang yang tercatat untuk spesies ini adalah 2.4 meter.[17] Pembuktian menunjukkan bahwa spesimen-spesimen dari populasi di utara cenderung lebih besar daripada spesimen-spesimen dari populasi di selatan.[15] Ular-coklat timur dewasa memiliki pewarnaan yang bervariasi.[18] Tubuh bagian atasnya berwarna antara pucat hingga cokelat tua,[16] atau kadang bernuansa oranye atau russet,[18] dengan pigmen yang lebih kaya warna di sisik punggung bagian belakang.[16] Ular-cokelat timur dari Merauke berwarna antara sawo matang hingga zaitun pada tubuh bagian atas, sedangkan yang terdapat di Papua Nugini bagian timur berwarna antara kelabu-kecokelatan sangat gelap hingga kehitaman.[19]
Taring ular-coklat timur lebih kecil bila dibandingkan dengan ular berbisa Australia lainnya, rata-rata panjangnya 2.8 mm atau hingga 4 mm pada spesimen yang lebih besar. Jarak antar kedua taringnya sekitar 1.1 cm.[20] Lidahnya berwarna gelap,[21] dan iris mata berwarna kehitaman dengan warna kuning-cokelat pucat atau oranye pucat di sekitaran pupil. Dagu dan bagian bawah tubuhnya berwarna krem atau kuning pucat, terkadang memudar menjadi cokelat atau abu-abu hingga ekor. Seringkali terdapat bintik-bintik oranye, coklat, atau abu-abu gelap pada bagian bawah tubuh, lebih menonjol di bagian anterior. Sisik ventral (bagian bawha tubuh) sering dihiasi dengan pinggiran coklat gelap di tepian posteriornya.[16]
Ular yang masih muda dapat memiliki corak yang bervariasi, umumnya memiliki kepala berwarna hitam, dengan moncong berwarna coklat lebih muda dan terdapat pita di bagian belakang, dan pita nuchal hitam. Pewarnaan pada tubuhnya bisa cokelat seluruhnya, atau dihiasi belang-belang hitam, atau pola berjaring, yang mana semua corak gelap tersebut memudar seiring bertambahnya usia.[18]
Susunan sisik pada tubuh ular-cokelat timur terdiri dari sisik dorsal sebanyak 17 baris di bagian tengah badan, sisik ventral sebanyak 192 sampai 231,[16] dan sisik subkaudal (divided subcaudals) sebanyak 45 sampai 75 (kadang-kadang beberapa sisik anterior tidak terbagi), dan satu sisik anal yang terbagi.[18] Mulutnya dilapisi dengan enam sisik supralabial di atas dan tujuh (jarang delapan) sisik sublabial di bawah. sisik nasal hampir selalu tidak terbagi, dan jarang terbagi sebagian. Matanya memiliki dua atau sejarangnya tiga sisik postokular.[16]
Penyebaran dan habitat
Ular-cokelat timur tersebar luas di sepanjang pesisir timur Australia, meliputi sebagian kecil daerah Kimberley di Australia Barat,[22] Australia Utara (Barkly Tableland dan MacDonnell Ranges),[16] New South Wales, Queensland, Victoria, hingga sebagian Australia Selatan.[1]
Galeri
-
Close-up kepala (1)
-
Close-up kepala (2)
-
Mengangkat kepalanya
-
Menangkap bengkarung lidah biru (1)
-
Menangkap bengkarung lidah biru (2)
-
Menangkap bengkarung lidah biru (3)
-
Spesimen anakan
-
Spesimen anakan dari Nerrigundah, NSW, Australia
Referensi dan kutipan
- ^ a b c d Pseudonaja textilis di Reptarium.cz Reptile Database
- ^ a b Eastern brown snake (Pseudonaja textilis) at the Australian Reptile Online Database | AROD.com.au
- ^ http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/100298-%5B_Konten_%5D-Konten%20C6693.pdf Kementerian Kehutanan - Statistik Ekspor-Impor Hasil Hutan, Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar, Penerimaan Negara dari Perdagangan Triwulan IV Tahun 2009
- ^ Duméril, André Marie Constant; Bibron, Gabriel; Duméril, Auguste (1854). Erpétologie Générale ou Histoire Naturelle Complète des Reptiles (dalam bahasa French). 7. Paris: Roret. hlm. 1242. part 2.
- ^ Fischer, Johann Gustav (1856). "Neue Schlangen des Hamburgischenhte Naturhistorischen Museums". Abhandlungen aus dem Gebiete der Naturwissenschaften. Hamburg (dalam bahasa German). 3: 79–116 [107].
- ^ Günther, Albert (1858). Catalogue of Colubrine Snakes in the Collection of the British Museum. London: British Museum. hlm. 213.
- ^ Krefft, Gerard (1862). "Note on Furina textilis". Proceedings of the Zoological Society of London. 1862: 149–150. doi:10.1111/j.1469-7998.1862.tb06483.x.
- ^ Günther, Albert (1862). "On new species of snake in the collection of the British Museum". The Annals and Magazine of Natural History: Including Zoology, Botany, and Geology. 3. 9: 49–54 [53].
- ^ Günther, Albert Carl Ludwig Gotthilf (1863). "Notes on Diemenia superciliosa". Proceedings of the Zoological Society of London. 1863: 17–18.
- ^ Boulenger, George Albert (1896). Catalogue of the snakes in the British Museum (Natural History). v.3. London: Printed by order of the Trustees British Museum (Natural History). Department of Zoology. hlm. 325.
- ^ a b Mengden, Gregory A. (1983). "The taxonomy of Australian elapid snakes: a review" (PDF). Records of the Australian Museum. 35 (5): 195–222 [202]. doi:10.3853/j.0067-1975.35.1983.318.
- ^ Wells, Richard W. (2002). "Taxonomy of the Genus Pseudonaja (Reptilia: Elapidae) in Australia" (PDF). Australian Biodiversity Record. 7: 1–41.
- ^ Australian Biological Resources Study (26 August 2013). "Species Pseudonaja textilis (Duméril, Bibron & Duméril, 1854)". Australian Faunal Directory. Canberra, Australian Capital Territory: Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts, Australian Government. Diakses tanggal 24 October 2017.
- ^ Kaiser, Hinrich; Crother, Brian I.; Kelly, C.M.R.; Luiselli, Luca; O'Shea, Mark; Ota, Hidetoshi; Passos, Paulo; Schleip, Wulf D.; Wüster, Wolfgang (2013). "Best Practices: In the 21st Century, Taxonomic Decisions in Herpetology are Acceptable Only When Supported by a Body of Evidence and Published via Peer-Review" (PDF). Herpetological Review. 44 (1): 8–23.
- ^ a b Beatson, Cecilie (30 October 2015). "Eastern Brown Snake". Animal Species. Australian Museum. Diakses tanggal 12 October 2017.
- ^ a b c d e f g Skinner, Adam (2009). "A multivariate morphometric analysis and systematic review of Pseudonaja (Serpentes, Elapidae, Hydrophiinae)". Zoological Journal of the Linnean Society. 155: 171–197. doi:10.1111/j.1096-3642.2008.00436.x.
- ^ a b Sutherland & Tibballs 2001, hlm. 103.
- ^ a b c d e Cogger, Harold G. (2014) [1975]. Reptiles and Amphibians of Australia (edisi ke-7th). Melbourne, Victoria: CSIRO Publishing. hlm. 928. ISBN 978-0-643-10035-0.
- ^ Williams, David J.; O'Shea, Mark; Daguerre, Roland L.; Pook, Catharine E.; Wüster, Wolfgang; Hayden, Christopher J.; McVay, John D.; Paiva, Owen; Matainaho, Teatulohi; Winkel, Kenneth D.; Austin, Christopher C. (2008). "Origin of the eastern brownsnake, Pseudonaja textilis (Duméril, Bibron and Duméril) (Serpentes: Elapidae: Hydrophiinae) in New Guinea: evidence of multiple dispersals from Australia, and comments on the status of Pseudonaja textilis pughi Hoser 2003" (PDF). Zootaxa. 1703: 47–61. doi:10.11646/zootaxa.1703.1.3.
- ^ Fairley, N. Hamilton (1929). "The dentition and biting mechanism of Australian snakes". The Medical Journal of Australia. 1: 313–327. doi:10.5694/j.1326-5377.1929.tb14095.x.
- ^ Greer 1997, hlm. 243.
- ^ Shea, G.M. (2006). "Three Western Australian snake venoms on blood coagulation of the dog, cat, horse and wallaby". Australian Veterinary Journal. 63 (10): 352. doi:10.1111/j.1751-0813.1986.tb02893.x. PMID 3800793.
Kutipan bacaan
- Greer, Allen E. (1997). The Biology and Evolution of Australian Snakes. Chipping Norton, New South Wales: Surrey Beatty & Sons. ISBN 978-0-949324-68-9.
- Mirtschin, Peter; Rasmussen, Arne; Weinstein, Scott (2017). Australia's Dangerous Snakes: Identification, Biology and Envenoming. Clayton South, Victoria: Csiro Publishing. ISBN 978-0-643-10674-1.
- Sutherland, Struan K.; Tibballs, James (2001) [1983]. Australian Animal Toxins (edisi ke-2nd). South Melbourne, Victoria: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-550643-3.
Publikasi dan pranala luar
- Wilson, Steve; Swan, Gerry (2013). A Complete Guide to Reptiles of Australia, Fourth Edition. Sydney: New Holland Publishers. 522 pp. ISBN 978-1921517280.
- "Pseudonaja textilis (A.M.C. Duméril, Bibron & A.H.A. Duméril, 1854)". Integrated Taxonomic Information System.
- Pseudonaja textilis di Reptarium.cz Reptile Database
- Video: Eastern or Common Brown Snake
- Eastern brown snake (Pseudonaja textilis) at the Australian Reptile Online Database | AROD.com.au
- Ular Asli Indonesia: Pseudonaja textilis