Paes merupakan salah satu jenis tata rias yang biasa digunakan untuk pengantin wanita dengan menggunakan alat-alat kosmetik tertentu.[1]

Jenis-jenis

Paes Yogyakarta

Paes Jogja pada zaman dahulu hanya digunakan oleh kalangan bangsawan saja. Model tata rias ini kemungkinan diciptakan setelah perjanjian Giyanti.[2] Ada berbagai makna yang terkandung dalam paes jojga sebagai berikut:

  1. Rerenggan tidak hanya untuk mempercantik saja melainkan mempunyai filosofi tersendiri yaitu do'a pada setiap lekukannya
  2. Penunggul atau gajaham, mempunyai makna bahwa harapan seorang wanita ditinggikan derajatnya serta dihormati. dan sepasang pengantin selalu dihormati di lingkungan mereka. simbol dari penunggul ini adalah setengah bulatan seperti telur
  3. Pengapit,mempunyai makna mengontrol penunggul agar berada dalam jalan yang lurus. simbol tau bentuk dari pengapit ini berbentuk lekukan disamping penunggul
  4. Godheg, mempunyai makna agar sepasang mempelai selalu memperbaiki dirinya mmasing masing sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi sertanmelaksanan sesuatu hal dengan baik dan tidak terburu buru. godheg ini merupakan lekukan yang memperindah cambang.
  5. Cithak,berfungsi memperindah paes yang bermakan penutup dan agar terhindar dari perbuatan tercela.[3]
  6. Cuduk mentul, merupakan atribut yang letaknya menjulang tinggi ke atas. cunduk mentul biasanya terdiri dari 5-7 bulatan, dan harus berjumlah ganti. misalnya berjumlah 1,3,5 ataupun 9. cunduk menthul ini menyimbolkan bahwa perempuan harus cantik saat terlihat dari belakang maupun dari depan [4]
  7. Gelang. Gelang berbentuk bulat tanpa putus yang mempunyai makna simbol cinta yang abadi dan tiada putus antara sang istri dan suami.[5]
  8. Kelat bahu, berbentuk seperti hewan naga yang bermakna si istri harus kuat menghadapi cobaan hidup.[6]

Catatan kaki