Setiawan Ichlas Lahir Dari Keluarga Sederhana, Setiawan Ichlas Sukses Jadi Taipan Muda Indonesia

JAKARTA- Lahir dari keluarga sederhana membuat tekadnya sangat kuat untuk bisa sukses dan menjadi pengusaha nasional. Pria yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan 10 April 1977 ini meniti karirnya di dunia bisnis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Siapakah Dia? Ia adalah Setiawan Ichlas.

Karier Internasional

Nama Setiawan Ichlas mendadak populer pasca menyatakan bakal mengakuisisi 51% saham Bank Muamalat. Dalam bisnis, Iwan menyebut dirinya tidak punya kerabat pengusaha. Seluruh usahanya, dimulai dari nol, pun tanpa bimbingan ayah kandungnya yang meninggal dunia saat usianya masih 16 tahun.  Iwan berkisah dirinya sangat tertarik berbisnis di sektor riil. Beberapa bisnis yang digarap Iwan antara lain, transportasi atau jasa, perkebunan, trading, pertambangan batubara, belakangan jasa keuangan. Tidak berhenti di situ, dalam lingkungan bisnisnya Iwan juga memiliki sejumlah pelabuhan yang tersebar di Indonesia. Antara lain di Palembang, Lampung serta Kalimantan.

Asal tahu saja, pria yang kini baru berusia 43 tahun itu pernah menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BPD Banten).

 
PALEMBANG- Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengucapkan terimakasih kepada Setiawan Ichlas yang telah menyumbangkan keperluan tenaga medis dan beberapa alat kesehatan lainnya.

Iwan sempat menguasai mayoritas saham Bank Pundi setelah membelinya dari Grup Recapital. Seiring berjalannya waktu, saham itu dia lepas kepada Pemprov Banten, hingga akhirnya menyisakan sekitar 20% hingga saat ini. Namun nama Iwan tak terlihat dalam struktur kepemilikan saham, karena saham itu dia sebar ke sejumlah kerabat. Secara singkat, Iwan menyebut strategi bisnisnya dengan mengambil alih perusahaan bermasalah. Hal ini yang dilakukannya kala membeli Bank Pundi yang terpuruk karena biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) serta kredit bermasalah (NPL) yang tinggi.

Nama lain Yang menarik, semasa bujang, Iwan akrab dikenal dengan nama Iwan Bomba. Awal mula nama ini muncul ketika Iwan berhasil sukses di Jakarta. Merasa lebih dari cukup akan kesuksesannya, Iwan pun kembali ke kampung halamannya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kala kembali ke tempat kelahirannya, Iwan pun sesegera mungkin mencari cara untuk merubah dirinya. Alhasil, Iwan yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik ini mulai mendirikan sebuah usaha sewa organ tunggal.

Nama Bomba sendiri muncul dari sebuah merek Televisi Toshiba keluaran tahun 2000an. Lagi-lagi bisnis yang Ia jalani ini pun sukses, dan nama Iwan Bomba pun tersebar di kalangan rekan bisnis dan teman-teman Iwan di Palembang.