Nacirema adalah istilah satire yang merujuk pada budaya Amerika Serikat dalam antropologi. Istilah ini diperkenalkan oleh Horace Mitchell Miner pada tahun 1956 dalam tulisan "Body Ritual among the Nacirema" dalam jurnal American Anthropologist. Kata "Nacirema" sebenarnya adalah kata "American" yang dieja terbalik. Tujuan penggunaan istilah ini yaitu kritik terhadap antropolog Amerika yang sering menganggap aneh kebudayaan lain. Diharapkan, dengan penggunaan istilah ini, para antropolog Amerika akan lebih objektif dalam melakukan pengamatan masyarakat di Amerika Serikat.[1][2]

Penelitian

Body ritual among the Nacirema

Miner menggambarkan Nacirema sebagai kelompok etnik yang tinggal di Amerika Utara di sebuah wilayah yang berbatasan dengan wilayah suku Cree di Kanada, suku Yaqui dan Tarahumare di Meksiko, dan suku Carib dan Arawak di Antillen. Ekonominya telah berkembang sangat maju didukung oleh alam. Mayarakat menjalankan ritual yang berpusat pada tubuh karena tubuh manusia dipercaya buruk secara alami dan rentan terhadap penyakit. Terdapat satu atau lebih kuil di setiap rumah untuk menjalankan ritual. Budaya Nacirema yang terkenal adalah pengobatan oleh dukun dan penghormatan terhadap pehlawan bernama Notgnihsaw.[3][4]

The mysterious fall of the Nacirema

Pada 1972, Neil B. Thompson menuliskan artikel mengenai kejatuhan peradaban Naricema.

Penelitian terhadap peninggalan Nacirema menunjukkan bahwa kepunahan budaya Nacirema diakibatkan oleh perkembangan masyarakatnya sendiri. Mereka mengubah bentang alam berupa bukit penuh pepohonan menjadi tanah rata yang tandus. Di beberapa wilayah, Nacirema mendirikan menara tinggi dan patung berbahan baja. Beberapa menara ini disusun teratur membentuk garis panjang yang menjulang ke cakrawala dan masing-masing dihubungkan oleh kabel. Dalam periode sekitar 300 siklus matahari (berdasarkan penanggalan radiokarbon), Nacirema meninggalkan banyak hal buruk kepada lingkungan seperti mengubah penampilan udara dan air. Dalam waktu 50 siklus matahari terakhir, warna air di lingkungan mereka telah berubah warna dari biru dan hijau menjadi merah dan coklat.[5]

Masyarakat Nacirema menghargai kesetaraan dan kehendak bebas sehingga tidak ada pembagian kasta. Penelitian menunjukkan kehadiran kultus Elibomotua yang melakukian ritual-ritual untuk menciptakan rasa intens keterlibatan individu dalam upaya mengendalikan lingkungan. Kultus ini berfokus pada penciptaan simbol artistik untuk sistem lingkungan buatan manusia. Arkeolog telah menemukan banyak koleksi simbol kultus Elibomotua. Warna, bahan, dan ukurannya yang tidak alami menunjukkan nilai-nilai kultus. Sebagian besar masyarakat menganut kultus ini dan melakukan ritual penggunaan dan perawatan benda bernama rac secara berkala. Hal ini dipercaya oleh peneliti telah mempengaruhi karakteristik kimiawi udara.[5]

Nacirema dan Teamsterville

Pada 1992, Gerry Philipsen mempelajari gaya bicara orang Nacirema dan membandingkannya dengan orang Teamsterville, kelompok masyarakat fiksi yang tinggal di Chicago.[6]

Referensi

  1. ^ Nuwer, Rachel. "The Line Between Weirdness And Normalacy Depends Entirely on Your Point of View". Smithsonian Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-07. 
  2. ^ Wesch, Michael (2018). The Art of Being Human : A Textbook for Cultural Anthropology. Open Textbook Library. Manhattan, Kansas: NPP eBooks. hlm. 60. ISBN 978-1-944548-13-1. OCLC 1088438532. 
  3. ^ Miner, Horace (1956-06). "Body Ritual among the Nacirema". American Anthropologist (dalam bahasa Inggris). 58 (3): 503–507. doi:10.1525/aa.1956.58.3.02a00080. ISSN 0002-7294. 
  4. ^ Jones, Robert Alun (1980). "Myth and Symbol among the Nacirema Tsigoloicos: A Fragment". The American Sociologist (dalam bahasa Inggris). 15 (4): 207–212. ISSN 0003-1232. 
  5. ^ a b Thompson, Neil (2004-08-07). "Natural History Magazine | Editor's Pick from the Past". web.archive.org. Diakses tanggal 2020-05-07. 
  6. ^ Philipsen, Gerry (1992). Speaking culturally : explorations in social communication (dalam bahasa Inggris). Albany: State University of New York Press. hlm. viii, 21. ISBN 0-585-09065-3. OCLC 44955588.