Pandemi Covid-19 di Banyuwangi

Revisi sejak 15 Mei 2020 11.18 oleh Damaalfitra (bicara | kontrib) (perubahan data)

Pandemi koronavirus di Banyuwangi pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 29 Maret 2020. Pasien merupakan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) asal Kecamatan Muncar yang kemudian dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 selama menjalani perawatan di RSUD Blambangan[1].

Pandemi Koronavirus di banyuwangi
Lokasi terkonfirmasi, PDP, dan ODP kasus COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi (15 April 2020).
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiKabupaten Banyuwangi
Kasus pertamaKecamatan Muncar
Tanggal kemunculan29 Maret 2020 (2020-03-29)
(4 tahun, 8 bulan, 3 minggu dan 6 hari lalu)
AsalWuhan, provinsi hubei, republik rakyat cina
Kasus terkonfirmasi4
Kasus dicurigai22
Kasus sembuh1
Kematian
1
Total kasus ILI4. (2 dalam perawatan, 1 sembuh, 1 meninggal). [15 Mei 2020, pkl. 18.00 wib]
Situs web resmi

corona.banyuwangikab.go.id
infocovid19.jatimprov.go.id

Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.

Hingga saat ini 15/05/2020 terdapat 787 ODP, 22 PDP, dan 4 Positif Covid-19 di banyuwangi. Ke empat pasien yang positif covid-19 yakni masing masing dari Kecamatan Muncar 1 orang, Kecamatan Cluring 1 orang, dan Kecamatan Genteng 2 orang.

Pandemi koronavirus pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 17 November 2019. Pandemi COVID-19 yang disebabkan salah satu jenis koronavirus yang diberi nama SARS-CoV-2[2] ini mengakibatkan pneumonia dan kegagalan multiorgan lainnya[3]. Pengidap infeksi ini akan menunjukkan gejala demam, batuk kering, hingga kesulitan bernafas[4][5], namun penelitian selanjutnya menemukan adanya kemungkinan pengidap khususnya mereka yang berusia muda tidak menunjukkan gejala klinis apapun yang menjadikannya justru lebih berbahaya dalam hal penyebarannya[6]. Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada 11 Maret 2020[7][8][9][10].

Kronologi

  • 29 Maret 2020, RSUD Blambangan Banyuwangi mengonfirmasi hasil tes yang menunjukkan positif COVID-19 pada salah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di sana sejak 22 Maret. Pasien merupakan perempuan berusia 39 tahun yang diketahui bekerja di Bali, pasien beserta suaminya pulang ke Banyuwangi pada 4 Maret 2020, 6 hari kemudian pasien merasakan gejala flu dan demam, ia sempat dirawat di rumah sakit selama 2 hari dan pulang keesokan harinya, namun setelah sehari di rumah ia kembali mengeluh sakit dan kemudian dirawat lagi dengan status PDP[11]. Pada 29 Maret saat ia dikonfirmasi sebagai kasus pertama di Banyuwangi, pasien dinyatakan telah membaik dan tak lagi memakai alat bantu pernapasan, ia diperbolehkan pulang pada 8 April 2020[12].
  • 9 April 2020, RSUD Genteng Banyuwangi mengonfirmasi adanya pasien PDP yang meninggal dunia. Pasien merupakan laki-laki berusia 66 tahun yang dirawat di RSUD Genteng sejak 1 April lalu, ia mengeluh flu dan demam setelah pulang dari Lumajang dan Jember. Petugas medis kemudian melakukan rontgen pada paru-parunya dan ditemukan adanya gejala pneumonia dan menaikkan statusnya menjadi PDP. Dinas Kesehatan Banyuwangi kemudian melakukan uji cepat (rapid test) dan uji usap (swab) tenggorokan yang hasilnya menunjukkan pasien reaktif yang menjadi salah satu indikator awal terjangkit virus SARS-CoV-2. Sedangkan uji usapnya masih diproses di Surabaya dan baru dapat diketahui 7 hari kemudian. Meski belum diketahui pastinya, RSUD Genteng telah menerapkan pemulasaraan jenazah mengikuti protokol penanganan jenazah terinfeksi COVID-19[13][14][15].
  • 10 April 2020, pemerintah melalui Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi mengonfirmasi adanya 2 kasus positif infeksi COVID-19. Satu kasus adalah status Pasien Dalam Pengawasan yang telah meninggal di RSUD Genteng sebelumnya, dan satu kasus dari seorang pasien yang tertular dari klaster Asrama Haji Surabaya. Klaster Asrama Haji Surabaya pada pertengahan Maret lalu telah dipetakan oleh Pemprov Jatim sebagai salah satu klaster penyebaran virus yang saat itu diikuti oleh ratusan peserta se-Jatim. Meski telah ditetapkan positif, pasien terpantau terus membaik, ia juga hanya menunjukkan gejala demam ringan[16].

Respon

Semenjak ditetapkan menjadi zona merah setelah konfirmasi kasus COVID-19 pertama, pemerintah Kabupaten Banyuwangi kemudian bergerak dengan mengimbau warga menjaga jarak fisik, beberapa ruas jalan ditutup pada waktu-waktu tertentu untuk membatasi gerak warga. Pemerintah juga menambah kapasitas ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan dan ruang isolasi darurat lainnya dengan total lebih dari 350 ranjang. Penyemprotan disinfektan dilakukan hampir setiap hari di sejumlah ruang publik[17].

Pemerintah juga menyatakan telah merelokasi anggaran APBD 2020 sebesar 21 miliar rupiah yang ditujukan untuk penambahan tempat isolasi, alat tes cepat, pengadaan alat pelindung diri, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan pasien[18].

Untuk menjaga konsumsi makanan bagi pekerja informal seperti pengemudi ojek, becak, PKL, ultramikro, dan pengemudi angkutan kota yang terdampak kebijakan jaga jarak fisik, pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga membagikan kupon makan gratis kepada kelompok tersebut. Bahan makanan yang disebarkan juga diambil dari pemilik-pemilik warung makan kecil yang juga turut terdampak pandemi[19].

Pengaruh

Sebagai kota yang dikenal dengan atraksi pariwisata alam, budaya, dan festival, pemerintah Kabupaten Banyuwangi memutuskan untuk menunda seluruh acara festival yang seharusnya dilakukan bulan Maret-April, festival lain di bulan-bulan selanjutnya juga diprediksi akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Diantara agenda festival besar yang akan tertunda selama bulan Maret-April tersebut adalah Wongsorejo Corn Festival, Banyuwangi Art Week, Banyuwangi Fashion Festival, International BMX Competition, Bangsring Underwater Festival, Banyuwangi Fishing Week, Festival Lembah Ijen, Muncar Food Festival[20].

Referensi

  1. ^ Fanani, Ardian. "Banyuwangi Umumkan Satu Pasien Positif Terjangkit Virus Corona". detiknews. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  2. ^ "Coronavirus disease named Covid-19". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  3. ^ "Q&A on coronaviruses (COVID-19)". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  4. ^ CDC (2020-04-04). "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) – Symptoms". Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  5. ^ Elsevier. "Novel Coronavirus Information Center". Elsevier Connect (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  6. ^ Media, Kompas Cyber. "Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala pada Anak Muda dan Pentingnya Social Distancing". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  7. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  8. ^ "Corona COVID-19 jadi Pandemi, Apa Bedanya dengan Wabah & Endemi?". tirto.id. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  9. ^ Media, Kompas Cyber. "Update Virus Corona di Dunia: Jadi Pandemi Global, 125.851 Terinfeksi, 67.003 Sembuh". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  10. ^ Amindoni, Ayomi (2020-04-07). "Pemerintah 'giatkan' penelusuran pasien Covid-19 setelah status pandemi". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  11. ^ Media, Kompas Cyber. "Pasien Positif Corona di Banyuwangi Membaik, Sudah Copot Alat Bantu Pernafasan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  12. ^ "Belum Dua Kali Dinyatakan Negatif, Pasien Positif Covid-19 di Banyuwangi Diizinkan Pulang". Kompas.id (dalam bahasa Inggris). 2020-04-08. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  13. ^ "Seorang PDP Covid-19 Meninggal di Banyuwangi". Bebas Akses (dalam bahasa Inggris). 2020-04-09. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  14. ^ Liputan6.com (2020-04-09). "Kronologi PDP Corona Covid-19 di Banyuwangi Meninggal". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  15. ^ Fanani, Ardian. "Satu PDP Meninggal di Banyuwangi, Laki-laki 66 Tahun dengan Diabetes". detiknews. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  16. ^ Fanani, Ardian. "Ada 2 Kasus Positif Corona Baru di Banyuwangi, 1 dari Klaster Asrama Haji". detiknews. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  17. ^ Media, Kompas Cyber. "Kasus Pertama di Banyuwangi, Satu PDP Positif Virus Corona". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  18. ^ Liputan6.com (2020-03-24). "Pemkab Banyuwangi Relokasi APBD untuk Tangani Corona COVID-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  19. ^ Liputan6.com (2020-04-05). "Cara Pemkab Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Warga saat Corona COVID-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  20. ^ "Dampak Corona, Ini Daftar Festival Keren di Banyuwangi yang Dibatalkan". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11.