Yukiko Okada
Yukiko Okada (岡田 有希子 , Okada Yukiko, 22 Agustus 1967 – 8 April 1986) adalah seorang idola Jepang dan pemenang acara bakat Star Tanjō! di Tokyo, Jepang.
Yukiko Okada | |
---|---|
Berkas:Okada Yukiko 1986.png | |
Nama asal | 岡田 有希子 |
Lahir | Kayo Satō (佐藤 佳代 ) 22 Agustus 1967 Ichinomiya, Aichi, Jepang |
Meninggal | 8 April 1986 Shinjuku, Tokyo, Jepang | (umur 18)
Sebab meninggal | Bunuh diri dengan cara loncat dari gedung |
Tempat pemakaman | Jomanji, Nagoya |
Nama lain | Yukko |
Pekerjaan | |
| |
Kematian
Pada 8 April 1986, Okada ditemukan dengan pergelangan tangan yang disayat dalam ruang apartemen Tokyo miliknya yang terisi gas, berjongkok di kloset dan menangis. Ia ditemukan oleh tim penyelamat yang dipanggil oleh manajer apartemen tersebut usai para penginap lainnya mengadukan bau gas. Manajer Okada kemudian datang dan membawanya ke Rumah Sakit Kitano Aoyama, dimana luka-lukanya diobati dan dibawa ke Gedung Sun Music. Saat Fudaka, manajer dan karyawan gedung tersebut menasehatinya dengan menyatakan cara menghindari skandal media, Okada berlari ke tangga, melepas sepatunya dan loncat dari gedung lantai tujuh. Ia pun meninggal seketika.[1][2] Alasan bunuh dirinya masih belum jelas, meskipun diyakini karena Okada ingin menjalin hubungan dengan Tōru Minegishi namun ditolak.
Para penggemarnya terkejut dengan kabar kematian mendadaknya. Peristiwa tersebut menyebabkan banyak peniruan bunuh diri Jepang, sehingga menimbulkan neologisme "Wabah Yukiko". Okada dikremasi dan jasadnya dikebumikan di ruang keluarga di kuil Buddha di Jomanji, Nagoya, Jepang.[3][4][5][6]
Referensi
- ^ "Yukiko Okada"[pranala nonaktif permanen]. ACA Music. Retrieved May 23, 2015.
- ^ Yosha Research
- ^ Okada Yukiko Diarsipkan July 22, 2006, di Wayback Machine.
- ^ John Greenless, Paradox ò Japan Epidemic of suicides among young people, The Glasgow Herald - 11. Apr. 1987, trang 37
- ^ Japanese Society Since 1945 by Edward R. Beauchamp, Taylor & Francis, 1998, ISBN 0-8153-2732-3, trang 97
- ^ Japanese Youth and the Yukiko Syndrome, Far Eastern Economic Review, July 17, 1986