Cekakak jawa

spesies burung
Revisi sejak 16 Mei 2020 02.04 oleh 203.78.118.111 (bicara) (Penambahan pranala)
Cekakak Jawa
Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris)
di tepi Kali Mujur, Lumajang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. cyanoventris
Nama binomial
Halcyon cyanoventris
Vieillot, 1818
Sinonim

Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) , (Burung Tengkek) adalah spesies burung anggota marga Halcyon dari suku Halcyonidae (kerabat raja-udang). Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga yang memiliki habitat di lahan terbuka, terutama dekat air bersih, tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl.

Ciri-ciri

 
Bercak putih di sayap terlihat ketika terbang

Burung cekakak berukuran sedang (25 cm) dengan warna sangat gelap. Burung dewasa dengan kepala berwarna cokelat tua. Tenggorokan dan kerah cokelat. Perut dan punggung biru ungu. Penutup sayap hitam dan bulu terbang biru terang. Bercak putih besar pada sayap terlihat jelas saat terbang. Burung remaja dengan tenggorokan keputih-putihan.[3]:225,[4]:226

Iris coklat tua; paruh merah; dan kaki merah.[3]:225,[4]:226

Agihan, habitat, dan kebiasaan

 
Burung muda, difoto tahun 1936 dekat Pantai Dampar, Lumajang

Cekakak jawa menyebar terbatas (endemik) di Jawa dan Bali.[3]:225,[4]:226 Burung ini acap didapati di lahan-lahan terbuka dan di dekat sumber air bersih, hingga ketinggian 1.000 m dpl.[4]:226 Di samping itu, cekakak jawa juga sering mengunjungi persawahan, kolam ikan, paya yang mengering, padang penggembalaan, padang semak dan lain-lain.[5]

Mangsanya adalah serangga dan hewan-hewan kecil, termasuk pula larva kumbang air.[3]:226 Burung ini juga tercatat memangsa ikan, udang, dan katak.[5][6]:57 Berburu di lahan rerumputan terbuka, dan jarang di atas air, cekakak jawa kerap terlihat bertengger di atas tonggak atau di cabang rendah pohon yang menyendiri. Burung ini lebih banyak diam daripada cekakak sungai (Todirhamphus chloris), tetapi suaranya yang khas sering terdengar.[3]:226,[4]:226

Perkembang-biakan

Cekakak jawa bersarang antara bulan Maret dan September. Bertelur 3 atau 4 butir, berwarna putih, yang diletakkan dalam sarang berupa saluran atau terowongan dalam tanah di tebing sungai yang terbuka dan tersinari matahari.[3]:226,[6]:57

Catatan taksonomis

Berkerabat dekat dengan cekakak belukar (H. smyrnensis), dan bahkan kadang-kadang dianggap sejenis; akan tetapi di Jawa Barat kedua jenis burung ini bertemu dalam habitat yang sama tanpa berkawin silang, yang menunjukkan bahwa dua taksa ini berbeda spesies.[5]

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2016). Halcyon cyanoventris. (burung Tengkek) The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22683252A92980601.(Burung Tengkek) http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22683252A92980601.en. Diakses pada 03 Maret 2019.
  2. ^ Vieillot, L.J.P.. (1818). "Le Martin-pecheur a ventre bleu". Nouveau dictionnaire d'histoire naturelle, appliquée aux arts, à l'agriculture, à l'économie rurale et domestique, à la médecine, etc. t. 19: 412.
  3. ^ a b c d e f MacKinnon, J. (1993). Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
  4. ^ a b c d e MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
  5. ^ a b c Woodall, P.F. (2019). "Javan Kingfisher (Halcyon cyanoventris)". In: J. del Hoyo, A. Elliott, J. Sargatal, D.A. Christie, & E. de Juana (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Barcelona: Lynx Edicions. (dari laman https://www.hbw.com/node/55749 diakses pada 03 Maret 2019).
  6. ^ a b Hoogerwerf, A. (1949). De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java). Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.

Pranala luar