Preman Pensiun 4
Preman Pensiun 4 adalah sinetron yang tayang di RCTI pada bulan Ramadhan di tahun 2020, lebih tepatnya dari tanggal 24 April sampai dengan 22 Mei. Sinetron ini tayang selama satu tahun sekali saat subuh, pukul 04.00 - 05.00.
Preman Pensiun 4 | |
---|---|
Genre | Drama Komedi |
Ditulis oleh | Aris Nugraha |
Sutradara | Aris Nugraha |
Pemeran | Epy Kusnandar Angelica Simperler |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia, Sunda |
Jmlh. musim | 4 |
Jmlh. episode | 30 |
Produksi | |
Lokasi produksi | Bandung, Jawa Barat |
Penyunting | MNC Pictures |
Rumah produksi | MNC Pictures |
Distributor | MNC Pictures, RCTI |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Format gambar | (SDTV) (480i) |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | 24 April 2020 – 22 Mei 2020 |
Acara terkait | |
Tukang Ojek Pengkolan Awas Banyak Copet Gober |
Sinopsis
Mengisahkan tentang Kang Mus yang telah menjadi pengusaha kecimpring semenjak memutuskan mengakhiri hidupnya sebagai preman. Dirinya ternyata harus menelan kepahitan dengan kerugian yang didapatkan dari usaha kecimpringnya tersebut. Hal ini tentu sangat berdampak pada ekonomi keluarganya, yang mana harus ia tanggung,
Kang Mus sendiri memiliki seorang putri bernama Safira yang sudah lulus di bangku SMA dan akan mulai masuk ke perguruan tinggi. Tentu Kang Mus sebagai ayah ingin anaknya mampu melanjutkan kuliah di universitas yang apik, tapi apa daya. Usahanya yang sedang mengalami kerugian, harus membuatnya berpikir keras bagaimana cara membayar biaya kuliah putri semata wayangnya tersebut. Biaya untuk Safira kuliah tidaklah sedikit, ia harus menggelontorkan uang ratusan juta rupiah demi sang anak mampu melanjutkan studi di dunia perkuliahan. Tak hanya Kang Mus yang merasa dirundung duka, tapi istri dan juga ibu mertuanya pun turut merasakan kepedihan yang sama. Di saat dirinya tengah menceritakan kesedihan tentang usahanya yang mengalami kerugian kepada para anak buah premannya, ternyata terdapat kisah lain yang dimiliki oleh anak buahnya tersebut. Terdapat seorang preman termasuk anak buahnya yang seringkali meresahkan warga kota Bandung.
Para anak buah Kang Mus tak ingin tinggal diam saja melihat dan mendengar apa yang terjadi di kota mereka. Mereka mengajak Kang Mus untuk bergerak dan memberikan perintah untuk membasmi preman dan anak buahnya tersebut yang membuat kota Bandung onar.
Bahkan di saat yang sama, sang putri Safira pun tiba-tiba kehilangan smartphonenya saat naik angkot. Sang ayah yang dulunya berprofesi sebagai preman tak ingin tinggal diam, ia meminta anak buahnya untuk bergerak mencari tahu siapa dalang yang mengambil ponsel anaknya tersebut.
Di sisi lain, Kang Mus pun teringat akan hari pernikahannya dengan sang istri Ceu Esih (Vina Ferina). Ia bingung harus memberikan kado atau jamuan apa untuk sang istri sebagai tanda cinta dan kasih setelah mengarungi bahtera rumah tangga bersama.
Lalu, akankah usaha kecimpring Kang Mus mampu kembali ke semula? Akankah smartphone anaknya ditemukan? Serta hal apa yang akan diberikan Kang Mus kepada Ceu Esih di hari pernikahan mereka?
Pemeran
Tokoh | Karakter |
---|---|
Epi Kusnandar | Muslihat (Mus) |
Abi Khuto | Ujang Rambo |
Abenk Marco | Cecep |
Angelica Simperler | Sylvia |
Vina Ferina | Sukaesih (Esih) |
Kiki Kinanti | Serena |
Denny Firdaus | Murat |
Ica Naga | Pipit |
Mang Uu | Kang U'u |
Hj. Isye Sumarni | Isye |
Ceu Edoh | Edoh |
Safira Maharani | Safira |
Icuk Baros | Saeb |
Ucup Palentin | Ubed |
Iyang Sule | Willy |
Delisa Herlina | Mira |
Astra Amadea | Susi Susanti |
Ribka Uli | Nina |
Yoshua Thomas | Taslim |
Eko Oray | Mawardi |
Uki Sutisna | Ajun |
Pemeran tambahan
- Melga sebagai Bubun
- Elmaria sebagai Marpuah
- Arrey sebagai Acai
- Josalim sebagai Darsa
- Dicky Satria sebagai Jupri
- Janis sebagai Aisyah
- Saepul Bahri sebagai Gilang
- Sanghyang Bedil sebagai Iding
- Iyang Noni sebagai Ceu Mumun
- Clara Kharisma sebagai Madonna
- Ovita sebagai Renita
- Kepud sebagai Jack
- Irvan Baihaqi sebagai Boy
- Kania sebagai Intan
- Andri Rahmat sebagai Sukanta
- Fitriana sebagai Safira
- Enco sebagai Darman
- Salsa Meydia sebagai Alisa
- Achmad Safaat sebagai Gugum
- Purwo Kristiono sebagai Bohim
- Denrik sebagai Emen
- Diki Tato sebagai Aos
- Rifky Setia sebagai Tonny
- Iki Kucluk sebagai Deni
- Eben sebagai Boris
- Dena sebagai Uhen
- Nandi Juliawan sebagai Encuy
- Reza Muzaqir sebagai Aloy
- Adon sebagai Otang
- Opik sebagai Udung
- Oong sebagai Wirya
- Nurtika sebagai Fatima
- Bella Kusuma sebagai Itoh
- Ari Baba sebagai Kun
- Herry Supriadi sebagai Rustam