Darman Moenir

sastrawan Indonesia
Revisi sejak 19 Mei 2020 04.57 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Darman Moenir (27 Juli 1952 – 30 Juli 2019) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia.[1]

Darman Moenir, Maret 2019

Kehidupan

Darman pernah belajar di Sekolah Seni Rupa Indonesia, tetapi tidak tamat. Lalu, ia pernah kuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Prayoga, Jurusan Bahasa Inggris, Padang.[2] Sejak 1981 ia sekolah di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Bung Hatta, Padang.[3]

Mulai menulis di usia 18 tahun. Karya-karyanya dimuat pada majalah Horison, Titian, Panji Masyarakat, Pertiwi, Kartini, Ulumul Qur’an, Kalam, Kompas, Pelita, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya, Media Indonesia, Indonesia Raya, Republika, Berita Minggu (Singapura) dan surat kabar terbitan Padang.[4]

Pernah mengikuti Hari Sastra di Ipoh, Malaysia (1980), Asian Writers Conference di Manila, Filipina (1981) dan pertemuan dunia Melayu ’82 di Malaysia (1982), International Writing Program di Iowa City, dan International Visitor Program di Amerika Serikat (10988). Selain bekerja di Museum Negeri Provinsi Sumatra Barat (Pensiun Agustus 2008), Padang, ia juga menjadi seorang Pengasuh dan Pemimpin Produksi di Bumi Teater.

Pada tahun 2010 ia menyerahkan rumah tua kepada Pemerintah Kabupaten Tanahdatar, Sumatra Barat. Rumah itu dihibahkan ke Pemkab untuk dijadikan rumah baca dan rumah diskusi warga setempat.[5]

Beberapa sajaknya dimuat di dalam Tonggak 4 (1987), Antologi Puisi Indonesia Modern, Dari Negeri Poci 2(1994), Dari Negeri Poci 3. Cerpen-cerpennya dimuat dalam sebuah antologi Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (1991).

Novel Bako memenangkan Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman DKJ 1980.[3]

Karya

Kumpulan Sajak

  • Kenapa Hari Panas Sekali (1975)
  • Tanpa Makna (1977)

Novel

  • Gumam (1976)
  • Bako (1983, Pemenang Hadiah Utama Sayembara Roman DKJ 1980)
  • Dendang (1988)
  • Aku, Keluargaku, dan Tetanggaku (1993)
  • Negeri Hujan (1999, Novel Terjemahan "Monsoon Country," Pira Sudham, Thailand)
  • Krit & Sena (2010)
  • Andika Cahaya (2012)

Novel Anak-anak

  • Surat dari Seorang Prajurit 45 kepada Cucunya
  • Di Lembah Situjuh Batur
  • Tiga Cerita Anak-anak
  • Ingin Jadi Pak Habibie
  • Adik Bertanya Tentang Laut
  • Dongeng Kisah dari Minangkabau

Puisi

  • Kenapa Hari Panas Sekali? (1975)
  • Tanpa Makna

Antologi Puisi

  • Tonggak 4: Antologi Puisi Indonesia Modern (1987)
  • Dari Negeri Poci 2
  • Dari Negeri Poci

Cerpen

  • Jelaga Pusaka Tinggi (1997)

Esai

  • Esainya dimuat dalam Asian Writers on Literature and Justice (1997)

Penghargaan

Darman Moenir telah memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya:[2]

  • Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman DKJ (1980)
  • Pemenang Kedua Sayembara Novel Majalah Kartini (1987)
  • Hadiah Sastra dari Pemerintah Republik Indonesia (1992)

Rujukan

  1. ^ "Sastrawan Sumbar Darman Moenir Wafat Setelah 3 Pekan Dirawat karena Kanker Paru-paru Stadium 4". Tribun News. Diakses tanggal 31 Juli 2019. 
  2. ^ a b (Indonesia) Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 120-121
  3. ^ a b Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 192
  4. ^ (Indonesia) Moenir, Darman. Jelaga Pusaka Tinggi.Penerbit Angkasa,1997, Bandung. Halaman sampul belakang
  5. ^ Yurnaldi; Marcus Suprihadi. "Darman Moenir Hibahkan Rumah Bako". Diakses tanggal 5 April 2012. 

Pranala luar