Tiworo Tengah, Muna Barat
Tiworo Tengah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Tiworo Tengah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tenggara | ||||
Kabupaten | Muna Barat | ||||
Populasi | |||||
• Total | 7,318 jiwa (2.018) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 74.13.07 | ||||
Kode BPS | 7413030 | ||||
Luas | 82,35 km² | ||||
Kepadatan | 1.004 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 8 | ||||
|
Geografis
Secara astronomis, Kecamatan Tiworo Tengah terletak di bagian Barat Pulau Muna. Secara geografis, Tiworo Tengah terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 04°52’226” - 04°83’514” Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122°35’194” - 122°40’079” Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Tiworo Tengah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Utara.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Tiworo Kepulauan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Maginti.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Tiworo.
Secara administratif, Kecamatan Tiworo Tengah terdiri dari 8 Desa/kelurahan. Dari jumlah kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Wanseriwu dengan luas 24,75 Km2 (30,05 %), sedangkan Kelurahan yang memiliki Wilayah terkecil adalah desa Wapae dengan luas 4,55 Km2 (5,53 %) dari luas Kecamatan Tiworo Tengah.
Kabupaten Muna Barat mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26°C–30°C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten Muna Barat mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air.
Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan.
Pemerintahan
Kecamatan Tiworo Tengah merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna Barat.
Kecamatan Tiworo Tengah terdiri dari 8 desa/kelurahan. Kelurahan/Desa di kecamatan Tiworo Tengah yaitu Wanseriwu, Langku-Langku, Mekar Jaya, Wapae, Labokolo, Lakabu, Momuntu dan Suka Damai
Dalam membantu menjalankan pemerintahan, aparat desa dibantu oleh kepala dusun dan kepala RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari dari 4 RT. Jumlah dusun di kecamatan Tiworo Tengah sebanyak 16 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 53 RT.
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Tiworo Tengah berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 7.318 jiwa yang terdiri atas 3.703 jiwa penduduk laki-laki dan 3.615 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.768 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 3.615.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Tiworo Tengah tahun 2018 mencapai 1.004 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Tiworo Tengah cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Suka Damai dengan kepadatan sebesar 261 jiwa/km2 dan terendah di desa Lakabu sebesar 30 jiwa/km2.
Berikut jumlah penduduk tiap desa di kecamatan Tiworo Tengah ;
- Wanseriwu, luas 24,75 km2, penduduk 806 jiwa, kepadatan 32 jiwa/km2.
- Langku-Langku, luas 15 km2, penduduk 528 jiwa, kepadatan 35 jiwa/km2.
- Mekar Jaya, luas 6 km2, penduduk 1.638 jiwa, kepadatan 170 jiwa/km2.
- Wapae, luas 4,55 km2, penduduk 1.059 jiwa, kepadatan 230 jiwa/km2.
- Labokolo, luas 24,75 km2, penduduk 806 jiwa, kepadatan 32 jiwa/km2.
- Lakabu, luas 15 km2, penduduk 462 jiwa, kepadatan 30 jiwa/km2.
- Momuntu, luas 6 km2, penduduk 645 jiwa, kepadatan 106 jiwa/km2.
- Suka Damai,luas 5 km2, penduduk 1.320 jiwa, kepadatan 261 jiwa/km2.
Sosial
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Tiworo Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Tiworo Tengah adalah banyaknya sekolah, guru dan murid.
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Tiworo Tengah sebanyak 12 unit yang terdiri dari 9 unit SD sederajat, 1 unit SMP sederajat, dan 2 unit SMA sederajat.
Salah satu indicator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Tiworo Tengah adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa.
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tiworo Tengah hingga tahun 2018 yaitu 15 unit, yang terdiri dari 1 unit puskesmas, 11 unit posyandu, 2 unit apotek, dan 1 unit polindes.
Tenaga medis yang ada di Kecamatan Tiworo Tengah yaitu 1 orang Dokter umum, 16 orang bidan, 11 orang perawat dan 10 tenaga kesehatan lainnya.
Perkembangan keagamaan di kecamatan Tiworo Tengah juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Tiworo Tengah berjumlah 37 unit, terdiri dari 18 unit mesjid, 12 unit mushola, 5 unit pura, dan 2 unit vihara.
Pertanian
Penggunaan lahan di kecamatan Tiworo Tengah digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Luas lahan sawah tahun 2018 mencapai 327 ha yang terdiri dari 40 ha sawah irigasi dan 287 hektar sawah non irigasi.
Tanaman pangan yang diusahakan di kecamatan Tiworo Tengah yang utama yaitu padi sawah, jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar.
Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di di kecamatan Tiworo Tengah cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, kacang panjang, kangkung, petsai/sawi, cabai besar, bawang daun, tomat, terung, ketimun, dan lainnya. Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung. Tanaman buah-buahan seperti, jeruk siam, pisang, pepaya, dan rambutan menjadi komoditas utama di kecamatan Tiworo Tengah.
Jagung menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Tiworo Tengah. Tahun 2018 luas tanam jambu mete mencapai 985 hektar. Selain itu, terdapat tanaman jambu mete, kelapa, cokelat dengan luas tanam masing-masing sebesar 156,50 hektar, 101 hektar dan 1.302,54 hektar.
Produksi perikanan di kecamatan Tiworo Tengah terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pada tahun 2018 produksi perikanan tangkap mencapai 550,56 ton. Produksi perikanan di kecamatan Tiworo Tengah sebagian besar didominasi oleh perikanan laut. [1]