Kabupaten Kupang
Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berlokasi di Kota Oelamasi mulai 22 Oktober 2010, setelah sebelumnya berlokasi di Kota Kupang sejak tahun 1958.[4]
Kabupaten Kupang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: - | |
Koordinat: 10°09′49″S 123°35′25″E / 10.16361°S 123.59028°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | 11 Agustus 1958 |
Dasar hukum | UU No. 64 Tahun 1958 |
Ibu kota | Kota Oelamasi[1] |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Korinus Masneno |
• Wakil Bupati | Jerry Manafe |
Luas | |
• Total | 5,431,23 Km²[2] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 387.479 |
Demografi | |
• Agama | Kristen 97,45% — Protestan 83,14% — Katolik 14,31% Islam 2,44% Hindu 0,10% Buddha 0,01%[2][3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0380 |
Kode Kemendagri | 53.01 |
DAU | Rp. 534.827.407.000.- |
Situs web | http://www.kab-kupang.go.id/ |
Sejarah
Pada mulanya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang ingin dibangun di kota kecil Sulamu yang berjarak 70 kilometer di sebelah timur laut Kota Kupang.
Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kupang memiliki luas daratan 7.178,26 kilometer persegi dan merupakan wilayah terluas di NTT. Kabupaten Kupang meliputi 15,16 persen dari luas seluruh wilayah daratan NTT.[4] Kabupaten Kupang terletak di antara 9º19 – 10º57 Lintang Selatan dan 121º30 – 124º11 Bujur Timur.
Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di Negara Republik Indonesia.[5]
Kepulauan
Kabupaten ini memiliki 24 buah pulau, di mana 3 buah pulau diantaranya telah berpenghuni, yakni:[5]
- Pulau Timor dengan luas 4.937.62 km²,
- Pulau Semau dengan luas 246.66 km², dan
- Pulau Kera seluas 1,5 km².
Sedangkan sisanya 21 pulau merupakan pulau-pulau tidak berpenghuni.
Batas Wilayah
Per tanggal 29 Oktober 2009, Kabupaten Kupang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Laut Sabu (Sawu), selat Ombai |
Timur | Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Ambeno/Timor Leste |
Selatan | Kabupaten Rote Ndao, Laut Timor dan Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Rote Ndao, Laut Sabu (Sawu) |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut merupakan Daftar Bupati Kupang dari masa ke masa.
No. | Potret | Nama Bupati
(Masa Hidup) |
Mulai Menjabat | Selesai Menjabat | Prd. | Jabatan Sebelumnya | Wakil Bupati | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
sebelum DPRD Kab. Kupang terbentuk dan melakukan pemilihan bupati, C.M.K. Amalo menjabat sebagai Pejabat Bupati Kupang | |||||||||
1 | Willem Cornelis Hendrik Oematan (1920−?) |
1960 | 1972 | I | Kepala Daerah Timor | Tidak Ada | [6] | ||
II | |||||||||
selama masa peralihan ini, bupati sebelumnya, Willem Cornelis Hendrik Oematan menjabat sebagai Penjabat Bupati Kupang | |||||||||
2 | Drs. Anton Ananias Adi (1936−2003) |
1973 | 1978 | III | Kepala Urusan Kepegawaian Setda. Prov. NTT | Tidak Ada | |||
1978 | 1983 | IV | |||||||
selama masa peralihan ini, Wali Kota Administratif Kupang, Mesakh Amalo menjabat sebagai Pejabat Sementara Bupati Kupang | |||||||||
3 | Kol. Inf. Yopie Korinus Moningka (?−2017) |
1984 | 1989 | V | Tidak Ada | ||||
4 | Kol. Inf. Paul Lawa Rihi (?) |
1989 | 1994 | VI | |||||
1994 | 24 Maret 1999 | VII | |||||||
5 | Drs. Ibrahim Agustinus Medah (l. 1947) |
25 Maret 1999 | 24 Maret 2004 | VIII | Sekretaris DPRD NTT | ||||
Dominggus A. F. Djubida (sejak 2001) |
|||||||||
25 Maret 2004 | 24 Maret 2009 | IX | Ruben Funay | ||||||
6 | Ayub Titu Eki, Ph.D. (l. 1956) |
25 Maret 2009 | 24 Maret 2014 | X | Pertama kali menduduki jabatan publik (sebelumnya merupakan akademisi) | Viktor Yermias Tiran | [7] | ||
25 Maret 2014 | 24 Maret 2019 (Nonaktif sejak 20 September 2018) |
XI | Korinus Masneno | ||||||
terhitung sejak ditetapkan sebagai caleg DPR-RI, Ayub Titu Eki dinyatakan berhalangan tetap dan tugas-tugasnya dilimpahkan kepada wakil bupati Korinus Masneno hingga selesai periode (20 September 2018-24 Maret 2019)[8] | |||||||||
selama masa peralihan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Ir. Obed Laha menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kupang (25 Maret 2019-6 April 2019) | |||||||||
7 | Korinus Masneno, M.Si. (l. 1959) |
7 April 2019 | 7 April 2024 | XII | Wakil Bupati Kupang | Jerry Manafe | [9] | ||
sebelum pemilihan bupati tahun 2024, Kepala BPAD Prov. NTT, Alexon Lumba menjabat sebagai Penjabat Bupati (sejak 7 April 2024) |
- Legenda
Dewan Perwakilan
Kecamatan
Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa dalam kabupaten Kupang.[5] Kabupaten Kupang terdiri dari 24 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 160 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 402.320 jiwa dengan luas wilayah 5.434,76 km² dan sebaran penduduk 74 jiwa/km².[10][11][5]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kupang, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
53.01.04 | Semau | 8 | Desa | ||
53.01.05 | Kupang Barat | 2 | 10 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.06 | Kupang Timur | 5 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.07 | Sulamu | 1 | 6 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.08 | Kupang Tengah | 1 | 7 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.09 | Amarasi | 1 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.10 | Fatuleu | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.11 | Takari | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.12 | Amfoang Selatan | 1 | 6 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.13 | Amfoang Utara | 1 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.16 | Nekamese | 11 | Desa | ||
53.01.17 | Amarasi Barat | 1 | 7 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.18 | Amarasi Selatan | 2 | 3 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.01.19 | Amarasi Timur | 4 | Desa | ||
53.01.20 | Amabi Oefeto Timur | 10 | Desa | ||
53.01.21 | Amfoang Barat Daya | 4 | Desa | ||
53.01.22 | Amfoang Barat Laut | 6 | Desa | ||
53.01.23 | Semau Selatan | 6 | Desa | ||
53.01.24 | Taebenu | 8 | Desa | ||
53.01.25 | Amabi Oefeto | 7 | Desa | ||
53.01.26 | Amfoang Timur | 5 | Desa | ||
53.01.27 | Fatuleu Barat | 5 | Desa | ||
53.01.28 | Fatuleu Tengah | 4 | Desa | ||
53.01.30 | Amfoang Tengah | 4 | Desa | ||
TOTAL | 17 | 160 |
Demografi
Agama
Sebagian besar penduduk beragama Kristen sebesar 97,45% dimana mayoritas adalah Kristen Protestan 83,14% dan Katolik 14,311%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 2,44%, Hindu 0,10% dan Buddha 0,01%.[2]
Ekonomi
Pertanian
Kupang memiliki berbagai potensi. Salah satunya pada sektor pertanian yang nilainya mencapai 47 persen terhadap total kegiatan ekonomi yang nilainya mencapai Rp. 616,3 miliar. Beberapa tanaman unggul pada sektor ini adalah padi dan kacang tanah. Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah dengan produksi padi tinggi. Hal tersebut menjadikan wilayah Kabupaten Kupang menjadi salah satu lumbung padi di Provinsi NTT. Selain itu, produksi kacang tanah sebanyak 2.703 ton atau 22,8 persen menjadi yang terbesar untuk tingkat provinsi. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kupang pada sektor pertanian tidak lepas karena sebanyak 85 persen penduduk usia kerja memiliki mata pencaharian di bidang tersebut.[4]
Perkebunan
Pada sektor perkebunan, Kabupaten dan Kota Kupang memproduksi kapuk sebesar 1.432 ton untuk tahun 2000. Produksi kapuk di Kupang memiliki korelasi dengan industri rakyat tenun ikat tradisional. Komoditas kapuk dipakai pada produks tenun ikat tradisional karena hampir di setiap kecamatan penduduknya juga berkegiatan pada industri tenun ikat. Hal ini tidak lepas karena seorang Gubernur Herman Musakabe (1993-1998) yang mewajibkan seluruh pegawai negeri, terutama pejabat tingkat eselon untuk berbusana motif daerah setiap hari Kamis dan ketika ada acara resmi.[4]
Peternakan
Pada tahun 1996, Kabupaten Kupang juga dikenal memiliki populasi ternak burung unta terbanyak di Provinsi NTT. Selain burung unta juga terdapat komoditas ternak lainnya seperti ayam, babi, kambing, domba dan budidaya jangkrik. Namun populasi ternak cenderung menurun dan Pemda terus melakukan pengembangan dengan mengeluarkan berbagai program.[4]
Perairan
Kabupaten Kupang juga memiliki kekayaan alam laut yang dapat diusahakan oleh penduduk seperti udang, rumput laut, ikan kerapu, teripang, bandeng, mutiara dan garam. Wilayah perairan Kabupaten Kupang seluas 46.780 kilometer persegi merupakan wilayah yang lebih luas dibandingkan daratannya.[4]
Referensi
- ^ Tempo Interaktif - Ibu Kota Kabupaten Kupang Dipindah
- ^ a b c d "Kabupaten Kupang Dalam Angka 2019". www.kupangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 12 Februari 2020.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ a b c d e f Profil Daerah Kabupaten dan Kota. Jakarta: Penerbit Kompas. 2001. hlm. 349. ISBN 979-709-009-4.
- ^ a b c d Wilayah administrasi kabupaten Kupang Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "wilayahadministrasi" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Leirissa, R. Z.; Kuntowidjojo; Kartadarmadja, M. Soetanta, ed. (1983). Sejarah Sosial Kota Kupang Daerah Nusa Tenggara Timur 1945-1980 (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan.
- ^ "Drs. Ayub Titu Eki., MS., Ph.D, Bupati Kupang Yang Takut Akan Tuhan - Victorious News". victoriousnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-22.
- ^ Hayong, Edy (2018-10-11). "Status Bupati Kupang Ayub Titu Eki Kategori Berhalangan Tetap". Pos Kupang. Diakses tanggal 2023-11-07.
- ^ Hayong, Edy (2018-06-29). "Masneno Orang Amarasi Pertama Jadi Bupati Kupang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-09-22.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.