Heart Beat (film 2015)

film Indonesia tahun 2015
Revisi sejak 26 Mei 2020 12.02 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Heart Beat adalah film komedi romantis Indonesia tahun 2015. Film ini disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu. Film ini dibintangi oleh Febby Rastanty, Sivia Azizah, Alyssa Saufika Umari, Agatha Pricilla, Brandon Nicholas Salim, Arbani Yasiz dan Umay Shahab.[1][2]

Heart Beat
SutradaraHadrah Daeng Ratu
ProduserFedi Nuril
Ditulis olehNovia Faizal
Beta Inggrid
PemeranFebby Rastanty
Sivia Azizah
Alyssa Saufika Umari
Agatha Pricilla
Brandon Nicholas Salim
Arbani Yasiz
Umay Shahab
Penata musikBlink
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
12 November 2015
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Sinopsis

Keira (Febby Rastanty), Agatha (Agatha Pricilla), Aluna (Alyssa Saufika Umari), dan Lexa (Sivia Azizah) dipertemukan dalam satu kampus yang sama. Awalnya mereka tidak saling mengenal, sampai kemudian kecintaan pada musik menyatukan mereka. Bukan hal yang mudah mereka bergabung dalam satu tim yang kompak dan penuh kualitas di paduan suara kampus, perbedaan karakter dan latar belakang pada awalnya sangat menyulitkan mereka. Keira yang dinilai oleh teman-temannya sebagai social climber dan tinggi hati, Agatha yang kutu buku dan penyakitan, Aluna yang dingin bagai salju di benua antartika, serta Lexa yang hidupnya penuh lika-liku dan janji pada ortunya nan jauh di Minang.

Belum lagi masalah dari masing-masing keluarga mereka yang kemudian menjadikan jalan persahabatan mereka bagai alunan nada drama kesedihan yang berirama. Tapi semua sirna, tatkala hobby musik mereka saling mengetuk memetik birama. Pergulatan masalah menjadi indah, ujian dan cobaan persahabatan menjadi jembatan untuk mereka saling lekat dan erat. Jadilah mereka sahabat, saudara yang dipilih kesamaan hobby. Musik adalah dunia mereka. Di sini kemudian mereka juga bertemu dengan Lido (Brandon Nicholas Salim) dan Biru (Arbani Yaziz), dimana Lido adalah sahabat dekat Lexa dan Biru menjadi kekasih Aluna.

Drama persahabatan pun bergulir, kesabaran, kesetiaan dan komitmen persahabatan dipertaruhkan di atas cinta mereka pada musik. Haruskah nada indah persahabatan harus sirna dan bercerai berai karena ketukan cinta yang muncul dalam egoisme diri? Seindah apakah persahabatan sehingga harus menjadi pilihan hati? Dan sebesar apakah cinta sehingga harus melibas rasa persahabatan yang sudah dijalin dengan penuh kasih?

Referensi

Pranala luar